Dukung Palestina, Pemerintah Bolivia Resmi Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Israel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Nov 2023 14:45 WIB

Dukung Palestina, Pemerintah Bolivia Resmi Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Israel

i

Bendera Bolivia dan Israel. SP/ Shutter Stock

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Buntut konflik dan gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel ke Palestina membuat Pemerintah Bolivia secara resmi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel, Selasa (31/10/2023).

Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani menyebut serangan Israel ke Gaza merupakan alasan utama mereka memutuskan hubungan diplomatik tersebut.

Baca Juga: Diklaim Ganggu Perang, Menteri Israel Serukan Aksi Hapus Bulan Suci Ramadhan dari Kalender

"Telah memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza,” kata Freddy Mamani mengumumkan pada konferensi pers, dikutip Rabu (01/11/2023).

“Kami mengumumkan keputusan kami sebagai negara majemuk Bolivia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel,” lanjut Menteri Kepresidenan, Maria Nela Prada, pada konferensi pers.

Negara Amerika Selatan itu menuduh Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan “menuntut” diakhirinya serangan di Jalur Gaza.

Baca Juga: Serbuan Israel Membabi Buta, 67 Jurnalis Meninggal Dunia per 7 Oktober di Gaza

“yang telah menyebabkan ribuan kematian warga sipil dan pengungsian warga Palestina,” jelasnya.

Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai protes atas serangan di Jalur Gaza pada tahun 2009, tetapi hubungan tersebut dibangun kembali pada tahun 2020 pada masa pemerintahan Presiden Jeanine Anez.

Baca Juga: Tolak Undangan Hamas, Elon Musk Pilih Dukung Israel: Putus Jaringan Internet di Jalur Gaza

Seperti yang diketahui, imbas konflik perang tersebut, sudah lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut sejak saat itu, termasuk 8.525 warga Palestina dan 1.538 warga Israel.

Sementara itu, pihak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa hal itu berarti menyerah kepada Hamas. sb-04/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU