Gubernur Khofifah Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Makin Pesat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Mei 2023 11:19 WIB

Gubernur Khofifah Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Makin Pesat

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya –Perekonomian Provinsi Jawa Timur (Jatim) menunjukkan pada kuartal I tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, Brdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, ekonomi Jatim pada kuartal I tahun 2023 tumbuh sebesar 4,95 persen jika dibandingkan dengan periode kuartal I tahun 2022 (y-on-y).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya kepada pelaku usaha dan industri atas optimismenya bahwa ekonomi Jatim bisa bangkit pasca pandemi. Menurutnya, tren pertumbuhan positif ekonomi Jatim ini merupakan buah dari kerja keras, semangat dan harapan yang tak pernah padam.

Baca Juga: 2024, Ekonomi Jatim Diprediksi Naik hingga 5,6%

“Ini menjadi bukti bahwa semangat dan harapan yang terus kita pupuk dan perjuangkan menuai hasil positif. Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Jatim ini diharapkan juga berimbas pula pada peningkatan kesejahteraan warga Jatim,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jum’at (12/5/2023).

Selain itu, dengan pertumbuhan ekonomi di Kuartal I 2023, Provinsi Jatim kembali dikukuhkan sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa. Kontribusi Jatim terhadap perekonomian Pulau Jawa sebesar 24,99%.

Nilai tersebut merupakan yang tertinggi kedua setelah Jakarta sebesar 29,60%. Sementara untuk perekonomian nasional, Jatim berkontribusi sebesar 14,29%.

“Alhamdulillah secara y-on-y semua lapangan usaha di Jatim mengalami pertumbuhan positif. Yang paling signifikan adalah Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 19,39%, diikuti lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 11,74%, serta lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 9,43%,” terangnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim secara q-to-q menurut lapangan usaha masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 31,00 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,13 persen.

Kemudian, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 10,76 persen, serta Konstruksi sebesar 8,79 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jawa Timur mencapai 69,69 persen.

Namun yang menarik, dari sisi pertumbuhan, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di kuartal I 2023 ini tercatat tumbuh paling signifikan yakni mencapai 14,29%. Padahal, pada kuartal sebelumnya sektor ini sempat mengalami kontraksi.

Hal ini membuktikan bahwa komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terhadap keberlangsungan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tidak main-main.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

Sejak beberapa bulan lalu, Mantan Menteri Sosial RI ini terus berupaya mendorong sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Beragam program beserta problem solving terus digencarkan baik dari hulu hingga ke hilir.

“Produksi pertanian, kehutanan, dan perikanan Jatim tidak hanya untuk kebutuhan Jatim saja, namun juga provinsi-provinsi lain yang juga ikut bergantung pada Jatim. Sehingga produktifitasnya harus dijaga betul, karena Jatim adalah lumbung pangan nasional,” ujarnya.

Tak hanya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Perdagangan Besar-Eceran juga tumbuh sebesar 1,07%. Kemudian Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,97%.

“Sedangkan PDRB menurut pengeluaran, secara q-on-q masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Timur yaitu sebesar 60,62%,” ungkapnya.

Berikutnya, diikuti oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 47,63%, komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) sebesar 26,79%, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 2,52%, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 1,18%.

Baca Juga: Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Industri Sepatu Belum Ikut Terkerek

Sedangkan Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 39,40 persen.

“Komponen yang mengalami pertumbuhan secara q-to-q adalah Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 3,74% dan Komponen PK-LNPRT sebesar 1,29%,” ucapnya.

Sementara secara y-on-y, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 9,47%, diikuti oleh Komponen PKRT dan Komponen PMTB yang masing-masing tumbuh sebesar 5,36 persen dan 5,11%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 0,05 persen.

“Pertumbuhan positif di kuartal I 2023 ini menjadi langkah yang baik untuk menyongsong perekonomian setahun ke depannya. Dengan semangat Jatim Bangkit, kita optimis pertumbuhan ekonomi Jatim di tahun 2023 bisa lebih baik di banding tahun sebelumnya,” tandasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU