Realisasi Investasi Jatim Triwulan I 2023 Tembus Rp30 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Jun 2023 14:35 WIB

Realisasi Investasi Jatim Triwulan I 2023 Tembus Rp30 T

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pertumbuhan investasi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada 2023 semakin meningkat. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, realisasi investasi PMA dan PMDN Jawa Timur pada Kuartal I/ 2023 mencapai Rp30 triliun.

Angka ini secara year on year meningkat 27,1% dari triwulan I 2022. Sedangkan pertumbuhan investasi nasional dalam kurun waktu yang sama sebesar 16,5%.

Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Sebesar Rp 401,5 T

Data ini berdasarkan rilis Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, pada Jumat, 28 April 2023 lalu.

"Alhamdulillah, pertumbuhan realisasi investasi Jatim konsisten di atas nasional. Triwulan I tahun ini realisasi investasi PMA dan PMDN Jawa Timur mencapai 27,1 persen atau setara Rp30 triliun, dimana capaian tersebut di atas realisasi nasional yaitu 16,5 persen," kata Khofifah di sela – sela misi dagang ke Padang Sumatera Barat, Senin (12/6/2023).

Menurutnya, capaian ini merupakan wujud dari komitmen Jatim dalam mengawal investasi sejalan dengan arahan Presiden yang mendukung hilirisasi. Apalagi Jatim memiliki sektor hilirisasi unggulan yakni tembaga.

"Jawa Timur merupakan satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa yang memiliki investasi di sektor hilir dengan komoditi tembaga, dimana investasi sektor hilir mayoritas berlokasi di luar Pulau Jawa," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial RI ini menjelaskan bahwa pada realisasi investasi triwulan I 2023 yang sebesar Rp30 triliun ini terdiri dari PMA (Penanaman Modal Asing) yang mencapai Rp14,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat pesat sebesar 76,8 persen jika dibanding triwulan I 2022 yang sebesar Rp8,2 triliun.

“Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada Kuartal I/ 2023 tercatat sebesar Rp 15,5 triliun, sedikit meningkat dibandingkan Kuartal I/ 2022 di angka Rp 15,4 triliun," ungkapnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy: Total Investasi Mencapai Rp 6,9 Trilliun dan Serap Ribuan Tenaga Kerja

Khofifah merinci, kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA dan PMDN adalah sektor Pertambangan (16,5%), Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (13,8%), Transportasi, Gudang & Telekomunikasi (11,1%), Industri Kimia & Farmasi (10,5%) serta Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran(9,4%).

Sedangkan untuk lokasi penyumbang terbesar meliputi Kabupaten Gresik (36,0%), Kota Surabaya (20,5%), Kabupaten Sidoarjo (10,1%), Kabupaten Pasuruan (8,4%) dan Kabupaten Tuban (4,4%). Sementara menurut negara asal, Realisasi PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (37,8%), Jepang (24,0%), Singapura (8,3%), Hongkong, RRT (6,5%) dan Belanda (6,3%).

Lebih lanjut, ia menambahkan, proporsi antara PMA dan PMDN dalam realisasi investasi Jawa Timur kuartal I/ 2023 adalah 48,3 persen dan 51,7 persen, atau setara Rp 14,5 triliun realisasi PMA dan Rp 15,5 triliun realisasi PMDN. Realisasi investasi Jatim pada kuartal I/ 2023 telah mencakup 35,3 persen dari target RPJMD sebesar Rp 85 triliun.

Tingginya kontribusi realisasi PMA, secara linear menunjukkan tingginya kepercayaan investor asing terhadap potensi Jawa Timur di masa pemulihan pascacovid.

Baca Juga: Revisi UU KPI Larang Jurnalistik Investigasi, AJI Protes

Pada Triwulan I 2023, DPMPTSP tercatat telah menerbitkan 2.119 perizinan berusaha. Kemudahan dalam proses perizinan berusaha inilah yang menjadi salah satu daya tarik bagi para investor untuk menanam modalnya di Jatim.

Kendati demikian, Khofifah pun mengingatkan agar tidak lengah karena adanya kemungkinan kejenuhan investor terhadap investasi di Pulau Jawa yang dibarengi dengan peningkatan infrastruktur di wilayah luar Pulau Jawa.

Sehingga, fokus utama adalah tetap menjaga dan meningkatkan iklim investasi dengan melakukan pengendalian terhadap pandemi yang masih belum hilang sepenuhnya dan menjaga stabilitas politik.

"Kita berharap dengan upaya-upaya yang digalakkan dapat meningkatkan kondusifitas berinvestasi di Jawa Timur, sehingga ke depan pelayanan investasi semakin cepat, mudah dan transparan yang berdampak pada kestabilan capaian realisasi investasi di Jawa Timur yang dapat menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan, kesejahteraan serta pemerataan ekonomi Jawa Timur," tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU