Inggris Menarik Staf Kedutaan di Israel dan Membatasi Perjalanan Warga Negaranya ke Israel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Okt 2023 18:58 WIB

Inggris Menarik Staf Kedutaan di Israel dan Membatasi Perjalanan Warga Negaranya ke Israel

i

Perang Israel dan Palestina memanas usai serangan Hamas.

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Di tengah konflik Israel dan Palestina, pemerintah Inggris sementara menarik seluruh keluarga para staf kedutaan serta konsulatnya yang berada di Israel. 

Baca Juga: Dituding Jadi Buzzer Israel, Maia Estianty: 'Kalau Kita Difitnah Artinya Dosa Kita Diambil'

"Kami untuk sementara menarik keluarga para staf di Kedutaan Besar kami di Tel Aviv dan Konsulat kami di Yerusalem sebagai tindakan pencegahan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris, dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).

Meskipun dilakukan penarikan staf kedutaan, Inggris tetap memiliki staf penuh dan terus memberikan layanan konsuler kepada yang membutuhkan.

Adapun pemerintah Inggris juga mengeluarkan himbauan terhadap warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan apapun ke Israel terkecuali perjalanan penting.

Sementara itu, saat ini militer Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Baca Juga: Serbuan Israel Membabi Buta, 67 Jurnalis Meninggal Dunia per 7 Oktober di Gaza

Militer Israel telah mengerahkan ratusan ribu tentara ke perbatasan dengan Jalur Gaza, seiring mereka melanjutkan serangan udara yang disebut menargetkan infrastruktur Hamas, komandan dan pusat operasi di daerah kantong Palestina tersebut.

Serangan udara tersebut dilakukan sebagai respons terhadap serangan mendadak pada hari Sabtu (7/10/2023) oleh Hamas, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Israel.

Di Gaza, para pejabat melaporkan lebih dari 1.200 orang tewas dalam serangan udara dan artileri Israel secara terus menerus. Sementara PBB mengatakan lebih dari 338.000 orang telah mengungsi.

Baca Juga: Tolak Undangan Hamas, Elon Musk Pilih Dukung Israel: Putus Jaringan Internet di Jalur Gaza

Negara-negara NATO mengatakan kepada Israel bahwa mereka mendukung negara tersebut setelah serangan Hamas, namun mendesak pasukan Israel untuk merespons secara "proporsional".

Hal itu disampaikan NATO kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant usai memberikan penjelasan kepada rekan-rekannya dari aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut melalui tautan video. 

"Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO mengutuk keras serangan tersebut, dan menambahkan: 'Israel tidak berdiri sendiri'," kata NATO dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).
Negara-negara NATO pun "menyerukan Hamas untuk segera membebaskan semua sandera, dan memberikan perlindungan penuh terhadap warga sipil. Sekutu juga memperjelas bahwa tidak ada negara atau organisasi yang boleh mengambil keuntungan dari situasi ini atau memperburuknya." ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU