Harga Tiket Pesawat Mahal, Menparekraf: Dipicu Bahan Bakar dan Prapandemi Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Jan 2024 10:36 WIB

Harga Tiket Pesawat Mahal, Menparekraf: Dipicu Bahan Bakar dan Prapandemi Covid-19

i

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan tanggapan terkait mahalnya harga tiket pesawat domestik selama sekitar sembilan bulan terakhir ini.

Menindaklanjuti hal itu, pihaknya sudah mengkoordinasikan hal itu dengan berbagai pihak. Mulai dari kementerian seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta sektor swasta yakni maskapai penerbangan.

Baca Juga: Destinasi Alam dan Festival Musik Bakal Genjot Pariwisata Berkelanjutan di IKN

Sementara penyebab mahalnya harga tiket pesawat domestik dipicu tingginya harga bahan bakar serta ketersediaan armada pesawat di Indonesia yang belum kembali ke level prapandemi Covid-19.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, minimnya jumlah armada ini juga turut mempengaruhi kemampuan maskapai dalam menambah pelayanan penerbangannya. Sehingga berimbas pada minimnya ketersediaan kursi di tengah tren pemulihan jumlah penumpang.

“Disamping ini juga ada biaya bahan bakar yang semakin mahal serta biaya penunjang lainnya. Dampaknya ke pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya akan negatif karena kita ingin (harga tiket pesawat) lebih terjangkau dan lebih banyak opsi ke destinasi wisata,” jelasnya, Selasa (23/01/2024).

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Wisata Pantai Malang Selatan Ditutup Sementara

Lebih lanjut, Sandi mengatakan jika lonjakan harga tiket pesawat saat ini sangat tinggi dibandingkan dengan masa pra pandemi. Bahkan, tiket pesawat termahal ada di rute-rute Indonesia Timur dan sejumlah destinasi wisata seperti Sumba.

Menurutnya, harga tiket yang optimal diyakini juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata sehingga target pergerakan wisatawan nusantara dengan target rentang 1,2 miliar hingga 1,5 miliar pergerakan pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Masuk Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia, Selain Beribadah Juga Bisa Belanja

Oleh sebab itu, Sandi meminta agar masyarakat dan pelaku wisata tetap bersabar. Ia memastikan pemerintah tidak akan diam terhadap harga tiket penerbangan domestik yang tinggi.

“Saya pastikan pemerintah tidak tinggal diam terkait harga tiket ini. Kami akan berupaya secara maksimal untuk menekan biaya tiket pesawat domestik agar lebih terjangkau bagi para wisatawan,” pungkasnya. jk-04/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU