Bom Bondet dan Bubuk Petasan Meledak di Mako Brimob

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Mar 2024 20:40 WIB

Bom Bondet dan Bubuk Petasan Meledak di Mako Brimob

Kapolda Jatim Sebut Ledakan Low Explosive, 10 Anggota Brimob Luka-luka

 

Baca Juga: Polda Jatim: Angka Laka Lantas Turun 43 Persen

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ledakan cukup keras mengguncang Markas Brimob yang bertempat di Subdensi Pom Detasemen I Kepolisian Daerah Jawa Timur yang berlokasi di Raya Gresik Nomor 39 Surabaya. Akibat ledakan itu, kantor dan sebuah mobil rusak, pada Senin (04/03/2024). Sedangkan 10 orang anggota Satbrimob Polda Jatim mengalami luka-luka dan kini dirawat di RS Bhayangkara Surabaya.

Hal ini dituturkan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, di lokasi kejadian, Senin (4/3/2024). Menurut Irjen Imam, ledakan tersebut diduga berasal dari sisa-sisa bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposisikan.

Bahan-bahan peledak itu diantaranya seperti bahan bondet (bom ikan), bubuk mesiu untuk petasan dan sejumlah bahan petasan lainnya. Selain juga bahan peledak lain yang biasa dipakai untuk Tim Jibom.

"Bahan peledak itu terdiri dari beberapa barang yang termuat seperti bondet, kemudian bahan yang dipakai untuk bom ikan yang rencananya akan didisposal. Kemudian di gudang itu juga terdapat bahan-bahan seperti black powder, serbuk petasan itu kurang lebih 1 kg," jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi karena belum adanya gudang yang standar untuk menyimpan bahan peledak di Gegana Polda Jatim. Akibatnya, sisa-sisa bahan peledak tersebut disimpan di dekat kantor.

"Jadi kebetulan Tim Jibom Gegana Polda Jatim ini kita belum memiliki gudang yang standar, jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantornya dan gegana pagi tadi (kemarin, red) meledak," kata Irjen Imam, kepada awak wartawan termasuk Surabaya Pagi, Senin (04/03/2024).

 

Diduga Terpapar Sinar Matahari

Imam menyebutkan bahwa dugaan awal penyebab ledakan itu adalah karena paparan panas matahari. Paparan sinar matahari itu kemudian memicu ledakan yang membuat 10 orang anggota Satbrimob mengalami luka-luka.

"Nah kemungkinan karena paparan sinar matahari yang cukup panas, sehingga bahan tersebut terpicu hingga terjadi ledakan. Pemicunya panas. Nanti akan dijelaskan," katanya.

Atas Insiden ini, Imam menegaskan ada 10 orang anggota Satbrimob mengalami luka-luka. "Dampak dari ledakan ini ada korban anggota kami, 10 luka ringan. Kenapa anggota kami jadi korban, karena dari gudang untuk menyimpan bahan peledak ke tempat latihan jaraknya dekat sekitar 10 meter," ujarnya dalam konferensi pers di Mako Gegana, Senin (4/3/2024).

 

10 Anggota Brimob Luka-luka

Dia menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi. Pada saat ledakan itu terjadi, ada sebanyak 15 orang anggota Gegana yang sedang melakukan latihan olah TKP pasca-kejadian ledakan.

"Kebetulan anak buah kami ada 15 yang sedang latihan olah TKP pasca-ledakan di kontainer, data center, jaraknya sekitar 10 meter dari gudang. Kami lihat ke TKP tadi kaca-kacanya pecah, efek kaca itu semburan ke dalam mengenai anggota yang sedang latihan. Yang 5 tidak apa-apa, yang 10 kena pecahan kaca. Semuanya luka ringan dan sudah ditangani di RS Bhayangkara," ujarnya.

 

Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan 3 Selebgram Sebagai Tersangka Kasus Investasi Bodong

Ledakan Terdengar 3 Kilometer

Ledakan dari Mako Gegana, Satbrimob Polda Jatim itu terdengar pukul 10.05 WIB hingga radius 3 kilometer. Selain itu, terjadi ledakan susulan sekitar pukul 13.10 WIB.

Selain 10 anggota luka-luka, sejumlah bangunan di Mako Brimob dan rumah sekitar mengalami rusak. Juga ada satu mobil yang berisi perlengkapan untuk peledakan bom, juga terkena imbas.

Dari 10 anggota Satbrimob yang terluka, dilarikan ke RS Bhayangkara dari Asrama Brimob Polda menggunakan ambulans milik Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Ambulans milik Brimob Gegana.

Setibanya di RS, para korban dibawa menggunakan keranjang dorong dan langsung dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Saat ini, tim dari labfor sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, dibantu oleh Gegana dan Reskrim dari Polres Tanjung Perak Surabaya. Diketahui bahwa bahan peledak yang meledak masuk dalam kategori low eksplosive.

 

Pengakuan Warga Sekitar

Dari data yang diperoleh Surabaya Pagi di lapangan, beberapa banguan yang rusak akibat ledakan diantaranya masjid di dalam kompleks Mako Brimob, kantor kecamatan Krembangan, pos penjagaan serta rumah warga yang lokasinya berdekatan dengan pintu masuk mako brimob.

Baca Juga: Polda Jatim Target Zero Accident

Saman, salah satu pengurus Kecamatan Krembangan menyebutkan kerusakan yang terjadi di kantor Kecamatan Krembangan. Di antaranya lampu, atap, dan pintu yang lepas.

Saat ledakan terjadi, dia mengaku sedang mengerjakan beberapa dokumen. “Total ada 10 lampu, 6 atap retak, 2 atap plafon itu ambrol, 1 kaca pecah dan 1 pintu kamar mandi lepas. Memang ledakannya kencang,” kata Saman.

Saman mengaku mendengar ledakan empat kali berturut-turut. Menurut dia, ledakan kedua yang paling parah hingga menimbulkan getaran di Kantor Kecamatan Krembangan.

“Habis tiga kali ledakan itu ada satu kali ledakan tapi nggak keras. Seperti suara trafo yang mbledos (meledak),” imbuh Saman.

Hal senada juga diungkapkan salah satu pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) di depan Mako Brimob, Hartati (38) mengaku mendengar 3 kali ledakan. Dia sebutkan bahwa ledakan yang terdengar paling keras adalah ledakan terakhir.

Tadi saya sedang masak dagangan, terus terdengar ledakan tiga kali, yang paling keras yang terakhir. Saya kira ban trailer meledak. Seumur-umur, 5 tahun saya dagang di sini, baru pertama ini ada ledakan (dari Mako Brimob Polda Jatim). Kaget, takut," katanya.

Ida, salah satu warga Krembangan di lokasi kejadian juga menyampaikan kesaksian. Pada saat ledakan itu terjadi dia melihat kaca rumah sampai bergetar. "Iya, kaca-kaca rumah bergetar. Suaranya keras sekali," kata Ida.

Dia mengaku saat itu dirinya akan menjemput anaknya pulang sekolah, tiba-tiba suara ledakan terdengar keras.

"Teman-teman yang rumahnya sekitar Ikan Lumba-lumba katanya juga kedengaran keras," tambahnya. byb/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU