SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Bagi pasangan suami istri Anis Cindardewi (38) dan Aditya (38) menekuni usaha terangbulan mini (terbulmin) di Kota Surabaya tantangannya tak mudah.
"Memang betul masih jarang usaha terbulmin di Surabaya, namun kadang orang justru pilih terangbulan yang besar karena bisa buat banyak orang dan harganya relatif lebih murah dibandingkan yang kecil," kata ibu 2 anak ini membuka obrolan, Senin (19/08/2024).
Baca Juga: Halu Festival 2024, Sajian Musik dan Komedi yang Manjakan Arek Suroboyo
Namun, sejak ia membuka tenant Terbulmin 27 di halaman Toko Alfamart Ambengan 6 tahun silam, terbulmin buatannya semakin dikenal orang.
"Iya, keuntungannya karena di sini toko Alfamartnya pinggir jalan, trafficnya tinggi jadi banyak orang tahu. Lalu ada juga yang kemudian setelah beli di sini berikutnya pesan lewat Grab Food dan Go Food. Kami banyak terbantu," sambung Aditya.
Baca Juga: Respati Polrestabes Surabaya Amankan Lima Terduga Anggota Gengster
Keahlian membuat terbulmin, diakui Aditya didapat dari usaha sebelumnya. "Dulu saya franchise terbulmin juga, jadi sklill nya sudah bisa. Lalu lepas franchise, bikin merk sendiri," imbuhnya.
Selain terbulmin, usaha pasutri ini kemudian berkembang menjadi usaha aneka jajan pasar. "Pesanan offline juga banyak banget, sampai kewalahan. Sebab kami promosi di IG dan FB juga. Selain itu story WA," kata Anis yang tinggal di Jalan Sulung Surabaya ini.
Baca Juga: Ribuan Pelari Ramaikan Perwosi Fun Run 2024, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Masyarakat Hidup Sehat
Sebelum covid melanda, omzet harian Terbulmin 27 di Alfamart bisa Rp 300.000 per hari. Sekarang hanya di kisaran Rp 150.000-200.000 per hari.
"Perekonomian sudah membaik tapi sudah tidak sama seperti sebelum covid. Beruntung saya kebantu dengan pesanan online jajan pasar, jadi perekonomian kami masih stabil," lanjutnya. hdk/hik
Editor : Desy Ayu