BPS Kota Batu Bakal Gelar Sensus Pertanian Secara Serentak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Mei 2023 10:41 WIB

BPS Kota Batu Bakal Gelar Sensus Pertanian Secara Serentak

i

Foto ilustrasi. Foto: Kementan.

SURABAYAPAGI.COM, Batu – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu akan segera melakukan sensus pertanian di Kota Batu secera serentak pada bulan Juni-Juli 2023 mendatang. Sensus tersebut untuk mengetahui jumlah petani dan komoditas apa saja yang masih ditanam.

Ahli Fungsional Statistisi Muda BPS Batu Dwi Esti Kurniasih mengatakan bahwa sensus pertanian berlangsung setiap 10 tahun sekali. Dimana sensus terakhir dilaksanakan pada tahun 2013 lalu.

Baca Juga: Okupansi Hotel di Batu saat Libur Panjang Rendah

“Pada intinya, sensus pertanian sangat penting untuk melihat komoditas apa saja yang masih berkembang dan data akurat tentang jumlah petani,” kata Dwi.

Dwi mengungkapkan bahwa BPS Kota Batu telah melakukan sejumlah persiapan menjelang sensus pertanian. Salah satunya mengenai kesiapan mitra.

“Untuk rekrutmen mitra sensus pertanian sudah selesai. Hasilnya ada 150 orang yang nantinya akan bertugas,” ujarnya.

Baca Juga: Festival Strawberry di Batu Dongkrak Pariwisata Berbasis Pertanian

Selain kesiapan jumlah personel, BPS Kota Batu juga mempersiapkan sosialisasi ke gabungan kelompok tani (Gapoktan), petani milenial, dan sebagainya.

“Sekarang ini masih kami atur jadwalnya. Karena, jadwalnya bersamaan dengan giat forum konsultasi publik hasil pendataan awal Regsosek beberapa waktu yang lalu,” ucapnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu juga menyambut baik adanya sensus pertanian ini. Kepala DPKB Batu Heru Yulianto menuturkan, isunya petani sekarang banyak yang berusia lanjut. Sehingga, sensus pertanian 2023 mendatang diharapkan mampu merekapitulasi seluruh petani dengan usianya.

Baca Juga: Ratusan Warga Kota Batu Terima Sertifikat PTSL

Jika sensus artinya mitra harus mendatangi rumahnya. Kemudian, menanyakan siapa namanya, fokus kerjanya di pertanian jenis apa. Bahkan, sampai usia lahan dan usia petani.

“Jadi, jika jumlah petani tercatat dengan akurat maka, program pertanian diharapkan mampu berjalan dengan baik,” ujar Heru. bt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU