SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Banyak orang sering menyepelekan masalah kerikil yang menempel pada sela-sela alur ban. Padahal, kerikil yang menempel tersebut dapat menjadi masalah serius dan merugikan pemilik mobil.
Bahkan, kerikil yang menyelinap di alur ban bisa mendatangkan petaka dan memicu kecelakaan besar, apabila dibiarkan tidak diambil. Memang tidak secara langsung, akan tetapi untuk jangka panjang dapat menyebabkan awal pembuat masalah pada ban.
Baca Juga: Avanza-Xpander Masih Rajai Pasaran, LMPV Justru Anjlok 37,6 Persen
Menurut On Vehicle Test PT. Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, kerikil kecil yang menempel lama di alur ban bisa merusak struktur lapisan material ban.
"Jumlahnya biasanya lebih dari satu, memang terlihat sepele tapi saat mobil bergerak di mana ada perputaran roda, batu tersebut bisa menekan karet ban secara bertubi-tubi selama perjalanan. Artinya meski kecil tapi lama-lama dapat merusak struktur karet ban," tutur Zulpata.
Zulpata juga mengatakan, sabuk baja pada material ban juga bisa tergores kerikil yang menempel di alur ketika kendaraan dijalankan.
Baca Juga: DFSK dan Seres Untung Cuan, Tembus Ratusan Unit Terjual
“Seperti kerikil di pukul-pukul di bagian steel belted-nya, sehingga lapisan coating-nya akan terbuka,” kata Zulpata, dikutip Rabu (01/05/2024).
Selain itu, jika lapisan coating terbuka maka akan mempermudah terjadinya korosi pada bagian tersebut.
“Kalau sudah terjadi korosi atau karat, lapisan antara steel belt mudah terpisah, singkatnya ini mengakibatkan bagian telapak ban jadi gembung,” kata Zulpata.
Baca Juga: Hadapi Dominasi China, Jepang dan ASEAN Duet Produksi Mobil Listrik
Zulpata menjelaskan, jika sudah menggelembung maka ban tidak bisa digunakan lagi. Bahkan jika sudah ada karat maka akan ada kebocoran saat ban diisi angin.
Sehingga, untuk menghindari hal itu, solusi yang harus dilakukan, periksa ban sebelum mobil dipakai perjalanan. Jika ditemukan kerikil menempel segera ambil atau congkel agar kerikil tidak masuk lebih dalam lagi. jk-04/dsy
Editor : Desy Ayu