Pertamina Gelar Tukar Tambah Elpiji 3 Kg ke Bright Gas di Madiun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 14 Agu 2023 16:07 WIB

Pertamina Gelar Tukar Tambah Elpiji 3 Kg ke Bright Gas di Madiun

i

Foto ilustrasi. Foto: Pertamina.

SURABAYAPAGI.COM, Madiun - PT Pertamina menggelar program tukar tambah tabung elpiji subsidi 3 kilogram (kg) ke tabung bright gas non subsidi ukuran 5,5 kg dan 12 kg di pasar minggu di Taman Bantaran Kota Madiun pada Minggu (13/8/2023).

Pertamina menyebut, hal ini bertujuan untuk menjaga penggunaan gas elpiji bersubsidi agar tepat sasaran.

Baca Juga: Pedagang di PSC Raup Rp 3 Juta Sehari Selama Libur Lebaran

"Dalam program penukaran ini, tabung elpiji 3 kg bisa ditukar dengan tabung Bright Gas yang berwarna merah muda dengan membayar sejumlah uang lebih murah," kata Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Kediri, Muhammad Salman Al Farisy saat kegiatan penukaran, Minggu (13/8/2023).

Salman menjelaskan, ada dua mekanisme penukaran tabung subsidi dengan bright gas. Pertama, dua tabung elpiji 3 kg kosong bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 5,5 kg dengan tambahan pembayaran sebesar Rp80.000.

Kedua, satu tabung elpiji 3 kg bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 5,5 kg dengan tambahan pembayaran sebesar Rp180.000.

Selain itu, dua tabung elpiji 3 kg kosong bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 12 kg dengan tambahan pembayaran sebesar Rp 275 ribu. Ataupun, satu tabung elpiji 3 kg kosong bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 12 kg dengan tambahan pembayaran sebesar Rp 360 ribu.

Adapun untuk harga awal tabung dengan isi elpiji 5,5 kg mencapai Rp 327 ribu dan isi ulang mencapai Rp 96 ribu per tabung. Sedangkan harga awal tabung dengan isi elpiji 12 kg mencapai Rp 555 ribu dan isi ulang mencapai Rp 204 ribu per tabung.

Baca Juga: Bulog Madiun Pastikan Stok Beras Selama Ramadhan Aman

Ia menuturkan, program penukaran ini dilakukan karena banyak ditemukan penyalahgunaan elpiji bersubsidi di tingkat konsumen sehingga diduga mempengaruhi ketersediaannya di pasaran. Elpiji bersubsidi hanya boleh digunakan untuk masyarakat miskin, petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Oleh sebab itu, Pertamina mendorong agar warga yang mampu, seperti aparatur sipil negara (ASN) dan pelaku sektor usaha riil seperti kafe, restoran, hotel, peternakan, hingga tempat-tempat usaha jasa pencucian baju untuk menggunakan bahan bakar elpiji nonsubsidi.

Salman mengklaim Bright Gas lebih aman dan irit jika dibandingkan dengan elpiji subsidi 3 kg. Hal itu karena tabung Bright Gas menggunakan teknologi katup ganda yang mencegah kebocoran. Selain itu, ada segel hologram yang paten dan tidak bisa dipalsukan ataupun dioplos.

Baca Juga: Pemkab Madiun Fokus Kembangkan IKM Sektor Pertanian

Lebih lanjut, ia menambahkan, promosi penukaran tersebut akan terus berlaku, untuk mendukung kebijakan pemerintah supaya program subsidi tepat sasaran. Pertamina juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat melakukan sidak penggunaan elpiji subsidi sesuai peruntukan.

Sebagai informasi, jumlah penggunaan elpiji non-subsidi atau bright gas di Kota Madiun baik ukuran 5,5 kilogram maupun 12 kilogram mencapai 1.200 tabung per bulan.

Sesuai data, jumlah penggunaan elpiji non-subsidi atau Bright Gas di Kota Madiun baik ukuran 5,5 kilogram maupun 12 kilogram mencapai 1.200 tabung per bulan. ma-01/cha

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU