Pejabat Pajak Rafael, Licik!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Mar 2023 20:42 WIB

Pejabat Pajak Rafael, Licik!

i

Sejumlah pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Elemen Sipil menggelar unjukrasa di depan Gedung Ditjen Pajak. Mereka membawa toples bertuliskan sumbangan untuk dirjen pajak yang ditawarkan ke masyarakat berupa koin.

Transaksi Bisnisnya Gunakan Konsultan Pajak dan Pegawai Cleaning Servis 

 

Baca Juga: WP Lalai Lapor SPT, Tetap bisa Dipenjara

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Akhirnya kelicikan eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo, sembunyikan transaksi keuangannya terungkap. Ini berkat kerjasama penyelidik KPK dengan pejabat PPATK.

Sudah dua temuan mencurigakan yang dilakukan. Transaksi jual beli mobil Rubicon disamarkan gunakan seorang pegawai Cleaning Service. Selain (professional money launderer) yang digunakan untuk kepentingan Rafael Alun Trisambodo (RAT).

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kini telahmemblokir rekening konsultan pajak yang berkaitan dengan kasus eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo. PPATK menilai ada peran pencucian uang profesional dalam aset Rafael.

"Kita mensinyalir ada PML (professional money launderer) yang selama ini bertindak untuk kepentingan RAT," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat (3/3/2023).

Ivan belum memerinci jumlah rekening yang diblokir. Dia menyebut rekening yang telah diblokir pihaknya merupakan milik seorang konsultan pajak.

"Iya, ada pemblokiran terhadap konsultan pajak yang diduga sebagai nominee RAT serta beberapa pihak terkait lainnya," ujar Ivan.

 

Bentuk Klub Golf Pejabat

Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mendapatkan informasi bahwa geng pejabat pajak haus harta diduga membenuk klub golf.

"Nah kalau sekarang kan yang tren moge tapi belum tentu itu untuk kejahatan itu hanya hobi, tapi ada yang dugaannya malah klub golf gitu," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Kamis (2/3/2023).

Boyamin mengatakan klub golf itu kerap bermain ke Pulau Bintan. Dia menduga klub golf itu dibiayai oleh para wajib pajak (WP). "Biasanya ini ke pulau Bintan biasanya senengnya itu. Ada klub itulah, tapi belum tentu dikatakan geng. Tapi untuk golf ini potensi lobi-lobi kan besar, dan potensi konflik kepentingan besar karena apa? Bisa jadi biaya golf itu dibiayai oleh wajib pajak. Nah itu yang agak mengkhawatirkan dan perlu di telusuri oleh Bu Menteri Keuangan untuk mencegah terjadi lagi di masa yang akan datang," katanya.

"Supaya jangan ada orang yang diduga bermewah-mewahan dengan main golf yang diduga dibiayai oleh wajib pajak. Karena golf itu kan diduga lobi-lobi, bisa bersama terus. Tapi kalau moge ini kan tidak ada wajib pajaknya ini hanya hobi," tambahnya.

 

Geng Pejabat Pajak Terkelompok

Boyamin menduga geng yang dimaksud yakni sebuah kelompok kecil di Kemenkeu. Hal itu lantaran meminimalisir bocornya rahasia mereka.

"Berdasarkan pengalaman itu, kalau berdasarkan penuturan KPK hari ini tentang geng-geng itu mungkin kalau ada itu geng lebih kecil atau kelompok lah, yang diduga bermain aman supaya tidak gampang bocor makanya kelompoknya ini sedikit oknum yang nakal itu, ya 2 orang 3 orang," katanya.

"Supaya lebih aman tidak gampang bocor, kalau toh diduga ada dugaan permainan gengnya itu, dan ini tidak bisa disebut geng karena kecil-kecil. Mungkin hanya untuk rangka membantu. Saya hanya berharap Bu Sri Mulyani untuk menuntaskan ini membuat sistem yang lebih baik, utama yang satu, harus dikerjakan memeriksa kepatuhan pajak dari pegawai pajak, jadi semuanya harus patuh," tambahnya.

Baca Juga: Rafael Alun, Tingkat Banding, Tetap Dihukum 14 Tahun

 

Pemilik Rubicon Cleaning Service

KPK mengungkap identitas pemilik awal Rubicon yang dipamerkan anak eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio, beralamat di daerah Mampang. Pemilik awal Rubicon itu disebut bernama Ahmad Saefudin.

Alamat pemilik Rubicon berada di Gang Jati, RT 01 RW 01, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel). Warga tak percaya pemilik awal Jeep Rubicon mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo adalah Ahmad Saefudin. Sebab, Ahmad tinggal di gang sempit dan bekerja sebagai cleaning service.

Salah satu warga Ani Ibrohim (50) mengaku tak percaya Ahmad Saefudin memiliki sebuah mobil Jeep Rubicon.

"Nggak, saya nggak percaya karena satu cleaning services, kadang dulu-dulu ya dia jualan kopi juga, jualan mie juga, buat makan aja susah, kalau gaji doang, buat makan nggak cukup, katanya dia ya kalau cerita," kata Ani kepada wartawan saat ditemui di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).

 

Penjual Rubicon Ekonomi Biasa

Ani menyebut kondisi ekonomi Ahmad Saefudin, yang diklaim Refael sebagai Penjual mobil, ekonominya biasa saja. Menurutnya, Saefudin adalah sosok yang sederhana.

"Nggak punya (mobil) dia, boro-boro mobil orangnya aja susah, di tempat kerja itu jual kopi sama cleaning services, kalau kita nggak percaya ngambil-ngambil mobil itu," ujarnya.

Baca Juga: Vonis 14 Tahun ke Rafael Alun Konform dengan Tuntutan Jaksa

Ketua RT 01, RW 01, Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin (49) mengungkap hal senada. Kamso juga tak percaya jika Rubicon yang dipamerkan Mario Dandy adalah milik Ahmad Saefudin.

"Belum pernah (lihat ada mobil ke sini), ya yang dibawa motor butut aja, sepeda motor roda dua, jadi gimana mau punya mobil, kerjanya juga gitu, kasihan," kata Kamso.

Kamso menyebut Saefudin merantau seorang diri di Jakarta dan mengontrak di rumah di lokasi tersebut. Dia mengatakan istri dan anak Saefudin tinggal di Subang, Jawa Barat.

 

KPK Masih Rinci Transaksi

Deputi Pencegahan dan Monitoring Pahala Nainggolan di Gedung KPK, masih memerinci kapan transaksi pembelian Rubicon antara Rafael dan Ahmad Syarifudin terjadi. Namun, Rafael mengaku Rubicon itu lalu dijual kembali ke kakaknya.

"Tapi pada klarifikasi kemarin kita udah tanyain kemarin tuh, dia bilang oh iya Pak saya beli dari AS terus saya jual lagi ke kakak saya. Tapi secara dokumen masih nama AS karena kan kita ngeceknya ke Samsat. Jadi belum dibalik nama," ujar Pahala, Jumat.

Pahala mengatakan pengakuan Rafael itu tidak dipercaya begitu saja oleh KPK. Tim Direktorat LHKPN KPK kini tengah menelusuri transaksi penjualan Rubicon yang melibatkan Rafael.

"Kita percaya apa nggak? Ya nggak. Kan dia ngomong begitu kita cek nanti banknya bener nggak kalau dia beli ada duit keluar, bener nggakk kalau dia jual lagi ke kakaknya ada duit masuk," tutup Pahala. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU