Paus Fransiskus, Sapa 8,3 Juta Umat Katolik Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Sep 2024 20:26 WIB

Paus Fransiskus, Sapa 8,3 Juta Umat Katolik Indonesia

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Paus Fransiskus akan mendatangi sejumlah tempat dengan lokasi yang berbeda-beda saat kunjungannya di Indonesia. Pemimpin umat katolik, Paus Fransiskus mengunjungi indonesia pada 3 sampai 6 September 2024. Beberapa isu strategis akan dibahas paus mulai dari kemanusiaan, lingkungan hingga kondisi Indonesia yang multietnis.

Paus juga akan mengadakan  misa akbar bersama Paus Fransiskus yang berlokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Kedatangan di Indonesia ini akan dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik.

Baca Juga: Anies Baswedan, Akademisi yang tak Realistis

Berdasarkan data resmi Kementerian Agama per tanggal 15 Agustus 2022, jumlah pemeluk agama Katolik di Indonesia adalah sebesar 8.325.339 jiwa, yang mencakup sekitar 3,12% dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Tercatat, Katolik menjadi agama terbesar ketiga di Indonesia.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebanyak 8,5 juta penduduk Indonesia memeluk agama Katolik hingga akhir tahun 2022. Jumlah itu setara 3,06% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 277,75 juta jiwa.

Hingga awal tahun 2024, populasi Umat Katolik sedunia mencapai 1 miliar 411 juta jiwa.

atau 5x lipat dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat besar ini menjadikan Gereja Katolik sebagai gereja terbesar di dunia dimana mencakup separuh lebih dari total Umat Kristiani dunia dan 1/6 dari populasi dunia.

 

***

 

Brazil hingga saat ini menjadi negara dengan populasi Umat Katolik terbesar di dunia. Indonesia sendiri berada di posisi terbesar ke-24 setelah Ekuador. Dan telah melampaui populasi Umat Katolik Portugal. Teman saya merasa bangga menjadi anggota gereja yang satu, kudus, Katolik dan apostolik.

Saat ini pemeluk agama Katolik terbesar berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu sebanyak 2.906.404 jiwa.

Menurut Wikipedia, di Indonesia merupakan 10,47% dari populasi negara yang pada tahun 2023, tercatat 7,41% Protestan (20,8 juta) dan 3,06% Katolik (8,6 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen. Di Indonesia, kata Kristen ( lit. ' Kristen ' ) mengacu pada Protestantisme , sedangkan Katolik disebut sebagai Katolik . Pada abad ke-21, laju pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen telah meningkat, terutama di kalangan minoritas Tionghoa.

Seorang teman kebetulan  seorang Kristen yang sekolah di sekolah Katholik .

Teman bilang orang Islam bisa mikir dua agama ini sama, tapi ada bedanya. Dia yang pemeluk Kristen menyembah Tuhan yang sama yaitu Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. justru perbedaannya ada di "duniawi"nya.

Teman bilang Katholik didirikan oleh Rasul Petrus, dan dilanjutkan oleh Paus2 berikutnya. kemudian terjadi protes yg dilayangkan oleh Martin Luther pada tahun 1517 terhadap kebijakan gereja Katholik. dari protes inilah muncul yang namanya Kristen Protestan.

Ini merujuk pada umat Kristen yg menolak ajaran maupun otoritas gereja Katholik.

Ini secara sejarah, tapi secara bentuk organisasi, Katholik Roma dikepalai oleh seorang Paus. Sedangkan Kristen Protestan umumnya dipimpin oleh gembala sidang. secara tata cara peribadatan pun semua gereja Katholik Roma, dimanapun mereka berada, tata caranya hampir sama, perbedaannya mungkin hanya di budaya tiap daerah saja. Sedangkan di Kristen Protestan,  berbeda tergantung aliran gerejanya. jadi secara tata peribadatan Katholik dan Kristen memiliki perbedaan yg lumayan mencolok. Teman bilang suasana ibadah di gereja Katholik biasanya lebih tenang, syahdu, dan hikmat. Sedangkan di gereja Kristen lebih bersemangat dan meledak- ledak.

Selain itu gereja Katholik secara khusus memberikan penghormatan kepada Bunda Maria. Sedangkan di Kristen tidak ada penghormatan secara khusus kepada Bunda Maria.

Dan secara Kitab Suci, pemeluk Kristen memiliki Kitab Suci yg sama yaitu Alkitab tapi isinya agak berbeda.

Setahu teman, di Katolik ada tambahan yang namanya kitab deuterokanonika, dimana kalau di Kristen tak ada.

 

***

 

Sejarah mencatat institusi gereja Katolik adalah institusi gereja terbesar di dunia yang  pusatnya di Vatikan. Gereja ini punya status sebagai negara independen. Itu berarti hubungan antara Vatikan dan Republik Indonesia adalah hubungan bilateral antar negara. Maka masuk akal kalau gereja Katolik dipisahkan sendiri di bawah Kementerian Agama dari gereja-gereja lain.

Ada teman yang mengatakan  umat Katolik di Indonesia tidak suka disebut Kristen?

Ia menyebut fenomena yang salah kaprah.

Saat ini, kata teman, sebagian umat Katolik di Indonesia tidak suka dan kurang nyaman disebut dengan umat Kristen. Mereka lebih suka dan nyaman disebut sebagai "umat Katolik" saja.

Namun, akhir-akhir ini dengan kemajuan teknologi dan arus informasi, sudah banyak generasi muda di Indonesia yang sudah mulai melek informasi dan pengetahuan serta memiliki tingkat literasi yang baik, maka sebagian kecil umat Katolik di Indonesia ini sudah paham, nyaman, dan terbiasa menyebut dirinya dengan sebutan umat "Kristen Katolik".

 

***

 

Teman juga bilang ada perdebatan di mereka katolik dan protestan "dijadikan" 2 agama terpisah di Indonesia. Padahal keduanya sama sama kristen yang sama sama berpedoman pada alkitab dan memiliki pemahaman teologi yang sama.

Nyatanya, di Indonesia, Katolik dan Protestan dianggap sebagai dua agama terpisah, atau lebih tepatnya, dua kelompok dalam agama Kristen. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan sejarah, teologi, dan organisasi gereja.

Baca Juga: Nyali KPK, Diuji Menantu Jokowi

Ini meskipun keduanya sama-sama berpedoman pada Alkitab dan memiliki dasar keyakinan yang sama dalam kekristenan.  Ada beberapa perbedaan mendasar yang mempengaruhi cara mereka beribadah dan mengatur organisasi gerejanya.

Protestan berasal dari kata "protest" dalam bahasa Inggris, yang berarti menyatakan ketidaksetujuan atau keberatan.

Konon kata teman pemeluk protestan Belanda tidak pernah sudi berurusan sama katolik Portugal.

Gereja-gereja katolik sempat menerima tekanan dari protestan Belanda, sampai ada konversi massal katolik ke Protestan di Maluku oleh Pemerintah Belanda.

Meskipun begitu, tradisi katolik tetap mengakar di banyak komunitas lokal di Indonesia. Karena itu akhirnya Indoenesia memilih membuat dua agama terpisah.

Teman tuturkan di Indonesia Kristen Katolik dan Protestan dianggap sebagai dua agama yang berbeda? Mengapa bukan Katolik dan Ortodoks misalnya?

Ini karena Gereja Katolik punya hirarki internasional yang sudah established. Pusat Gereja Katolik di Vatikan adalah negara independen sendiri, jadi dalam dunia politik dan diplomasi harus dibedakan dengan gereja-gereja Protestan. Vatikan membuka kedubesnya sendiri di negara RI.

Gereja-gereja Protestan ada banyak, dan masih akan bertambah. Jadi di Kementrian Agama Ditjen Bimas Kristen lebih me-manage gereja-gereja yang banyak. Berbeda dengan Katolik yang hanya 1 institusi.

Untuk pemerintah juga lebih simpel kalau dipisah. Kalau nasrani bukan Katolik, kata teman memilih ke Kristen.

 

***

 

Rencananya selama tanggal 3-6 September 2024, akan ada berbagai kegiatan hingga misa akbar.

Berdasarkan rencana kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia yang dilansir Sekretariat Kabinet (Setkab) dan Sekretariat Negara (Setneg), ada sejumlah lokasi yang akan dikunjungi oleh Pemimpin Gereja Katolik Dunia dan sekaligus Kepala Negara Vatikan itu:

Jadwanya, setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada tanggal 3 September 2024, keesokan harinya, Paus Fransiskus rencananya akan melakukan kunjungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Agenda ini akan bertempat di Istana Merdeka, Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

Masih di hari yang sama, Paus Fransiskus juga rencananya akan bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil. Agenda ini akan bertempat di Aula Istana Negara, Jakarta. Kedutaan Besar Vatikan

Setelah itu, sekitar pukul 11.30 WIB masih di tanggal 4 September 2024, Paus Fransiskus rencananya akan melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciature. Agenda ini bertempat di kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Baca Juga: Menyorot Gaya Hidup Bobby, Kaesang dan Paus

Sore harinya pada pukul 16.30 WIB di tanggal 4 September 2024, Paus Fransiskus rencananya akan bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta. Kaum muda dari Scholas Occurantes turut diberi kesempatan berjumpa Paus Fransiskus di Youth Center Graha Pemuda Senayan, pukul 17.35 WIB.

Pada tanggal 5 September 2024, Paus Fransiskus rencananya akan menghadiri interreligious meeting atau pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB

Setelah agenda di Masjid Istiqlal Jakarta, Paus Fransiskus rencananya akan melaksanakan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor KWI (Konferensi Waligereja Indonesia).

 

***

 

Menurut sejarah, Katolik pertama kali masuk di Nusantara, tepatnya Maluku, pada abad ke-16, yang dibawa oleh Portugis ketika sedang melakukan misi penjelajahan. Sementara agama Kristen Protestan dibawa oleh Belanda yang juga berada di Maluku, pada 1575.

Salah seorang misionaris besar yang berkunjung di Indonesia adalah Santo Fransiskus Xaverius. Ia salah seorang pendiri Serikat Yesus (SJ)  antara tahun 1546 sampai 1547. Ia meneguhkan iman umat Katolik di pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat.

Dalam tradisi Katolik ada penyampaian pesan Injil yang hidup dalam Gereja . Selain, khotbah lisan para Rasul dan pesan keselamatan tertulis di bawah inspirasi Roh Kudus (Alkitab).

Dan di dalam Gereja Katolik, kita mempunyai tradisi, membuat tanda salib dan berdoa rosario.

Selain ziarah ke Gua Maria. Juga mendoakan arwah.

Memintakan berkat atas rumah, rosario atau salib. Tentu terkait dengan bagian kehidupan lainnya.  Saya ikuti tradisi di desa Ngawen, Muntilan, Magelang Jawa Tengah.

Buyut saya yang beragama Katolik sangat familier dengan kegiatan Islam di desanya. Bahkan sering mengucapkan kata kata bismilah, alhamdulillah, Masya Allah, Subhanalah. ini sebuah budaya yang dominan dalam  kehidupan yang mempengaruhi kehidupan beragama di desanya. Disana hubungan pemeluk agama Katolik dan Islam terlihat sangat intim.

Bahasa yang digunakan dalam peribadatan pun  sarat dengan muatan budaya hormat menghormati.

Menurut saya yang cucunya, ada faktor kekerabatan yang masih cukup kuat di desa Ngawen yang ada masjid dan gereja Katolik. Keguyubannya tidak hanya dalam satu komunitas agama

Katolik, melainkan juga mencakup antar agama yang berbeda, yakni Islam dan kelompok aliran  penghayat kepercayaan. Kekerabatan yang mengikat itu disebabkan karena mereka adalah masyarakat yang turun temurun saling bertoleransi.  ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU