SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Paus Fransiskus semalam memimpin misa umat katolik yang dipusatkan di Istana Olah Raga (Istora) Senayan Jakarta (5/11/2024).
Sebagai muslimat saya percaya bahwa masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ini telah memiliki kebesaran hati menerima kunjungan Paus Fransiskus .
Baca Juga: Shalawat Nariyah
Bagi saya ini merupakan bukti pengakuan keharmonisan Indonesia, simbol persahabatan antar-umat beragama, muslim -Katolik. Ini cermin kuat kebinekaan.
Saya yang sempat menyaksikan live streaming, terharu atas berjalannya peribadatan mereka di tengah puluhan juta umat Islam. Ada toleransi masing-masing agama.
Alhamdulillah dengan toleransi yang tinggi dari umat muslim, pemeluk katolik yang menjalankan misa bersama Paus Fransiskus dapat khusyuk melakukan ibadahnya di Senayan dan disiarkan langsung di televisi.
Paus menjadi saksi bangsa Indonesia sudah berpuluh-puluh tahun melaksanakan implementasi toleransi beragama, sehingga misa kali ini berjalan baik tanpa ada yang merasa terusik.
Apalagi Presiden Jokowi telah menyambut baik kehadiran pemimpin tertinggi umat katolik dunia Paus Fransiskus di Istana negara. Itu adalah agenda besar, agenda kenegaraan sambut kedatangan Paus secara terbuka.
Bagi saya pribadi, Fransiskus ke Indonesia sangat penting untuk memperkuat toleransi dan harmoni antarumat beragama di Indonesia.
Saya catat Paus Fransiskus sangat concern terhadap isu-isu kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.
Baca Juga: Sholawat Jibril
Menurut saya, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia memiliki urgensi yang sangat besar bagi banyak pihak lantaran dapat berdampak positif pada persahabatan dan kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya bagi umat Katolik dan Islam.
Ini juga bentuk perhatian dan apresiasi umat Katolik di seluruh dunia terhadap keberhasilan Indonesia dalam mengelola toleransi antarumat beragama.
Insha Allah, wujud perhatian Paus terhadap kemajemukan di Indonesia, bisa menjadi percontohan bagi dunia internasional bahwa kemajemukan dapat dinaungi dengan baik melalui Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Saya pun akui kunjungan Paus Fransiskus ke Tanah air makin memperkokoh Indonesia, sebagai negara dengan keragaman budaya dan agama yang luar biasa, bisa menjadi contoh bagi dunia dalam hal toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Kunjungan Paus tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik di Indonesia, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi beragama di tengah masyarakat yang beragam. Bismillah. ([email protected])
Baca Juga: Perjuangan Ibu Siti Hajar
Oleh:
Hj. Lordna Putri
Editor : Moch Ilham