Pasar Takjil Geliatkan Ekonomi UMKM di Banyuwangi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Mar 2024 19:52 WIB

Pasar Takjil Geliatkan Ekonomi UMKM di Banyuwangi

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjadikan momentum bulan puasa Ramadhan 1445 Hijriah untuk menggeliatkan perekonomian warga dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menggelar pasar takjil dikemas "Festival Ngerandu Buko".

Ngerandu Buko berasal dari bahasa Osing (suku asli Banyuwangi), yang artinya menunggu waktu berbuka. Pasar takjil ini digelar sebulan penuh mulai pukul 15:00 WIB hingga 21:00 WIB.

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

"Berburu takjil ini sudah menjadi tradisi kita saat Ramadhan. Momentum ini kami tangkap untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (13/3).

Ia menyebutkan ada 1.354 pelaku UMKM terlibat dalam festival yang digelar serentak di 39 titik seluruh kelurahan dan desa-desa se-Banyuwangi, dimulai 12 Maret-9 April 2024.

Aneka kuliner dari makanan tradisional hingga makanan kekinian dijajakan di lokasi pelaksanaan pasar takjil, mulai dari dari makanan khas Banyuwangi, seperti patola, pisang precet, hingga aneka minuman segar seperti es blewah dan es teler dijual di sana.

Selain aneka kuliner, sejumlah lokasi pasar takjil juga akan menyuguhkan atraksi bernuansa Islami untuk menghibur para pengunjung.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

"Ini upaya memberikan ruang bagi pelaku UMKM agar mereka bisa meraih rezeki di bulan Ramadhan. Kami instruksikan kepada semua camat, lurah, hingga kepala desa, untuk memfasilitasi pasar takjil di wilayah masing-masing," kata Bupati Ipuk.

Tidak hanya pelaku usaha, lanjut Ipuk, namun banyak warga biasanya juga mengambil kesempatan ini untuk menambah pemasukan dengan menjual kuliner rumahan.

Bupati berpesan agar pelaksanaan pasar takjil dikoordinasikan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kemacetan serta penumpukan sampah.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

"Setiap pedagang wajib menyediakan tempat sampah. Kami juga mengimbau agar pengunjung membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik," ujar Ipuk.

Dalam festival ini, baik pedagang maupun pembeli didorong untuk melakukan transaksi secara non-tunai (cashless), UMKM telah difasilitasi QRIS untuk mendorong tumbuhnya ekonomi digital. Bn-01/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU