Ganjar-Prabowo, Bingung!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Sep 2023 20:35 WIB

Ganjar-Prabowo, Bingung!

Hingga Kini, Muncul Nama Bursa Bacawapres mulai dari Ridwan Kamil, Erick Thohir dan Mahfud MD 

 

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Anies Baswedan dan Cak Imin, tinggal daftar sebagaI capres-cawapres pemilu 2024. Bacapres Prabowo Subianto dari Gerindra dan Ganjar Pranowo, usulan PDIP, masih jomblo. Padahal baik Prabowo dan Ganjar, sudah punya kandidat cawapres. Apakah bingung?

Politikus PDIP Aria Bima, malah bahas nama eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) yang masuk bursa kandidat cawapres Ganjar Pranowo. Aria mengatakan nama RK sempat dibahas dalam pertemuan tim kecil PDIP dengan Golkar sebelumnya.

"Bahwa Pak Ridwan Kamil memberikan dukungan yang cukup kuat di Jawa Barat tentu itu menjadi faktor pertimbangan untuk memberikan atau mengajak Pak Ridwan Kamil sebagai pasangan cawapres Pak Ganjar. Kita tidak mengingkari itu, bahwa kriteria dalam kaitan elektoral itu diperhitungkan," kata Aria kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (12/9/2023).

Padahal sebelumnya, PDIP sudah gadang-gadang Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Pariwisata Sandiaga Uno; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono; dan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa, sebagai cawapres.

Aria malah mengatakan komunikasi antara Golkar dan PDIP sebenarnya sudah dimulai saat pertemuan Ketua DPP Puan Maharani dengan Ketum Golkar Airlangga Hartato, akhir Juli lalu. Aria mengatakan nama RK turut dibahas dalam diskusi tim kecil.

"Itulah yang tentu menjadi pembicaraan saat ini bagaimana komunikasi antara partai pengusung dengan Golkar yang waktu itu sudah dimulai antara Mbak Puan dengan Pak Airlangga Hartato yang arahnya juga tim kecil itu membicarakan Pak RK. Saya kira tim kecil tinggal dilanjutkan aja," ujar Aria.

Tim kecil tersebut merupakan tim teknis yang dibentuk usai pertemuan Puan dan Airlangga akhir Juli 2023 lalu.

 

Nasib Sandiaga Uno

Terpisah, Politikus senior PDIP Panda Nababan buka suara terkait peluang Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno untuk menjadi pendamping Bacapres PDIP Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

Kendati Panda, masih enggan membeberkan kepastian atau persentase Sandiaga menjadi cawapres. Namun ia membocorkan saat ini partainya memiliki satu catatan terkait Sandiaga yang kemudian menjadi pertimbangan para elite PDIP.

"Jadi begini, saya buka saja. Ada satu catatan, Sandiaga Uno waktu jadi wakilnya Anies pas Gubernur [DKI Jakarta], mereka mentolerir juga politik identiitas, dan waktu dia juga dengan Prabowo [cawapres 2019]," kata Panda dalam acara 'Political Show' CNNIndonesia TV, Senin (11/9) malam.

Panda mengatakan hal itu sudah menjadi pembahasan di internal PDIP. Ia juga mengatakan peluang atau nasib Sandiaga menjadi cawapres tergantung bagaimana Menparekeraf itu bersikap ke depan

 

Ganjar Butuh Jabar

Ridwan Kamil sebelumnya menyebut wilayah Jabar dibutuhkan bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo, untuk bersaing di Pilpres 2024. Ridwan Kamil menyinggung hasil survei di Jabar saat menjawab isu bakal menjadi cawapres Ganjar Pranowo dalam wawancara Blak-blakan, Rabu (6/9).

"Jadi jawabannya adalah iya dihubungi, tapi tidak semata-semata hanya oleh tim Ganjar begitu. Cuma kalau lihat hitungan politik, memang yang paling membutuhkan Jawa Barat kan adalah koalisi Pak Ganjar. Jadi itu logika matematika," kata Ridwan Kamil.

Mantan Gubernur Jabar itu menyebut elektabilitas dirinya di Jawa Barat tinggi berdasarkan hasil survei. Sementara, menurut Ridwan Kamil, Ganjar sulit mendulang suara di wilayah Jabar.

"Kepentingan-kepentingan berbagai kelompok masyarakat yang sudah dinarasikan di dalam satu figur, seperti Pak RK, seperti Pak Mahfud Md, seperti Pak Sandiaga Uno, seperti saat ini ada pasangan Mas Anies dan Cak Imin," sambungnya.

 

PPP Serahkan ke Mega

PPP menyerahkan keputusan cawapres itu ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"PPP hari ini sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Bu Mega untuk memutuskan dan menetapkan mana yang terbaik buat Ganjar, kita hanya sifatnya memperjuangkan, karena itu atas dasar dari rapimnas PPP, kita hanya punya peluang itu mengusulkan kalau pilihan kita serahkan ke Bu Mega untuk mengambil keputusan buat bangsa," kata Jubir PPP Usman Tokan kepada kepada wartawan, Senin (11/9/2023).

Usman mengatakan PPP tetap mengusulkan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno ke PDIP. Dia enggan berandai-andai jika Sandiaga tak menjadi cawapres Ganjar.

Baca Juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi

"Hari ini kita belum berandai-andai, kalau misalnya hasil Bu Mega berbeda dengan usulan PPP ya kita serahkan saja, kita tetap konsisten bersama PDIP," ujarnya.

"Intinya siapapun yang ditunjuk Bu Mega kita tetap bersama PDIP," lanjutnya.

 

PPP tak Berniat Geser

Usman menyebut tidak ada niatan PPP untuk bergeser koalisi. Pihaknya juga menepis kabar PPP akan membentuk poros bari jika Sandiaga tidak terpilih jadi cawapres Ganjar.

"Nggak ada niatan untuk bergeser atau membangun koalisi baru atau apalah, kemarin ada isu nanti kalau Sandiaga nggak diterima PPP akan buat poros baru kan itu sudah kita tepis dan kita akan tetap konsisten bersama PDIP dan Ganjar," ujarnya.

Rencananya pengumuman cawapres PDIP, 29 September.

 

Prabowo Umumkan 10 Oktober

Waketum PAN Viva Yoga Mauladi malah mengatakan cawapres Prabowo akan diumumkan sebelum 10 Oktober.

"Sebelum tanggal 10 Oktober 2023 akan diumumkan. Jadi pintu KPU nanti kan dibuka tanggal 10 Oktober 2023, sebelum pintu KPU dibuka, Koalisi Indonesia Maju sudah mengumumkan pasangan calon Pak Prabowo," kata Viva Yoga di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

Viva mengatakan PAN juga tak masalah terkait rencana percepatan waktu pendaftaran capres KPU menjadi 10 Oktober. Dia menyebutkan cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju akan diumumkan dan diputuskan oleh Prabowo.

 

Baca Juga: Pidato Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto

Tetap Perjuangkan Erick

Viva Yoga mengatakan PAN tetap memperjuangkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres pendamping Prabowo. Dia mengatakan PAN juga menghargai jika Demokrat bergabung dan mengusulkan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Prabowo.

"PAN terus memperjuangkan Pak Erick Thohir sebagai cawapres Pak Prabowo. Kalau Partai Demokrat bergabung, tentunya PAN juga tidak bisa menolak seandainya Partai Demokrat mengajukan AHY sebagai calon wakil presiden. Tetapi nanti kan akan dibahas bersama-sama secara musyawarah mufakat kolektif, pokoknya di Koalisi Indonesia Maju itu nyaman, aman, terkendali penuh dengan rasa kekeluargaan," ujarnya.

 

Usulan Gus Miftah

Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah punya usulan dua nama cawapres yang dinilai pas mendampingi Prabowo Subianto, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Menteri BUMN Erick Thohir. Gerindra menilai dua nama itu memang kerap dibicarakan di kalangan internal koalisi.

"Terima kasih atas masukan dari Gus Miftah. Sebelumnya memang sudah banyak elemen masyarakat yang mengusulkan dua nama tersebut. Keduanya kerap menjadi perbincangan di internal koalisi karena sama-sama punya nilai jual yang cukup tinggi. Walaupun untuk Mas Gibran masih ada kendala soal regulasi," kata Waketum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).

Habiburokhman menyinggung Erick berperan penting dalam pemenangan Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Selain itu, menurut dia, Erick memiliki kinerja baik di kementerian BUMN.

"Kita tahu Pak Erick adalah mantan tim sukses yang berhasil memenangkan Pak Jokowi 2019, beliau juga berhasil bekerja sangat maksimal sebagai menteri BUMN," katanya.

 

Gerindra Soal Gibran

Sementara, kata Habiburokhman, Gibran dinilai berprestasi sebagai pemimpin muda. Namun dia menyinggung masih ada aturan batas usia capres dan cawapres yang menjadi kendala tersendiri bagi Gibran untuk maju. n erc/jk/cr5/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU