Jelang Nataru, Pemkab Lamongan Fokus Kendalikan Inflasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Des 2023 17:17 WIB

Jelang Nataru, Pemkab Lamongan Fokus Kendalikan Inflasi

i

Bupati Lamongan, H. Yuhronur Efendi saat membuka HLM di ruang Command Center Pemkab Lt.3. SP/MUHAJIRIN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Jelang Natal dan Tahun baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Lamongan menyiapkan berbagai strategi untuk mengendalikan inflasi yang dibahas dalam High Level Meeting (HLM), Selasa (5/11/2023) di ruang Command Center Pemkab Lt.3.

Pengendalian inflasi tersebut seperti disampaikan oleh bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, salah satunya bersinergi dengan seluruh OPD, Pemerintah Provinsi, hingga Pemerintah Pusat untuk jangka pendek, Pemkab Lamongan gencar melakukan  operasi pasar murah untuk menstabilkan dan menekan harga sembako.

Baca Juga: Saling Daftar Bacabup, Foto Wabup di Acara Pemerintahan Sudah Tidak Disertakan

Dalam kegiatan ini kata bupati yang kerap disapa pak Yes ini, sudah dilakukan sebanyak 20 kali hingga Desember 2023 program dari Dinsperindag Kabupaten Lamongan, dan gerakan pasar murah sebanyak 2 kali hingga Desember 2023 program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dan meringankan biaya pembelian masyarakat.

Sedangkan strategi jangka panjang ialah dengan menerapkan  program menanam pekarangan terpadu atau "Gema Karangpadu", yaitu pemberian bantuan bibit kepada kecamatan stunting serta pemberian bantuan bibit kepada 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan. Program tersebut merupakan besutan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan yang berkolaborasi dengan PKK Kabupaten Lamongan.

"Seluruh OPD dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Lamongan. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka Level Meeting (HLM) siang ini.

 

Orang nomor satu di Kota Soto menjelaskan adanya fluktuasi harga yang terjadi pada siklus menjelang Nataru 2024 didorong oleh kenaikan permintaan konsumsi sehingga akan berpengaruh juga akan ketersediaan bahan pangan.

Baca Juga: Panen Padi Triwulan I 2024 di Lamongan Berhasil dan Sesuai Jadwal

"Upaya yang kita lakukan selain menekan inflasi juga menjaga ketersediaan bahan pangan dan stabilisasi harga," jelas Pak Yes sapaan akrabnya.

Selanjutnya, Pak Yes memaparkan inflasi di Jawa Timur menduduki angka 3,24% dan 2,56% untuk angka global. Di Kabupaten Lamongan sendiri terpantau melandai pada awal Desember 2023. Inflasi yang mendominasi Kabupaten Lamongan saat ini adalah pada komoditas holtikultura. 

"Memang yang menjadi persoalan hingga saat ini adalah cabai. Harganya saat ini mencapai 67.500/Kg untuk cabai merah dan cabai rawit 81.375/kg. Cabai ini tidak ada substansinya jadi solusinya adalah penggencaran tanam," terang Pak Yes.

Baca Juga: Organisasi Perempuan Lamongan Miliki Peran Utama dalam Pembangunan Keluarga

Hadir sebagai narasumber Deputi Direktur Bank Indonesia Yayat Cadarajat menjelaskan bahwa faktornya yang melandasi adanya inflasi saat ini ialah fenomena El Nino. Adanya El Nino menjadikan beberapa komoditas holtikultura mengalami gagal panen sehingga pasokan menjadi terbatas.

"Berdasarkan prognosa Dinas Pertanian 2023, Kabupaten Lamongan akan mengalami defisit pada pasokan komoditas beras, aneka bawang, dan aneka cabai. Sehingga Lamongan diharapkan untuk melakukan manajerial. Mungkin bisa impor atau intra antar daerah untuk memenuhi kebutuhan beberapa komoditas tersebut," tutur Yayat.

Diungkapkan oleh Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Darma Atmaja stok beras di gudang beras Lamongan yang terletak di Karangkembang tahun 2023 adalah 1.650.000 Kg. Upaya menekan inflasi pada beras, Bulog menyalurkan bantuan beras murah di Kabupaten Lamongan mencapai 1.900.000 Kg pada tahun 2023. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU