Jokowi: Orang Korpri 'Bodoh-bodoh'

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Okt 2023 21:55 WIB

Jokowi: Orang Korpri 'Bodoh-bodoh'

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo minilai pegawai Korpi bodoh bodoh. Indikasinya, mengumpulkan uang semua jadi APBN, jadi APBD. Tapi belanjanya malah barang impor, bodoh.

Presiden Jokowi kembali menggunakan kata 'bodoh' untuk mengungkapkan kejengkelannya terkait kebiasaan instansi pemerintah mulai dari pusat dan daerah belanja barang impor.

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

Kata 'bodoh' itu ia lontarkan saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rakornas Korpri pada Selasa (3/10/2023).

Kata itu ia pakai karena sampai dengan saat ini dana APBN, APBD dan uang BUMN masih banyak yang dipakai untuk membeli barang impor. Data yang dimilikinya, sampai dengan saat ini, porsi dana APBN yang dipakai untuk belanja barang impor masih 31 persen.

 

Program Belanja Dalam Negeri

Presiden menekankan program belanja produk dalam negeri kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Menurutnya, sampai saat ini belanja produk dalam negeri oleh instansi pemerintah masih minim.

Padahal, kata Jokowi sangat sulit mengumpulkan penerimaan negara, mulai dari pajak, retribusi, PNBP, loyalti, dividen BUMN, hingga urusan bea cukai. Menurutnya, sangat bodoh apabila penerimaan negara yang sudah dibentuk jadi APBN dan APBD masih dibelikan produk impor oleh instansi pemerintah.

"Sangat sulit mengumpulkan itu semua jadi APBN, jadi APBD. Kemudian belanjanya malah barang impor, bodoh sekali kita. Sampaikan ke semua dinas, kita kumpulkan pendapatan sulit sekali," ungkap Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Korpri 2023 yang disiarkan virtual, Selasa (3/10/2023).

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

 

Bodoh Sekali

Jokowi, menilai pembelian barang dan jasa pemerintah secara impor tidak memiliki daya ungkit ekonomi. Semakin banyak impor, justru negara lain yang untung.

"Selalu saya ingatkan, impor ini tidak memiliki trigger ekonomi terhadap produk UMKM dan perusahaan dalam negeri. Malah berikan trigger ekonomi ke negara lain. Apakah benar seperti ini," sebut Jokowi.

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Jokowi mengaku sudah sangat sering mengingatkan instansi pemerintah untuk belanja produk dalam negeri. Namun sampai saat ini masih juga realisasi belanja produk dalam negeri oleh instansi pemerintah minim.

"Bodoh sekali kita, hati-hati ini saya sampaikan pada semua dinas, kalau kita kumpulkan pendapatan itu sulit sekali, income daerah, negara sulit sekali kemudian belanjanya barang impor," tegasnya.

Tahun 2023 sudah menyisakan 3 bulan, namun paling besar belanja produk lokal oleh instansi pemerintah baru 69% saja.

"Tadi pagi saya cek, sarapan pagi saya itu data. Realisasi belanja produk dalam negeri, dari APBN baru 69%, dadi APBD lebih rendah lagi 56%. Nggak tahu ini yang dibeli apa kecil banget. Kita pantau terus. BUMN 46%. Gimana mau gerakkan UMKM kita? Gerakkan ekonomi kita kalau belanja aja masih tidak orientasi ke produk dalam negeri," papar Jokowi. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU