Penggunaan Elpiji Non Subsidi di Banyuwangi Meningkat 70 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Agu 2023 16:30 WIB

Penggunaan Elpiji Non Subsidi di Banyuwangi Meningkat 70 Persen

i

Operasi Pasar Elpiji 3 kg di Kabupaten Banyuwangi beberapa waktu lalu. Foto: Pemkab Banyuwangi.

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Sales Brand Manager PT Pertamina Patra Niaga Banyuwangi Denny Nugrahanto mengatakan bahwa penggunaan gas elpiji non subsidi atau public service obligation (PSO) di Banyuwangi mengalami peningkatan.

Hal itu disebabkan karena sejumlah masyarakat di Banyuwangi mulai beralih ke elpiji non subsidi dengan kemasan 5,5 kilogram dan 12 kilogram usai ramai keluhan sulitnya mendapatkan gas elpiji subsidi 3 kilogram di Banyuwangi.

Baca Juga: Stok Elpiji 3 Kg di Jatim Dipastikan Aman

Denny mengungkapkan, permintaan ini terlihat sejak satu pekan terakhir, dengan jumlah peningkatan mencapai 60% sampai 70%.

"Muncul kesadaran mereka yang mau mulai beralih ke yang pink, harapannya ini tetap terjaga kesadaran masyarakat terutama bagi yang mampu, kenaikannya sampai sekitar 60 sampai 70 persen," ujar Denny saat melakukan pemantauan langsung distribusi elpiji subsidi di Pangkalan Banyuwangi, Rabu (9/8.2023).

Ia menuturkan, elpiji non subsidi ini dalam kondisi norml paasokannya berkisar di angka 7 ton per hari, baik dalam kemasan 5,5 kilogram maupun 12 kilogram.

Namun, dalam sepekan terakhir, naik menjadi 12 ton per hari. Elpiji ini didistribusikan langsung dari Stasiun Pengisian Bulk Energi (SPBE).

"Kalau non PSO dari harian sekitar 7 ton sekarang bisa mencapai 12 sampai 13 ton per hari karena kombinasi ya tabungnya, jadi peningkatan data satuan tabung harus kami cek terlebih dahulu. Yang pasti jumlahnya naik," terangnya.

Sementara itu untuk permintaan terhadap tabung gas elpiji 3 kilogram subsidi mulai berangsur normal.

Baca Juga: Pertamax Green 95 Telah Hadir di Surabaya

"Iya, sudah mulai stabil kembali sejak sepekan terakhir ya. Stok pangkalan mulai tercukupi," kata Section Head Communication and Relation PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan.

Menurutnya, secara perhitungan normal, kebutuhan elpiji 3 kilogram masyarakat Banyuwangi dalam satu hari mencapai 52 ribu tabung.

"Maka dalam dua pekan terakhir ini Banyuwangi dapat tambahan pasokan sebesar 160 ribu tabung. Atau tambahan 300 persen," ungkap Taufiq.

Taufiq mengakui adanya keluhan masyarakat Banyuwangi yang sulit mendapatkan pasokan elpiji 3 kilogram dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Stok Elpiji 3 kg di Jatim Aman

Ia menjelaskan, hal itu disebabkan karena meningkatnya jumlah konsumsi elpiji dalam periode waktu tertentu sehingga akumulasi itu tidak bisa diprediksi.

"Pola di Banyuwangi ini seasonality. Mulai libur sekolah, kegiatan 1 Muharram, event musim hajatan, hingga musim haji. Sebenarnya pesta atau hajatan itu tidak boleh pakai elpiji 3 kilogram. Sehingga menarik stok masyarakat yang normal menjadi tidak normal," terangnya.

Ia menyampaikan, rata-rata jumlah konsumsi elpiji perbulan untuk satu rumah tangga normalnya 3-4 tabung.

"Karena penggunaan tidak pada semestinya, maka ada penambahan stok. Jadi sebenarnya tidak langka," pungkasnya. bn-02/cha.

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU