Home / Opini : Kasih Karunia

Keluarga

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 01 Okt 2023 21:14 WIB

Keluarga

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Umat Kristiani percaya keluarga bukanlah hasil rancangan manusia. Keluarga dimulai dari Allah. Ini ketika Allah menciptakan manusia dan menjadikan penolong yang sepadan dengan manusia itu. Tujuannya apa? Untuk bertanggungjawab atas apa yang dipercayakan Allah (yakni Bumi). Kejadian 1&2.

Jadi pembentukan keluarga Kristiani didasarkan atas kehendak Allah. Dan dikukuhkan dalam sakramen perkawinan. Dengannya keduanya saling mengungkapkan janji setia untuk hidup bersama dalam kasih Allah.

Baca Juga: Mari Hidup Sederhana

Karenanya, keluarga adalah unsur terkecil dari suatu masyarakat. Antara lain, dapat terbentuk melalui perkawinan maupun hubungan darah. Demikian juga perkawinan merupakan sarana untuk membentuk rumah tangga sebagai sebuah ikatan yang diakui oleh masyarakat di mana mereka tinggal sebagai suami isteri yang sah.

Artinya, setiap keluarga pasti memiliki tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai seperti meneruskan keturunan, menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota.

Gereja Katolik menyebut keluarga kristiani sebagai “Ecclesia Domestica” atau “Gereja-keluarga” (LG 11). Sebutan tersebut menekankan tugas tanggung jawab keluarga kristiani, terutama orang tua agar dengan perkataan maupun teladan hidup, mereka menjadi pewarta iman pertama bagi anak-anak mereka.

Keluarga Kudus adalah sebutan untuk keluarga yang terdiri dari Yesus Kristus dengan kedua orang tuanya, Maria dan Yusuf.

Setelah merayakan Natal dalam perayaan Liturgis dan kegembiraan keluarga, umat Katolik diajak oleh Gereja untuk melengkapi perayaan itu dengan merayakan Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria dan Yusuf atau lazim disebut Keluarga Kudus Nazaret.

Gereja Mini” atau “Gereja Rumah Tangga” (Ecclesia Domestica) adalah Gereja paling kecil,

Baca Juga: Kisah Warga Kisten Gaza Saat Puasa

tempat setiap orang memperoleh pendidikan dan asuhan iman pertamanya di lingkup terkecil. Itulah keluarga.

Dalam kitab terakhir Perjanjian Lama (=Maleakhi) “tujuan keluarga” disampaikan kembali.

Maleakhi 2:15: “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.”

 

Baca Juga: Keluarga Kristen Milenial

Contoh Keluarga dalam Alkitab

Musa adalah tokoh yang menarik. Sebagian besar hidupnya adalah proses. Mulai dari pendidikan di Mesir, sampai pelarian di Midian. Saat di Midian itulah dia memperistri Zipora (Keluaran 2:21). Dalam Alkitab tidak diceritakan ada benturan kepentingan antara Musa dengan Zipora (misalnya seperti kasus Abram dan Sarai di Kejadian 16:2).

Musa bahkan berhasil memenangkan mertuanya, Yitro, untuk menjadi penyembah Allah Israel. Semua cerita kesaksian Musa mengenai Allah Israel menjadi bukti nyata ketika Yitro mengunjungi Musa di Keluaran 18. Kesaksian Musa juga tergambar dari nama anak-anaknya: Gersom & Eliezer.

Setiap keluarga Kristen perlu memperhatikan pola hidup dan hubungan-hubungan dalam rumah tangga. Hubungan dalam keluarga yaitu, ketundukan istri kepada suami, suami mengasihi istri, anak-anak mentaati orang tua, sebagai hamba taat kepada Tuhan. (Maria Sari)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU