Produk Herbal Andalan UMKM Indonesia, Sulit Ditiru Produsen Herbal Asing

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Des 2023 10:53 WIB

Produk Herbal Andalan UMKM Indonesia, Sulit Ditiru Produsen Herbal Asing

i

Ilustrasi pembuat jamu tradisional di Indonesia. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Ditengah gempuran herbal luar negeri, produk herbal Indonesia juga bisa bertahan dan bersaing. Pasalnya, produk herbal Indonesia diyakini menjadi salah satu komoditas dalam negeri yang mampu bersaing dengan produk herbal dari luar negeri, khususnya dari China.

Bahkan, produk herbal Indonesia mampu bersaing dan bertahan hingga sekarang lantaran komposisi bahannya pun tidak mudah ditiru oleh kompetitor produsen herbal lainnya maupun luar negeri. Bahkan Indonesia tidak perlu mengimpor bahan tersebut dari luar negeri.

Baca Juga: Dokter: Kerokan Bisa Jadi Alternatif Kurangi Pegal-Pegal

Hal tersebut turut dibenarkan dan didukung oleh pengamat ekonomi, Muhammad Imran Hirawan mengatakan, produk herbal bisa menjadi komoditas andalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia.

"Nilai lebih dari produk herbal lokal adalah bahan dasarnya tidak perlu impor," kata Imran, Minggu (03/12/2023).

Sementara itu, terkait komoditas herbal dan obat-obatan tradisional, Imran yakin secara harga produk tanah air bisa bersaing karena Indonesia memiliki banyak jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi lokal.

Demi mendongkrak nilai jual produk herbal lokal, Imran pun mengusulkan pemerintah dan produsen untuk bersama-sama menggalakkan edukasi masyarakat soal pentingnya mengkonsumsi produk yang sudah tersertifikasi.

Baca Juga: Inkubasi Wirausaha Jamu Tradisional Segera Rilis Tablet Effervescent

Sertifikasi bukan hanya menandakan suatu produk aman untuk dikonsumsi, tapi juga meyakinkan calon konsumen bahwa produk tersebut dibuat sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah.

CEO Data Driven Asia ini mengatakan, bukti kelayakan semakin penting karena saat ini banyak produk herbal ilegal yang beredar di pasar.

“Akreditasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kementerian Kesehatan itu bisa menambah nilai jual. Karena sekarang razia produk yang tidak terdaftar semakin sering. Artinya BPOM mulai proaktif untuk membredel herbal dan obat yang tidak berlisensi,” jelas Imran.

Baca Juga: Kunyit, Ramuan Herbal Tingkatkan Imun Selama Pandemi

Sedangkan secara marketing, Imran pun menyoroti pentingnya UMKM untuk menerapkan strategi penjualan yang kreatif. Salah satunya adalah menonjolkan khasiat yang terkandung dalam produk herbal atau obat-obatan. Apalagi, bahan baku yang tak didapatkan di luar negeri membuat herbal Indonesia sulit ditiru produsen herbal asing.

“Menurut saya, masyarakat kita masih belum terlalu fokus pada kandungan apa yang di dalamnya. Tapi mereka akan lebih melihat pada apa khasiatnya. Disisi lain, komposisinya yang unik membuat kompetitor tidak mudah menawarkan produk serupa dengan produk yang dibuat di luar negeri," kata Nurul. Sb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU