Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Tinjau Pencairan Marbot Musala dan Penjaga Rumah Ibadah

author Al Qomaruddin

- Pewarta

Senin, 22 Apr 2024 19:15 WIB

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Tinjau Pencairan Marbot Musala dan Penjaga Rumah Ibadah

i

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah saat menghadiri pencairan honor marbot dan penjaga rumah ibadah di wilayah Kecamatan Sawahan, Senin (22/4).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) kota Surabaya Laila Mufidah meninjau langsung pencairan honor marbot. Pimpinan DPRD ini membangkitkan semangat dan mengajak agar marbot itu makin giat bertugas. 

"Jangan dilihat dari nilainya. Tapi semangat pemerintah Surabaya untuk memberi perhatian kepada warganya harus diapresiasi. DPRD juga ikut senang karena yang menginisiasi program pemberian honorarium marbot hingga terealisasi hari ini," ungkap Laila Mufidah saat menghadiri pencairan meninjau langsung pencairan honor marbot di Kecamatan Sawahan, Senin (22/4).

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Laila berharap agar para marbot dan penjaga rumah ibadah itu makin giat, bekerja dan semangat untuk selalu membersihkan tempat ibadah. 

"Harus rajin menjaga agar tempat ibadah itu nyaman bagi umat. Betah berada di tempat ibadah karena marbot," katanya.

Laila yang kerap turun ke masyarakat sering mendapati marbot dan penjaga rumah ibadah bekerja dengan sepenuh hati. Menurutnya, mereka adalah wajah-wajah surga yang dengan tulus mengurus tempat ibadah. Mulai dari membersihkan dengan rutin hingga bekerja serabutan untuk tempat ibadah.

Wajah-wajah penuh ketulusan para marbot itu mengetuk hati perempuan PKB itu untuk memperjuangkan hak mereka. Apalagi di saat yang sama, modin, kader kesehatan, hingga RT juga sudah mendapat honor bulanan. Fraksi PKB dengan Intensif mengupayakan realisasi honor untuk para marbot. 

"Fraksi PKB terus mendorong langsung kepada Wali Kota Surabaya Pak Eri Cahyadi untuk memberi penghargaan kepada para marbot. Selama ini, mereka bertugas untuk umat. Akhirnya Pak Wali bisa memahami hingga honor itu terealisasi," kata Laila. 

Saat ini, ada belasan ribu marbot dan penjaga rumah ibadah di seluruh Surabaya. Namun saat ini baru 1.945 orang yang terdaftar penerima honor. Nantinya bertahap akan diperhatikan honor para marbot ini.

Baca Juga: Atasi Banjir dari Saluran Air di Seluruh Kampung

Dari 1.945 itu, sebanyak 1.600 adalah marbot atau muslim dan 345 sisanya adalah penjaga tempat ibadah non muslim. Untuk bisa mendapatkan honor bulanan itu, mereka harus diseleksi dengan lolos administrasi.

Salah satu yang utama adalah bet KTP atau KK Surabaya. Kemudian mereka juga mengajukan lewat aplikasi yang sudah disiapkan Bagian Kesra Pemkot Surabaya. Laila mengakui bahwa belum semua marbot bisa tercover. 

Namun dirinya akan mengupayakan terus menambah kuota setiap tahun. Asal memenuhi kualifikasi. "Tentu APBD Kota Surabaya juga terbatas dan tidak hanya untuk honor marbot. Tapi Fraksi PKB akan terus memperjuangkan hak marbot," kata Laila. 

Ribuan marbot musala dan penjaga rumah ibadah di Surabaya saat ini bisa sedikit tersenyum. Saban bulan mereka yang bertugas menjaga dan membersihkan tempat ibadah tersebut bisa mendapat honor Rp 400.000 per bulan.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Penyerahan honor kepada para penjaga rumah ibadah tersebut serentak diserahkan secara bergelombang di seluruh wilayah Surabaya. Tampak puluhan marbot dan penjaga tempat ibadah melepas senyum saat menandatangani pencairan honor perdana di Kantor Kecamatan Sawahan.

"Alhamdulillah bisa untuk tambahan pendapatan dan bisa dipastikan. Selama ini kami belum pernah menerima honor bulanan dari siapapun. Ini menjadi penyemangat kami untuk bertugas menjadi marbot di Musala," kata Kasmidi, marbot musala di Simo Sidomulyo, Kecamatan Sawahan.

Kasmidi mengaku senang dan bersyukur dengan tambahan penghasilan. Selama ini, Kasmidi berjualan nasi geprek. Meski nilainya tidak banyak, namun honor itu sudah sangat membantu. Daripada tidak ada honor sama sekali seperti selama ini.

Penjual nasi geprek ini bersama rekan marbot dan para penjaga rumah ibadah di Kecamatan Sawahan berhak atas honor bulanan. Marbot adalah orang yang menjaga, membersihkan, dan serabutan di mushola dan masjid. Namun hanya marbot musala yang berhak honor dari Pemkot Surabaya. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU