Sosok "Mulyono" Trending Topic, Diduga Gagalkan Anies Nyagub

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 30 Agu 2024 20:41 WIB

Sosok "Mulyono" Trending Topic, Diduga Gagalkan Anies Nyagub

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Akhir pekan ini sosok 'Mulyono dan geng' jadi trending topic. Ini setelah Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono menuding sosok 'Mulyono dan geng" menjadi dalang PDIP sehingga  PDIP, tidak mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jawa Barat.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengungkap alasan di balik batalnya Anies Baswedan maju Pilkada Jabar lewat partainya. Menurut dia, ada tangan-tangan yang tak menyetujui Anies diusung oleh PDIP di pemilihan gubernur Jawa Barat itu.

Baca Juga: Viral! Gegara Helm, Wanita Ini Bakar Ijazah Asli Kekasihnya: Bisa Dipidana Maksimal 10 Tahun Penjara

Menurut dia, ada tangan-tangan yang tak menyetujui Anies diusung oleh PDIP di pemilihan gubernur Jawa Barat itu. “Anies ini memang menjadi opsi bagi PDI Perjuangan," kata Ono Surono dalam keterangan persnya di Bandung, Jumat (30/8/2024) dini hari WIB.

Ono Surono mengungkap, ada kekuatan besar yang menghambat PDIP mengusung Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur pada Pilkada 2024, termasuk di Jabar.

Saat ditanya siapa orang atau kekuatan yang disebut-sebut menghalangi Anies Baswedan untuk dicalonkan oleh PDIP di Pilgub Jabar, Ono menyebut sosok itu bernama 'Mulyono'.

"Tapi kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya Pak Anies tidak jadi diusung oleh PDIP," ucapnya di KPUD Jabar.

 

Kekuatan Sangat Besar

Padahal, menurut Ono, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Anies sejak Rabu, 28 Agustus 2024 hingga kemudian mengerucut pada Kamis sore.

Ono mengatakan, Anies dinilai sebagai tokoh yang pas untuk Jawa Barat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kata Ono merupakan tokoh nasional yang juga asli orang Jawa Barat kelahiran Kabupaten Kuningan. Anies, kata dia, punya rekam jejak yang bagus dalam membangun Jakarta.

“Sehingga kami yakin betul bahwa Pak Anies itu adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jawa Barat. Tapi kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya, Pak Anies tidak jadi di usung PDI Perjuangan,” kata dia.

PDIP akhirnya batal mengusung Anies di Jawa Barat. Mereka kemudian mendaftarkan pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang merupakan kader internal PDIP ke KPU Jawa Barat pada Kamis malam.

 

Tanggapan Istana

Istana Kepresidenan menilai urusan pilkada merupakan ranah partai politik, bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemilukada adalah sepenuhnya menjadi urusan partai politik atau gabungan partai politik," ujar Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, kepada wartawan, Jumat (30/8/2024). Ari menjawab pertanyaan terkait tudingan 'Mulyono dan geng' dalang Anies gagal diusung PDIP Jabar.

 

Mulyono itu Jokowi

Partai Golkar juga mengaku heran dengan adanya tudingan tersebut. "Saya kok berpikiran Kang Ono ini terlalu jauh ya. Mana mungkin Pak Jokowi ikut campur soal Pilkada Jawa Barat. Apa hubungannya?" kata Waketum Golkar, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).

Diketahui, nama 'Mulyono' ramai dibicarakan di media sosial. Banyak pihak yang mengait-ngaitkan 'Mulyono' dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ace mempertanyakan tudingan keterlibatan Jokowi di Pilgub Jabar. Menurut Ace, rencana pengusungan Anies oleh PDIP di Jabar merupakan sepenuhnya putusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Apa kepentingan Presiden Jokowi cawe-cawe dengan Pilkada Jabar. Bagaimana caranya Pak Jokowi bisa intervensi terhadap kebijakan di PDIP yang semua kebijakannya ada di tangan Ibu Megawati, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya.

 

Reaksi PAN

PAN pun menilai pernyataan Ono itu tidak relevan, sebab PAN menilai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak bisa diintervensi siapapun.

"Itu keputusan murni dari PDIP, saya yakin PDIP tidak diintervensi kok, Ibu Mega itu sangat elegan, sangat rasional dalam mengambil keputusan," ujar Waketum PAN Yandri Susanto saat dikonfirmasi, Jumat (30/8/2024).

Yandri meyakini Megawati selaku pimpinan PDIP pasti sudah memiliki banyak pertimbangan. Dia yakin Megawati tidak bisa diintervensi siapapun mengenai pilkada.

 

Baca Juga: Viral, Gibran Salah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat: Ya Mohon Maaf, Mohon Dikoreksi

Sosok Mulyono Disorot

Sosok Mulyono bin Notomiharjo menjadi sorotan viral di media sosial, khususnya X sejak Kamis (22/8/2024) malam.

Di tengah kondisi gejolak perpolitikan Indonesia yang tengah menyorot upaya DPR mengesahkan Revisi Undang-Undang Pilkada, nama Mulyono bin Notomihardjo ikut menjadi trending.

Belakangan diketahui bahwa Mulyono bin Notomiharjo adalah nama kecil dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir dari Kompaspedia, Jokowi kecil lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Saat lahir, kedua orang tua Jokowi memberikan nama Mulyono.

Jokowi pernah membeberkan asal-usul pergantian namanya dari Mulyono ke Joko Widodo dalam sebuah wawancara.

Nama Mulyono kemudian diganti ke Joko Widodo. Joko berarti anak laki-laki. Kemudian, Widodo adalah sejahtera dan sehat selalu. Tujuannya supaya sang anak bisa hidup sejahtera.

“Ayahnya, Notomiharjo, adalah seorang penjual kayu, dengan keuntungan tidak tetap dan tidak teratur. Jokowi awalnya bernama Mulyono, tapi setelah menderita beberapa penyakit, orang tuanya mengubah namanya dengan harapan keberuntungan yang lebih baik, seperti kebiasaan orang jawa.

 

Segera Sembuh Dengan Misterius

 "Mereka memilih nama Joko Widodo, dan anaknya segera sembuh dengan misterius,” ujar Ben Bland dalam buku Man of Contradictions (2020).

 

Joko-Oui jadi Jokowi

Hidup dengan nama Joko Widodo bawa berkah. Ia tak lagi sakit-sakitan. Joko Widodo pun mulai menamatkan pendidikan dan belajar sebagai pegekspor mebel. Pekerjaannya itu membuat Joko Widodo mulai dikenal sebagai Jokowi.

Baca Juga: Aksi Ormas Manguni Pro Israel Bikin Onar dan Bawa Sajam, MUI: Mereka Trouble Makers, Merusak Konstitusi Nasional

Bagaimana meningkatkan kekuatan laki-laki 13 kali bahkan pada 69 tahun

Obat untuk pria. Hanya beberpa tetes akan meningkatkan energi anda hingga 100x lebih kuat!

Musuh Alami Terbesar yang Ditakuti SI "Manis" Diabetes! (Baca)

Cara untuk menghilangkan diabetes telah ditemukan! Makan 1 sendok teh ...

Mulanya sebutan Jokowi bukan berasal dari singkatan Joko Widodo. Semuanya berawal dari sahabat dan rekan bisnis Jokowi yang bernama Michel Romagnan yang baru datang ke Surakarta pada 1989. Pria berkebangsaan Prancis itu akrab dengan Joko Widodo.

Keakraban itu dibangun sejak awal Jokowi mulai menekuni dunia mebel dengan bekerja di perusahaan pamannya, Roda Jati.

 

Jokowi Dipanggil Joko-Oui

 Saban hari ia berjumpa dengan Michel Romagnan yang kebetulan jadi konsultan bisnis pamannya.

Keduanya jadi dekat. Bahkan, hingga Romagnan mulai membangun bisnis sendiri. Begitu pula Jokowi. Segala macam kebutuhan Romagnan dalam dunia mebel, Joko Widodo selalu membantu. Masalahnya, bukan cuma Joko Widodo yang menyuplai bahan ke Romagnan.

Banyak di antara pemasok yang lainnya juga bernama Joko. Romagnan ogah pusing. Ia mengamati bagaimana keseharian Joko Widodo. Ia melihat etos kerja keras Joko Widodo yang menginspirasi. Tiap Romagnan meminta sesuatu kepadanya, Joko Widodo selalu bisa dan tak pernah berkata tidak.

Kesan itu membuatnya memanggil Joko Widodo dengan kata Joko-Oui. Oui dalam bahasa Prancis berarti ya. Panggilan akrab Joko-Oui pun mulai sering terucap. Rekan-rekannya juga mulai memanggi Joko Widodo dengan Joko-Oui.

Belakangan karena pelafalan lidah orang Jawa, panggilan Joko-Oui lalu berangsur jadi Jokowi. Sebuah nama yang kemudian kita kenal hari ini sebagai Presiden Indonesia ke-7. n jk/ltb/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU