Home / Opini : Kasih Karunia

Pesan Paus, Kepada Orang Muda Katolik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 25 Agu 2024 20:48 WIB

Pesan Paus, Kepada Orang Muda Katolik

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemimpin tertinggi gereja Katolik, Paus Fransiskus, akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Kunjungan tersebut juga akan dimaknai sebagai kunjungan kepala negara.

Jelang kehadiran di bumi nusantara, saya membuka catatan sejarah pesan Paus Fransiskus kepada Orang Muda Katolik (OMK).

Baca Juga: Jokowi, Antar Paus Naik Mobil Maung

Paus Fransiskus  mendesak  OMK di seluruh dunia untuk mempersiapkan Tahun Suci 2025 dan Jubileum Kaum Muda di Roma, yang akan diadakan tahun 2027 sebagai bagian dari perayaan Tahun Suci.

Dalam dua tahun sebelum Jubileum Kaum Muda, keuskupan-keuskupan di seluruh dunia akan merayakan Hari OMK Sedunia di tingkat lokal pada Hari Raya Kristus Raja, yang akan jatuh pada 26 November tahun ini dan 24 November 2024.

Pesan-pesan paus untuk kedua tahun tersebut didedikasikan untuk harapan Kristiani dalam persiapan tahun Jubileum yang bertema “Peziarah Harapan”.

“Bersukacitalah dalam pengharapan,” yang menjadi tema pesan tahun ini, “adalah dorongan Santo Paulus kepada umat di Roma pada saat mereka sedang mengalami penganiayaan yang kejam,” tulis paus.

“Sukacita dalam pengharapan, bukanlah hasil usaha, rencana, atau keterampilan manusia, melainkan energi yang lahir dari perjumpaan dengan Kristus. Sukacita umat Kristiani berasal dari Allah sendiri, dari pengetahuan kita akan kasih-Nya kepada kita.”

Paus Fransiskus mendesak kaum muda untuk menjadi bagian dari jawaban Tuhan terhadap masalah dari begitu banyak tragedi dan kesulitan yang dihadapi umat manusia saat ini.

Baca Juga: Paus, Disambut Ayat Suci Al-Quran dan Injil Lukas

Paus berpesan, diciptakan oleh-Nya menurut gambar dan citra-Nya, kita dapat menjadi tanda cinta-Nya, yang menimbulkan kegembiraan dan harapan bahkan dalam situasi yang tampak tanpa harapan.

Paus mencontohkan St. Maximilian Kolbe dan St. Josephine Bakhita serta Beato Józef dan Beato Wiktoria Ulma serta tujuh anak mereka sebagai orang-orang yang “menjadi saksi harapan bahkan di tengah contoh kejahatan manusia yang paling mengerikan.”

Harapan harus dipupuk, agar tidak “padam oleh kekhawatiran, ketakutan, dan tekanan kehidupan sehari-hari.”

Roh Kudus, doa dan keputusan sehari-hari semuanya memupuk harapan, katanya, karena harapan adalah “suatu kebajikan yang dibangun hari demi hari.”

Baca Juga: Kebesaran Hati Menerima Kunjungan Paus Fransiskus

“Masing-masing dari Anda dapat menjadi mercusuar harapan,” tulisnya, “sejauh iman Anda menjadi nyata, berakar pada kenyataan dan peka terhadap kebutuhan sesama kita.”

“Orang-orang muda  terkasih, jangan takut untuk berbagi dengan orang lain harapan dan sukacita Kristus yang bangkit! Peliharalah percikan yang telah berkobar dalam diri Anda,” tulisnya.

“Tetaplah dekat khususnya dengan teman-teman yang mungkin tersenyum di luar tetapi menangis di dalam hati, karena kurangnya harapan. Jangan biarkan diri Anda tertular oleh ketidakpedulian dan individualisme. Tetaplah terbuka, seperti saluran di mana harapan Yesus dapat mengalir dan tersebar di seluruh wilayah tempat Anda tinggal,” tulis paus. (Maria Sari)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU