SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Pagelaran wayang kulit Gagrak Porongan asli gaya Kabupaten Sidoarjo, semakin digemari warga. Kali ini memasuki episode ke 8 digelar warga Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi, Sabtu (10/08/2024).
Ki Dalang Suwadji dengan piawainya memainkan wayang kulit dengan suluk maupun cengkok ciri khas Sidoarjoan yang kental semakin membuat betah warga mengikuti jalan cerita lakon,' Badher Bang Sisik Kencana'.
Baca Juga: Episode 9 Gagrak Porongan Digelar saat Pesta Rakyat Sedekah Bumi Desa Pabean
Dikisahkan oleh dalang Ki Suwadji Badher Bang Sisik Kencana adalah penokohan Gareng sosok rakyat jelata yang hanya seorang abdi sebuah bentuk penggambaran masyarakat yang miskin dan selalu dianggap remeh oleh orang-orang yang merasa memiliki pengetahuan tinggi dan berkuasa, namun mampu berlaku berwibawa melebihi seperti mereka yang berkuasa.
Dalam kisahnya Badher Bang Sisik Kencana menceritakan pada saat Dewi Wara Sembadra yang sedang mengandung, memohon pada Raden Janaka untuk mencarikan ikan Badher Bang Sisik Kencana.
Baca Juga: Guyub Rukun Kedung Sukodani Gelar Gagrak Porongan
Gareng sebagai salah abdi setia Raden Janaka terlibat di dalam proses pencarian ikan Badher Bang Sisik Kencana dengan ikut menjala ikan. Jala yang bernama Jala Sutra Trampang Kencana dari Beghawan Abiyasa. Namun, Jala tidak boleh robek selama digunakan untuk menjala. Barang siapa merusakannya maka nyawa yang menjadi taruhannya.
Secara tidak sengaja Gareng telah merusakkannya yang berakibat Gareng dibuang ke laut. Gareng terhempas ke pinggir pantai dan bertemu dengan Dewi Wara Sembadra yang sedang menunggu Prabu Pragolamanik yang sedang menyelam dengan melepaskan busana kebesarannya. Selanjutnya busana Prabu Pragolamanik (asli) dikenakan Gareng yang berubah wujud menjadi Prabu Pragolamanik (palsu). Kesetiaan Gareng terhadap Raden Arjuna telah mengantarkan Raden Arjuna bertemu kembali dengan Dewi Wara Sembadra
Baca Juga: Wayang Gagrak Porongan Urangagung Disambut Ratusan Komunitas Pecinta Budaya
Sebenarnya Badher Bang Sisik Kencana adalah tokoh yang menggambarkan sifat-sifat yang mewakili kepribadian yang dihidupkan oleh pencerita (Dalang). Kisah Badher Bang Sisik Kencana, adalah sebuah bentuk edukasi moral dan nilai filosofi kepemimpinan.
Begitulah seniman pedalangan secara terselubung membuat suatu lakon cerita yang sebenarnya sangat tepat jika disebut sebagai nasehat. Nilai yang terkandung dalam lakon ini bisa menjadi teladan terutama bagi generasi milenial. Hdk/ hik
Editor : Desy Ayu