Total Penukaran Uang Baru di Surabaya Hampir Capai Rp10 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Apr 2023 15:37 WIB

Total Penukaran Uang Baru di Surabaya Hampir Capai Rp10 T

i

Penutupan pelayanan penukaran uang drive thru Kantor Perwakilan BI Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Antusiasme masyarakat untuk menukarkan uang lama dengan uang baru untuk tradisi membagikan angpau masih sangat tinggi menjelang Lebaran.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mempersiapkan total kuota uang baru di sebesar Rp24 triliun sejak awal bulan lalu di Jatim. Separuhnya dialokasikan bagi Kota Surabaya yakni sebesar Rp12 triliun.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Maret 2024, Tumbuh 11,8%

Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Bandoe Widiarto mengungkapkan bahwa jumlah transaksi penukaran uang baru sudah terserap 80 persen dari total Rp12 triliun khusus untuk kuota Kota Surabaya saja.

"Kemarin penukaran terakhir, layanan dibuka sejak 25 Maret 2023. Khusus Surabaya kami sediakan Rp12 triliun untuk pemenuhan perbankan dan masyarakat, terserap 80 persen (hampir Rp10 Triliun)," kata Bandoe, Senin (17/4/2023).

Sedangkan sisa 20 persen kuota disiapkan untuk perbankan dalam pecahan besar Rp50.000 dan Rp20.000.

"Pecahan Rp50.000 an nantinya untuk pemenuhan mesin ATM sehingga pada saat libur panjang lebaran tidak ada ATM yang kosong," ujarnya.

Layanan penukaran uang secara drive thru yang dibuka BI sejak tanggal 25 Maret hingga 16 Mei 2023 ini sudah melayani belasan ribu orang.

 "Catatan saya ada sekitar 15 ribu penukar yang dilayani drive thru ini, totalnya (penukaran) hampir Rp60 miliar," tuturnya.

Penukaran uang baru melalui layanan drive thru ini menggunakan dua metode. Yaitu model pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) dan tunai.

Baca Juga: Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen

Langkah itu sengaja diambil untuk memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan layanan tersebut, khususnya bagi para pekerja.

"Kegiatan ini tidak perlu turun dari kendaraan. Jadi cukup di mobil atau di motor masing-masing. Drive thru kami laksanakan setiap Sabtu dan Minggu," ucapnya.

Bandoe menuturkan, memang jumlah penukar yang melalui online paling banyak.

"Ternyata memang sebagian besar menggunakan QRIS karena di hari pertama itu memang kita masih memberlakukan dua sistem, menukar dengan uang cash atau tunai dan dengan kita QRIS," jelasnya.

Baca Juga: BI Sebut Dolar AS dan Emas, Aset Aman

Setelah dilakukan evaluasi, lanjut Bandoe, ternyata masyarakat sudah paham mengenai QRIS. Sehingga di minggu ketiga, jumlah penukar dengan uang tunai tinggal 5 persen dan di minggu keempat seluruh masyarakat yang menukarkan uang, semuanya menggunakan QRIS.

Artinya, mereka menukarkan saldo melalui QRIS dengan pecahan uang rupiah. Hal itu membedakan penerapan mekanisme pada kegiatan serupa pada tahun lalu.

"Setelah dievaluasi ternyata masyarakat sudah paham pakai QRIS, terbukti pada minggu kedua lima persen yang ‘go show’ atau dengan uang tunai, dan pada minggu ketiga serta keempat full semuanya sudah pakai QRIS. Jadi ini merupakan proses pembelajaran ternyata masyarakat Jatim sudah siap untuk digitalisasi," terangnya.

Sementara itu, layanan drive thru penukaran uang tanpa turun telah ditutup sejak Minggu (16/4/2023). sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU