Cuaca Buruk, ASDP: Operasional Kapal Feri Labuan Bajo – Sape Ditutup Sementara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 14 Mar 2024 09:28 WIB

Cuaca Buruk, ASDP: Operasional Kapal Feri Labuan Bajo – Sape Ditutup Sementara

i

Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. SP/ LAB

SURABAYAPAGI.com, Labuan Bajo - Operasional pelayaran kapal feri rute Labuan Bajo (NTT) menuju Sape (NTB) ditutup sementara akibat adanya cuaca buruk di wilayah laut provinsi itu.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Sape mengungkapkan, jika penutupan tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sedangkan untuk penutupan sementara rute penyeberangan itu telah dilakukan sejak Minggu (10/03/2024) lalu. 

Baca Juga: Tuban Diguncang Gempa, Warga Surabaya dan Sidoarjo Rasakan Getaran, BMKG: Waspada Susulan

"Sesuai maklumat dari Badan Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) di Kupang. Pengumuman kami pasang di pelabuhan dan melalui media sosial Instagram juga," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sape Reno Yulianto di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/03/2024).

Lebih lanjut, menurut dia, operasional kapal feri dapat dibuka kembali saat cuaca sudah membaik berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Gempa 6,1 M Guncang Tuban Siang Ini, Terasa Sampai Surabaya hingga Yogyakarta

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, larangan berlayar akibat cuaca ekstrem juga berlaku untuk kapal-kapal wisata yang hendak menuju kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, khususnya Pulau Komodo dan Pulau Padar. 

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo melalui pemberitahuan tertulisnya hanya mengizinkan pelayaran ke bagian lain dari kawasan TN Komodo, yakni Pulau Rinca.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Wisata Pantai Malang Selatan Ditutup Sementara

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 14 Maret 2024.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga. lab-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU