Filipina Berlakukan Pembatasan Harga Beras Dalam Upaya Mengurangi Tekanan Ekonomi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 01 Sep 2023 15:06 WIB

Filipina Berlakukan Pembatasan Harga Beras Dalam Upaya Mengurangi Tekanan Ekonomi

i

Harga Beras di Filipina Naik, Jumat (01/09/2023)

Surabayapagi.com, Jakarta - Harga beras yang semakin mencekik, Filipina memberlakukan pembatasan harga beras untuk mengurangi tekanan ekonomi masyarakat kurang mampu. 

Ferdinand Marcos Jr. menandatangani perintah eksekutif yang membatasi harga. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi tekanan yang besar terhadap masyarakat Filipina khususnya masyarakat terpinggirkan dan kurang mampu. 

Baca Juga: Masuk Musim Panen, Harga Beras di Banyuwangi Turun

"tekanan ekonomi yang besar terhadap masyarakat Filipina, khususnya masyarakat kurang mampu dan terpinggirkan" ungkap kantor kepresidenan dikutip melalui Al Jazeera pada Jumat (01/09/2023).

Adapun harga maksimum yang ditetapkan untuk beras giling biasa sebesar 41 peso atau sekitar Rp 11.00 per kilogram dan 45 peso untuk beras giling baik, atau sekitar Rp 12.000 per kilogram.

Baca Juga: Pemerintah Terkejut Harga Beras di Pasar Tradisional Masih Mahal

Penyebab kenaikan harga eceran yang “memprihatinkan” ini, menurut Marcos dikarenakan adanya manipulasi harga ilegal seperti penimbunan yang dilakukan oleh pedagang oportunis dan kolusi antar kartel industri dalam menghadapi musim paceklik. Faktor lain seperti perang Ukraina juga dianggap menjadi penyebab meningkatnya harga beras.

Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional berpendapat bahwa tingkat inflasi beras di Filipina meningkat dari 1% dari Januari 2022 menjadi 4,2% pada Juli 2023.

Baca Juga: Mantan Mendag Tuding Kelolaan Beras Kacau Balau

Filipina, dimana 30% masyarakat berpenghasilan tertinggi dan terbawah menghabiskan hampir 60% pendapatan mereka untuk makanan, mengalami peningkatan biaya hidup yang paling tajam di Asia selama setahun terakhir.

Inflasi secara keseluruhan mencapai angka tertinggi dalam 14 tahun terakhir sebesar 8,7% pada bulan Januari, sebelum turun menjadi 4,7% pada bulan Juli. jk-04/Acl

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU