Mega dan Aktivis Antikorupsi, Usik Blok Medan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 14 Agu 2024 19:29 WIB

Mega dan Aktivis Antikorupsi, Usik Blok Medan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba-tiba menyinggung soal 'Blok Medan'. Momen itu terjadi saat Megawati menghadiri acara pengumuman bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Pada hari yang sama, para aktivis antikorupsi yang terdiri dari sejumlah mantan komisioner dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi Gedung Merah Putih KPK.

Baca Juga: Guntur: Soekarno tak Pernah Khianati NKRI

Mereka menemui Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomolango .

Dalam pertemuan tersebut, Penasihat KPK periode 2005-2013 Abdullah Hehamahua meminta agar lembaga antirasuah itu untuk serius menindaklanjuti kasus tambang "Blok Medan" yang menyeret nama putri dan menantu Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. "Dulu KPK menangkap besan Presiden SBY, apalagi cuma mantu dari presiden. Oleh karena itu, maka Blok Medan itu harus diseriusi oleh pimpinan KPK," kata Abdullah usai audiensi.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua setengah jam itu, Abdullah meminta agar KPK berani memproses siapapun yang berkaitan dengan Presiden Jokowi.

“Dengan demikian, baik mantu maupun siapa saja berkaitan dengan presiden itu diproses, karena saudara Gibran dengan saudara Kaesang juga dilaporkan ke KPK ini beberapa waktu yang lalu, dan itu tidak diproses seperti itu," tuturnya.

Untuk itu, kata Abdullah, pihaknya berharap agar Nawawi dapat mengembalikan marwah KPK selama empat bulan terakhir masa jabatannya.

“Satu saja dari tiga poin yang kami sudah sampaikan dilaksanakan oleh pimpinan KPK, khususnya Pak Ketua, Maka itu Insyallah akan mengembalikan eksistensi dan marwah KPK seperti masa-masa sebelumnya.

 

Megawati Soal Blok Medan

Bagaimana presiden ke-5 itu bahas blok Medan. Awalnya bicara terkait capaiannya selama tiga tahun menjadi kepala negara. Megawati mengaku sudah membuat sejumlah lembaga di pemerintahan, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya ini banyak loh, tiga tahun jadi presiden produktif banget, bukan nyombongin diri, karena perlu. Konflik tadi saya sudah bilangin, teroris, bom, BLBI, lembaga MK, MK itu saya bikin loh. Gile nggak. Sekarang dimain-mainin kayak gitu. MK, KPK, BNN, BMKG, Detasemen 88 Khusus Antiteroris, BNPB. Gile nggak? Cuma tiga tahun doang loh semua saya bikin," katanya

Baca Juga: Megawati Mulai Kirim Salam ke Prabowo

Setelah itu,Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tiba-tiba menyinggung soal 'Blok Medan'.

"Itu maksud saya, as a leader, please be a leader, pemimpin yang saya bilang kayak tadi, nah kamu itu yang mau jadi-jadi itu, kalau saya nanti tahu. Iya, seperti di Maluku ya itu, nah itu apa tuh, tolong dong yang aku dengar itu tambang Medan itu opo niku," ucap Megawati.

Pertanyaan Megawati lalu dijawab oleh salah satu kader PDIP yang duduk di barisan depan. Dia menyebut yang dimaksud Megawati yakni 'Blok Medan' yang berada di Maluku Utara."Blok Medan," jawab si kader."Lah yo Blok Medan," timpal Megawati.

"Blok Medan di Maluku Utara, Bloknya Medan tapi di Maluku Utara," jawab kader itu lagi.

"Loh makanya saya nggak tahu, makanya saya nanya, itu opo toh," tutur Mega.

Ketum PDIP itu mengaku mengetahui soal 'Blok Medan' tersebut.

Baca Juga: Mega Tuding Ndompleng, Apa untuk Orang Cerdik

"Saya nggak tahu, tapi saya tahu, jangan dipikir Ibu itu bodoh," imbuhnya.

 

Bobby dikaitkan 'Blok Medan'

Nama Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, yaitu Bobby Nasution, dikaitkan dengan 'Blok Medan' tambang di Malut. Mensesneg Pratikno irit komentar saat ditanya mengenai kasus tersebut. Untuk diketahui, istilah itu muncul dalam sidang kasus suap mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba (AGK). Pratikno mengaku tidak mengetahui hal itu."Waduh, saya nggak tahu," kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Diketahui, istilah 'Blok Medan' itu muncul saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Ternate. Istilah ini disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Malut Suryanto Andili saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) yang menjerat AGK.

Saat memberikan keterangan, Suryanto mengungkapkan ada istilah 'Blok Medan' yang kerap dipakai oleh AGK dalam proses pengurusan IUP di Malut. Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Andi Lesmana, kemudian memperdalam keterangan soal 'Blok Medan' itu. Suryanto kemudian mengungkapkan jika istilah 'Blok Medan' itu merupakan penyebutan untuk nama orang. Sosok tersebut adalah Wali Kota Medan Bobby Nasution. n ant/erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU