Saya menilai pernyataan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno, merasa terhormat jika diajak bergabung untuk membangun bangsa di pemerintahan selanjutnya, sebagai bentuk PPP mengakui pemenang Pilpres 2024 satu putaran pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pernyataan PPP yang siap bergabung, meneguhkan suatu keyakinan bahwa pilpres itu di kalangan PPP sudah selesai, pilpres sudah game over, sudah wassalam, yang secara tidak langsung ini sebagai bentuk pengakuan bahwa PPP ini sudah mengakui pemenang di pilpres itu Prabowo-Gibran menang satu putaran.
Baca Juga: Pilgub Jatim, PPP Resmi Dukungan Khofifah-Emil Dardak
Saya menilai PPP punya sikap berbeda meskipun satu atap bersama-sama dengan PDIP mengusung pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pilpres 2024.
Saya melihat ada 3 tanda indikasi PPP berbeda dengan PDIP. Apa saja?
Pertama, pengurus PPP mengucapkan selamat ke Prabowo-Gibran atas kemenangan versi hitung cepat atau quick count. Sementara, sampai saat ini PDIP belum mengucapkan selamat.
Jujur, saya melihat sejak awal, ada 3 tanda yang memang indikasi bahwa PDIP berbeda dengan PPP melalui sejumlah elitenya yang tadi saya bilang menyatakan selamat Prabowo-Gibran yang menang versi quick count.
Kedua, Sandiaga memberi sinyal siap gabung di pemerintahan baru. Hal itu, berbeda dengan sikap PDIP yang sejak awal tegas siap berada di posisi oposisi di 2024.
Tampaknya, PPP siap menjadi bagian dari pemerintahan andai diajak. Beda dengan PDIP yang mengatakan bahwa mereka siap jadi oposisi di 2024.
Baca Juga: DPW PPP Jatim Telikung Keputusan DPP Soal Rekomendasi Khofifah-Emil Jilid II
Dan indikasi ketiga, PDIP kini terus bicara soal hak angket dugaan kecurangan pemilu. Di sisi lain, PPP sebagai satu koalisi dengan PDIP, justru jarang berbicara soal hak angket.
Elite-elite PDIP bicara hak angket untuk mengungkap dugaan kecurangan dalam pemilu, sejumlah elite PPP mengatakan hak angket itu kontraproduktif dan bisa menimbulkan kegaduhan.
Jarang kita mendengar elite-elite dan pengurus PPP yang bicara soal kecurangan, dan bahkan elite mereka juga ada yang menolak soal hak angket kan dan bahkan siap menjadi koalisi Prabowo-Gibran.
Saya memandang 3 tanda-tanda 'alam' itu mengindikasikan sudah ada garis pemisah antara PPP dan PDIP. Dia menyebut PPP sudah menganggap Pilpres 2024 usai.
Baca Juga: PPP Lamongan Mulai Bidik Calon Lain yang Mampu Bawa Angin Perubahan
Dalam mata bathin saya, tiga tanda-tanda alam, 3 indikasi bahwa PPP secara diametral sudah beda dengan PDIP dan bagi PPP rasa-rasanya pilpres ini sudah game over, pilpres ini sudah selesai. n rmc
*) Disampaikan kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
Editor : Moch Ilham