Gaya Hidup, Mantan Pramugari Jual Diri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 14 Mar 2024 20:31 WIB

Gaya Hidup, Mantan Pramugari Jual Diri

Layanan Short Time Sampai Rp 15 Juta, Layanan Long Time Tertinggi Rp 30 Juta

 

Baca Juga: Polres Blitar Kota Ungap Kasus Prostitusi Online, Amankan 7 Tersangka Salah Satunya Pasutri

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ikut bekerja dengan Papi Dimas yakni mulai dari mantan pramugari, selebgram, caddy golf hingga Putri Kebudayaan. Sementara, tarif yang ditawarkan kepada 20 wanita, mencapai yang tertinggi Rp 30 juta sekali kencan.

"Nah ini modusnya ada istilah minum cantik (Mican), ditarif Rp1 juta," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, kepada wartawan di kantornya, di Kota Bogor, Kamis (14/3/2024).

Ada puluhan wanita cantik yang dijual si muncikari. Di antaranya ada selebgram, mantan pramugari, model hingga caddy golf. Pria asal Bogor ini memasang tarif para korban hingga Rp 30 juta

Koresponden Surabaya Pagi bisa mengorek satu sosok mantan pramugari yang dipasarkan Papi Dimas. Informasi didapat dari IWN, pria hidung belang yang pernah booking eks pramugari itu. "Statusnya yunior, yang mengaku gajinya, Rp6 juta per bulan, termasuk bonus, asuransi, uang terbang dan juga jaminan kesehatan. Gaji ini gak cukup bagi IN, pramugari asal Cianjur," kata IWN, yang ditemui di sebuah kafe di Bogor.

Menurut IWN, IN mengaku gaya hidupnya terbentuk setelah terbang bareng pilot di kota-kota besar. IN, bercerita, awal mengenal seks bebas itu bukan prostitusi, tapi iseng saat kesepian.

Juga terpengaruh ke karaoke dengan pola tidur melekan sampai jelang subuh.

"Seks antar kru terjadi saat berada jauh dari rumah. Diantara alasannya suka ke karaoke hanya ingin pulih dari jet lag," cerita IN.

Saat diinapkan di hotel-hotel bintang, IN mulai kenal dengan banyak pria. Apalagi punya wajah cantik mirip Venna Melinda.

Ia mencari cara untuk survive dengan gaya hidup dari gaji Rp 6 juta yang menurut Ine, tak cukup. "Jujur saja mas, siapa sih pramugari yang nggak suka easy money?" Kata Ine, bernada tanya.

Apalagi ia pernah menjalin hubungan asmara suka sama suka antara pegawai dan atasan. Dari hubungan ini, Ine mengaku suka di kasih tas dan parfum. “Kalau kita bicara suka sama suka, itu bisa terjadi di mana saja, dan saat itu bukan prostitusi.. Ya gonta-ganti pacar pilot, " kata IWN, yang kini mengkontrak kawin dengan IN, 3 bulan. Akhirnya IN berkenalan dengan papi Dimas, yang menjalankan bisnis esek-esek para pramugari.

 

Ditangkap Saat Mengantar Cewek

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan, muncikari Papi Dimas Ari (27) yang pasarkan mantan pramugari itu dicocok saat mengantar perempuan anak buahnya di salah satu hotel di Jalan Surya Kencana, Bogor.

Dalam promosi, Papi Dimas Ari, mengawali dengan istilah 'mican', minum dengan wanita cantik.

Ini prolog sebelum transaksi dengan durasi, short time (2-3 jam) dan long time (semalam). Dua tipe booking ini punya tarif yang berbeda.

"Dari 2019-2024 pelaku mucikari ini punya keuntungan 200-300 juta. Sudah dipakai pelaku untuk life style. Dia (para korban) itu selebgram, putri budaya, caddy, mantan pramugari. Konsumennya kalangan menengah ke atas," ungkap Bismo.

 

Transaksi Gunakan Sejumlah Kode

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan Dimas merupakan muncìkari eksklusif secara online sejak 2019.

Dalam transaksi gunakan sejumlah kode. Ini agar ketika hendak melakukan transaksi prostitusi online tak dipantau aparat.

Transaksi bisnis haram ini dilakukan dengan cara memesan secara langsung melalui nomor WhatsApp pribadi muncikari tersebut. Namun tidak sembarang orang dapat memesana PSK ini.

"Para wanita ini hanya akan ditawarkan kepada pria yang sudah dikenalnya atau pernah bertemu dengan si muncikari itu. Enggak bisa sembarangan chat, pesan wanita," kata Bismo.

Baca Juga: Game Online, Jebak Anak-anak Main Seks Sejenis, Lalu Dijual Sampai ke Amerika

 

Kelincahan Kelabui Petugas

Sepak terjang dunia gelap pria bernama Dimas Tri Putra (27) asal Kota Bogor dilakukan sejak tahun 2019. Awal Maret 2024, Papi Dimas dibuat mati kutu anggota Polresta Bogor Kota.

Ini karena kelincahan mengelabui petugas .

Selama menjalankan peran sebagai germo, Dimas sudah mengumpulkan uang senilai ratusan juta rupiah.

Uang ratusan juta itu tentu bukan didapat secara cuma-cuma.Dimas mendapat uang dari bisnis gelap tersebut usai menjual 20 pekerja seks komersial (PSK). Dimas menjual para PSK ke lelaki hidung belang diberbagai wilayah. PSK yang dijual Dimas itu terbilang bukan sembarang orang.

 

Short Time Sampai Rp 15 juta

Sejumlah kode pun diberikan ketika hendak melakukan transaksi prostitusi online. "Nah ini modusnya ada minuman cantik atau minum-minum cantik. itu tarif 1 juta. Tarif 1 juta ini pelaku mendapatkan 300-500 ribu. Kemudian ada shorttime 3-15 juta rupiah. Dari tarif shorttime ini pelaku mendapatkan 1-5 juta rupiah. Kemudian LT (long time) 10-30 juta. Dimana mucikari 5-10 juta rupiah,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Kamis (14/3)

“Ada ke Bogor, Jakarta, serta Bandung. Ada juga sampai ke wilayah lain yakni Jawa Tengah, sampai Kalimantan juga,” ujarnya.

Uang ratusan juta yang diraih Dimas, tentu bukan didapat secara cuma-cuma. Dimas mendapat uang dari bisnis gelap tersebut usai menjual 20 pekerja seks komersial (PSK).

Dimas menjual para PSK ke lelaki hidung belang di berbagai wilayah. PSK yang dijual Dimas itu terbilang bukan sembarang orang.

Baca Juga: Bisnis Kos Liar Kian Menjamur, Berpotensi Jadi Tempat Prostitusi dan Distribusi Obat Terlarang

Sejumlah kode diberikan ke PSK ketika hendak melakukan transaksi prostitusi online.

Para perempuan ini pun mengiyakan kerjaan yang dikasih oleh Dimas dengan berbagai alasan.

“Perempuan itu karena motif ekonomi. Lalu, untuk tersangkanya mendapatkan uang dari 2019 itu sudah 300 juta. Itu untuk modal kehidupan sehari-hari dan life stylenya,” ujarnya.

 

Transaksi lewat WhatsApp

Sementara itu, Dimas ditangkap Polresta Bogor Kota di hotel kawasan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Dimas ditangkap saat menjalankan aksinya dengan menawarkan seorang perempuan kepada pria hidung belang. “Dia (tersangka) sedang berada di lobby. Menunggu perempuan yang ia tawarkan ke pria hidung belang itu selesai melayani,” tambah Bismo.

“Modusnya menawarkan di medsos di whatsapp. Kemudian setelah terjadi kesepakatan, pelaku dengan pria hidung belang ini transaksi. Mucikari ini mengantarkan laki-laki ke hotel. Mucikari ini menunggu di lobi,” sambungnya.

 

Tarif Sesuai Jam Pelayanan

Dimas memasang tarif para gula-gulanya sesuai jam pelayanan. "Ada short time dengan harga Rp 3-15 juta dan pelaku dapat keuntungan Rp 1-5 juta, kemudian longtime Rp 10-30 juta di mana pelaku mucikari ini dapat keuntungan Rp 5-10 juta," ujarnya.

Konsumen prostitusi eksklusif ini, kata Bismo, berasal dari kalangan menengah ke atas. Polisi menjerat muncikari muda ini dengan Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), ancaman hukumannya 15 tahun penjara. n erc/jk/crw/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU