Arek-arek Suroboyo Ingin Debat Capres itu Keras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Jan 2024 19:39 WIB

Arek-arek Suroboyo Ingin Debat Capres itu Keras

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Saat ikut acara 'Tabrak Prof Mahfud' di sebuah kafe di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024),  Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, dikritik oleh sejumlah anak-anak muda Surabaya sebagai kurang keras. Apalagi berdebat dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Padahal, Mahfud mengaku sudah memberikan pertanyaan mematikan yang tidak bisa dijawab Gibran.

Baca Juga: Aib Eks Mentan SYL, Dibeber di Ruang Sidang

Itu masukan sebagian pemilih muda dari arek arek Suroboyo.  Pemilih muda menurut data KPU, jumlahnya mencapai 106.358.447 jiwa. Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 0,003 persen atau sekitar 6 ribu jiwa.

Para kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 baru saja melaksanakan debat kedua Jumat (22/12/2023) malam. Debat tersebut berlangsung panas, di mana para calon wakil presiden (cawapres) beradu argumentasi dan saling serang.

Menurut hasil riset Continuum Indef, penampilan Gibran Rakabuming berhasil mencuri perhatian publik. Kontras dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang justru banyak mendapatkan sentimen negatif dari para warganet.

Pasangan Prabowo-Gibran mengantongi sentimen positif sebesar 77,69% dan sentimen negatif 22,31%.

Kemudian pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan sentimen positif 64,03% dan sentimen negatif 35,97%. Kontras dengan pasangan Anies-Imin yang hanya mendapatkan sentimen positif 4,27%.

Dilansir dari Bustle, ada 16 tipe kepribadian Myers Briggs type Indicator yang terdiri Extraversion, Intuition, Feeling, Perception (ENFP). Tipe ini tidak ragu untuk bertengkar dengan orang lain dalam debat. Mereka memang suka berdebat karena ingin mengatasi kebosanan.

Pesannya, kita harus siap-siap mendengar ocehan ENFP, karena mereka terkadang suka menggurui dan bertindak seolah paling benar. Selain itu, ENFP hebat membuat lawan bicaranya menjadi tidak yakin dengan diri sendiri. Mereka punya keyakinan terhadap diri sendiri dan pemikirannya sehingga membuat orang lain dengan mudah terpengaruh pola pikir ENFP.

Tak jarang berargumen dengan ENTJ hanya akan membuat lawan bicaranya menangis. ENTJ memang punya jiwa kepemimpinan yang alami dengan pengetahuan yang luar biasa sehingga orang lain jarang meragukan tipe ini.

Selain itu, ENTJ memang memiliki kesan yang kuat dan percaya diri. Hal itu yang membuat tak ada satupun orang yang meragukan validitas argumennya.(kumparanWOMAN 20 September 2020 ).

 

***

 

Gwen Dewar, Ph.D.  dalam situs Parenting Science mengatakan, kebiasaan debat yang diperkenalkan kepada anak sejak kecil dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat berguna dalam aneka konteks interaksi. Dengan belajar berdebat, logika anak akan terlatih dan berdasarkan sebuah studi, hal ini mampu menggenjot skor IQ mereka.

Dewar Ph.D, berpendapat, anak-anak perlu dilatih untuk menghadapi argumen-argumen yang menyerang balik pernyataan mereka yang dilandasi dengan serangkaian bukti. Ini akan menghindarkan anak dari cara pikir seragam yang tak jarang membikin mereka tumbuh menjadi fanatik.

Nah, ini ajaran debat. Deanna Kuhn, profesor Psikologi dan Edukasi di Columbia University mengemukakan, anak-anak yang dibiasakan berdebat akan mampu memahami bermacam-macam perspektif mengenai isu-isu kontroversial. (Admin disdikpora, 18 Mei 2018).

Isu-isu kontroversial pajak misalnya, cawapres Mahfud mengatakan sudah memberikan pertanyaan mematikan yang tidak bisa dijawab Gibran.

Pertanyaan Mahfud ini memiliki konotasi yang tidak mengandung nilai-nilai emosional anak muda. Maklum pajak urasan pedagang. Misalnya, kata ‘kurus-kering’ untuk menggantikan kata ‘ramping’.

Dua kata ini berbeda, "kurus kering" lebih bermakna keras. Disana, ada kemiskinan dan pemiskinan. Sedang ramping, terkait wanita dan orang diet.

Saya terkesima dengan cara capres Anies Baswedan, bertanya ke capres Prabowo .

Misal, perihal putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden yang diputuskan beberapa waktu lalu.

Putusan MK itu lantas dinilai oleh Anies telah diwarnai pelanggaran etika berat oleh Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi. Meski demikian, menurut Anies, Prabowo tetap mendaftar bersama Gibran Rakabuming Raka pada 13 November 2023.

Baca Juga: MiChat, Sudah Jadi Media Eksploitasi Seksual

Lalu, Anies bertanya perasaan Prabowo ketika ada permasalahan etika dalam putusan itu. Merespons hal itu, Prabowo mengatakan, ada beberapa perspektif dalam permasalahan itu.

"Jadi tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah. Masalah yang dianggap pelanggaran etika, sudah diambil tindakan dan keputusan waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang kemudian sudah ada tindakan," ujarnya.

Nah, Prabowo, lupa etika lebih tinggi valuenya ketimbang hukum. Lucunya,  Prabowo malah menjawab, “Apabila rakyat tidak suka Prabowo-Gibran, tidak usah dipilih dalam pemilu nanti. Prabowo mengaku tidak takut jika tidak punya jabatan," jawabnya. Lho!

 

***

 

Gayung bersambut penilaian Anies dengan Gerakan Aktivis (Gerak) 98. Gerak 98 menyatakan, terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo Subianto adalah proses yang sistematis dan tidak berdiri di ruang hampa.

Juru bicara Gerak 98 Jimmy Fajar mengatakan, lintasan rekam jejak momentum politik yang terjadi saat ini, diduga tidak terlepas dari kerangka upaya mempertahankan kekuasaan dengan diktum isu tiga periode Presiden Joko Widodo yang kini bertransformasi menjadi tiga periode lewat Gibran.

"Praduga kami, pencawapresan Gibran adalah bagian dari proses upaya pelanggengan kekuasaan isu tiga periode Jokowi yang bertransformasi menjadi tiga periode Gibran,” kata Jimmy melalui siaran persnya, Senin (23/10).

Jimmy mengatakan, terpilihnya Gibran telah memberikan contoh buruk ke generasi Z dan milenial terkait proses seseorang menjadi pemimpin yang begitu instan.

Padahal, lanjut Jimmy, berdasarkan riset British Council 2022,  anak muda saat ini justru menginginkan politik yang bersih, karena mereka frustasi melihat kondisi politik yang mempraktikkan KKN, akses dekat dengan penguasa dan pemimpin politik dipergunakan untuk mengamankan kekuasaan.

Baca Juga: Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

"Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep adalah contoh yang kurang baik dalam pendidikan politik republik ini,” kata Jimmy.

Jimmy menambahkan, popularitas ternyata tidak selalu linier dan menyimpan potensi bahaya untuk terwujudnya iklim demokrasi yang sehat.

Upaya pemaksaan kekuasaan dengan menggunakan lembaga negara yang diperlihatkan saat ini pasti akan memunculkan perlawanan rakyat pejuang demokrasi.

“Rezim Orde Baru merupakan contoh bagaimana rakyat dibenturkan dengan dinamika politik yang menghalalkan segala cara menggunakan kekuatan elemen lembaga negara untuk mempertahankan nafsu berkuasa. Ujung dari perlawanan ini adalah runtuhnya Orde Baru,” demikian Jimmy. (Rmol.id, Senin, 23 Oktober 2023).

 

***

 

Sebagai jurnalis milenial yang tinggal di Surabaya, jujur saya mengapreasi pertanyaan arek arek Suroboyo ke cawapres Mahfud? Apreasiasi apa? Antara lain suara anak muda Surabaya terkait cawapres Gibran, yang konon diklaim wakili generasi milenial?

Saya jurnalis, bukan peneliti debat. Maka itu, saya paparkan hasil penelitian di atas. Aspirasi arek arek Suroboyo itu bisa difollow up dalam sisa dua debat berikutnya .

Suara arek arek Suroboyo di sebuah warung kopi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024), memang tidak bisa dianggap mewakili mayoritas pemilih muda Surabaya, apalagi di Indonesia. Namanya aspirasi bisa diserap dan bisa diabaikan.

Agenda Mahfud di warung kopi malam itu menurut saya, bisa menggencarkan berbagai dialog yang terbuka, demokratis dan tidak elitis untuk menjadi wadah bagi generasi milenial dan Z. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU