SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan meresmikan Griya Sehat di Dukuh Kupang. Fasilitas kesehatan ini diharapkan menjadi alternatif bagi warga yang memerlukan perawatan selain rumah sakit.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang hadir dalam peresmian, menyampaikan bahwa Griya Sehat ini merupakan hasil dari usulan Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Cegah Reklame Liar, Pemkot Surabaya Terbitkan Perwali Nomor 70 Tahun 2024
"Griya Sehat ini kami usulkan kepada pemerintah pusat agar menjadi program nasional dengan Surabaya sebagai pelopornya. Kami bangga dengan hasil kerja keras tenaga medis lulusan Unair dan fisioterapis yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan fasilitas ini," ujarnya.
Menurut Armuji, Griya Sehat ini tidak hanya dibangun untuk melayani warga Surabaya tetapi juga terbuka bagi mereka yang berdomisili di luar kota. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Griya Sehat sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas akses kesehatan yang berkualitas.
Baca Juga: Menuju Surabaya Kota Layak Anak, Pemkot Siapkan Infrastruktur Pendukung Generasi Selanjutnya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik, juga menjelaskan bahwa Griya Sehat ini didesain khusus untuk memberikan layanan pengobatan yang lebih fokus.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Apresiasi Bunda PAUD dengan Dedikasi Lebih dari 10 Tahun
"Fasilitas ini dibangun secara terpisah dari layanan kesehatan lainnya, sehingga pasien dapat lebih fokus pada pengobatan mereka tanpa terganggu oleh pasien lain. Di sini kami menyediakan berbagai terapi komplementer seperti akupunktur, akupresur, aromaterapi, bekam, dan terapi herbal lainnya," jelasnya.
Selain itu, Griya Sehat juga menawarkan layanan khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti terapi okupasi, snozelen, terapi perilaku, dan terapi bicara. Dengan adanya fasilitas ini, Nanik berharap masyarakat Surabaya dapat memanfaatkan layanan kesehatan komplementer secara gratis melalui program bantuan kartu tidak mampu dari Baznas Surabaya. Zis
Editor : Mariana Setiawati