Kontroversi LGBT di Festival Good Vibes, Band The 1975 Diblacklist Malaysia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 23 Jul 2023 12:48 WIB

Kontroversi LGBT di Festival Good Vibes, Band The 1975 Diblacklist Malaysia

i

Personel Band The 1975. SP/ MLY

SURABAYAPAGI.com, Malaysia - Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia (KKD) memasukkan The 1975 ke dalam blacklist (daftar hitam) artis yang dilarang menggelar konser di Malaysia usai kasus diduga LGBT ciuman sesama jenis saat band mereka manggung di Festival Good Vibes 2023, Kota Sepang, Jumat (21/07/2023) malam.

Dalam video yang beredar di media sosial, Healy mencium pemain bass Ross MacDonald setelah melontarkan pernyataan yang berisi kata-kata tidak senonoh di hadapan para penonton festival musik Good Vibes yang digelar di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Jutaan Ubur-ubur Serbu Pantai Probolinggo, Wisatawan Santuy Berenang

Healy mengkritik Pemerintah Malaysia yang anti-homoseksualitas. Dia mengatakan sebenarnya bandnya mempertimbangkan untuk membatalkan pertunjukan, tetapi tidak ingin mengecewakan fans mereka di Malaysia.

“Saya membuat kesalahan. Ketika kami menerima (tawaran) tampil, saya tidak memperhatikan lagi,” katanya. “Saya tidak melihat perlunya…mengundang 1975 ke sebuah negara dan mengatur dengan siapa kami boleh berhubungan seksual.” Ujar Healy, dikutip Minggu (23/07/2023).

Healy kemudian menghentikan penampilan dan memberi tahu para penonton: “Baiklah, kami harus pergi. Kami baru saja dilarang tampil oleh Kuala Lumpur, sampai jumpa lagi.” Tutup Healy.

Insiden yang terjadi dalam konser tersebut dianggap telah melukai perasaan masyarakat Malaysia dan dianggap sebagai penghinaan, tidak menghormati hukum negara, dan merusak moral masyarakat Malaysia.

Baca Juga: Soal Wacana Aturan Jual Beli Bus Bekas, Kemenhub Bakal Tindak Tegas Lagi

Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil  mengatakan, telah memanggil Future Sound Asia selaku promotor festival tersebut. Ia menegaskan tidak ada kompromi terhadap pihak manapun yang menantang, meremehkan dan melanggar undang-undang di Malaysia.

Fahmi juga mengatakan telah memerintahkan pembatalan festival yang semula akan digelar hingga Minggu (23/07/2023).

Sementara Kepala Polisi Selangor, Hussein Omar Khan juga mengatakan kepolisian Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) telah menerima tiga laporan atas aksi The 1975 tersebut.

Baca Juga: Tempuh 39 Km Perjalanan, Mobil Listrik Xiaomi SU7 Rusak Parah

Hussein juga mengatakan bahwa Kepolisian Malaysia mendukung penuh keputusan KKD dan Dewan Kota Sepang, untuk menghentikan festival tersebut demi keamanan. Penyelidikan telah dilakukan oleh kepolisian setempat dengan memanggil pihak-pihak yang terlibat.

Sementara itu, pihak panitia aplikasi untuk Pembuatan Film Asing dan Pertunjukan Artis Asing (JK-PUSPAL) juga telah mengajukan laporan polisi terhadap artis dan penyelenggara festival tersebut atas kelalaian dan ketidakpatuhan pada ketentuan yang berlaku.

Sebagai informasi, sebelumnya, Matty Healy pernah berkontroversi mencium seorang penggemar pria dalam konser 2019 di Uni Emirat Arab, yang sama menerapkan undang-undang atau peraturan melarang perilaku homoseksual. dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU