SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Dr. Drs. Toni Harmanto, M.H. menyampaikan bahwa Forkopimda beserta masyarakat Jatim perlu membangun kewaspadaan atas kelompok teror yang menyebarkan keresahan. Kewaspadaan ini penting untuk dimiliki bersama dengan pemahaman atas moderasi.
Irjen Pol. Toni menyampaikan, Pemprov beserta Forkopimda dan masyarakat Jawa Timur perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok-kelompok teror yang masih menyebarkan paham radikalisme di wilayah Jatim.
Baca Juga: 166,58 Kg Ganja Nyaris Diedarkan di Jatim, 6 Pelaku Jaringan Antar Propinsi Dibekuk Polisi
“Dari yang kami dapatkan dari Densus 88, aksi-aksi teror dan radikalisme ini terjadi karena beberapa faktor, yang pertama adalah masalah perbedaan paham agama atau ideologi, kemudian juga yang penting ini adalah faktor kemiskinan,” sebutnya, Selasa (12/4/2023).
Paham mengenai radikalisme disebut oleh Irjen Pol. Toni, bisa masuk dengan mudah ke masyarakat dengan perekonomian rendah karena, kelompok tersebut memanfaatkan kondisi mereka yang seakan merasakan ketidakadilan dan memanfaatkan narasi mengenai penyimpangan dari oknum aparat pemerintah yang saat ini sedang ramai.
“Ini yang jadi pencetus sehingga mereka memastikan, aparat pemerintah saja seperti itu, sehingga mereka permu melawan.” kata Irjen Pol. Toni.
Kemudian, ia melanjutkan, faktor lain yang mempengaruhi menyebarnya paham radikalisme yaitu kebijakan politik yang bisa dinarasikan untuk memojokkan kelompok tertentu, isu politik yang berkaitan dengan agama di Negara tertentu, serta kapitalisasi politik identitas yang bisa diidentikkan bisa menciptakan paham intoleran yang akan menjadi cikal bakal dari radikalisme. Semua itu disebut bisa menjadi akar munculnya persoalan intoleran hingga aksi kekerasan, bahkan terorisme yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Ivan Sugianto, Perundungan Siswa SMAK Gloria 2, Ditangkap di Bandara
“Ibarat sebuah pohon, bahwa kalau memang persoalan intoleransi ini adalah akarnya, kemudian dia akan tumbuh berkembang menjadi batang yaitu radikalisme. Kemudian dari situ memunculkan buah yaitu aksi terorisme ini. Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah bisa hadir untuk warga-warga yang kurang mampu ini, sehingga mereka bisa merasakan kehadiran pemerintah bisa juga memperbaiki nasib hidup mereka, memperbaiki sikap berpolitik mereka dan sebagainya,” sebut Kapolda Jatim itu.
Di samping itu, Irjen Pol. Toni juga menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Khofifah serta Forkopimda Kabupaten/Kota atas perannya turut serta menjaga keamanan Jatim. Diketahui, hingga kini di bawah pimpinan Khofifah, 861 Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) telah direvitalisasi dan dibangun kembali.
"Di bawah kepemimpinan ibu Gubernur di Jatim sudah ada 861 Poskamling yang sudah terbangun kembali. Pengejawantahan terkait revitalisasi sangat diperlukan di Jatim," sebutnya.
Baca Juga: Bejat! Istri Meninggal, Ayah Cabuli Dua Anak Kandung Selama 3 Tahun
Kapolda Jatim pun menekankan bahwa Forkopimda beserta masyarakat Jatim perlu membangun kewaspadaan atas kelompok teror yang menyebarkan keresahan. Kewaspadaan ini penting untuk dimiliki bersama dengan pemahaman atas moderasi.
"Semoga silaturahmi ini menjadi penunjang yang baik untuk kesepakatan bersama atas keamanan Jawa Timur dan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang baik. Kewaspadaan terhadap kelompok teror yang masih menyebarkan keresahan di Jatim harus dibangun. Moderasi memperbaiki sikap dan pandangan politik," tegasnya. dev
Editor : Redaksi