Nyali KPK, Diuji Menantu Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Sep 2024 20:43 WIB

Nyali KPK, Diuji Menantu Jokowi

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Harian kita edisi Sabtu (7/9) menurunkan berita berjudul "Bobby Nasution, Resmi Dilaporkan Dugaan Gratifikasi ke KPK". Ditulis, Wali kota Medan Bobby Nasution (BN) yang menantu Jokowi telah resmi dilaporkan ke KPK terkait dugaan gratifikasi. Gratifikasi ini diduga berupa fasilitas private jet atau jet pribadi.

"Kalau per kapannya (laporan itu) saya tidak bisa buka tapi informasi yang kami dapatkan ada," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Jumat (6/9/2024).

Baca Juga: Surabaya Barat, Lama-lama Jadi Marina Bay Casino

Tessa mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi pelapor tersebut. Dia tidak bisa mengungkap siapa pihak pelapor karena sifatnya rahasia.

"Saya tidak bisa mengatakan itu karena prosesnya saat ini sudah di tahap penelahan dan di tahap penelahan itu, seperti yang tadi sudah saya sampaikan pihak pelapor nanti akan dipanggil akan diklarifikasi dan kemungkinan ada pihak-pihak lain yang akan diklarifikasi juga," katanya.

"Tetapi siapa yang akan diklarifikasi dan kapan itu saya tidak bisa berasumsi. Karena secara prinsip untuk pelaporan dan penanganan perkara di tingkat penyelidikan bersifat rahasia. Jadi sampai sejauh mana penanganannya kita belum bisa buka saat ini," tambahnya.

Tessa menyebut dugaan gratifikasi BN tengah ditangani Direktorat Penerimaan Layanan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK. Dia juga mempersilakan Bobby untuk klarifikasi.

Kasus Bobby dan Kaesang Pangarep, ada yang menganalogikan mirio dengan kasus Mario Dandy yang gemar pamer kekayaan di media sosial .

Akal sehat saya bertutur,

KPK era yang sekarang apa berani memproses kasus Bobby dan Kaesang?.

 

***

 

Sejauh ini, Bobby Nasution, sendiri mengakui dirinya pernah menaiki pesawat jet pribadi.

Ini nyali Bobby Nasution menanggapi viralnya foto yang diduga dirinya dan istri, Kahiyang Ayu, sedang menaiki jet pribadi di media sosial.

Saat ini sudah ada tiga foto dibagikan akun media sosial X @murtadhaOne1. Dua foto memperlihatkan Bobby Nasution menaiki private jet. Satu foto lagi menunjukkan Bobby meninggalkan lokasi. Narasi foto menyebut lokasi pesawat berada Lanud Soewondo Medan, diambil sekitar 18-20 Februari 2023.

Akun tersebut menyebut jet pribadi yang dinaiki Bobby dan istrinya Kahiyang Ayu, milik konglomerat Medan berinisial ACG. Unggahan itu juga menanyakan asal uang yang digunakan Bobby untuk pesawat tersebut. "Ternyata gak hanya Kaesang, tahun lalu Bobby dan keluarga pun naik private jet 'konglo' Medan ACG. Ini masuk gratifikasi atau bukan nih @KPK_RI ?" cuitnya.

Jelas! Bobby siap mengklarifikasi. Tinggal apakah pimpinan KPK sekarang punya nyalikah menyentuh keluarga presiden Jokowi, yang diramaikan sedang membangun politik dinasti.

Baca Juga: Kapolri Instruksikan Kapolda Tidak Ragu Tindak Perjudian

 

***

 

Dengan penjelasan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika atas peristiwa yang dibuat menantu Jokowi, masyarakat sedang menakar nyali pimpinan KPK.

Publik sedang dipertontonkan drama aksi apakah KPK mandul, tak bergigi, dan tak punya nyali dalam menangani dugaan gratifikasi yang menjerat suami Kahaiyang, putri Jokowi.

Apakah KPK punya nyali menjemput Bobby, bila menantu Jokowi, tak penuhi panggilan KPK.

Pimpinan KPK saat ini diuji bernyalikah ketika sudah berhadap-hadapan dengan keluarga presiden Jokowi.

Masa tugas KPK juga tinggal beberapa bulan. Tapi kekuasaan Jokowi, tinggal sebulan.

Baca Juga: Tak Dikasih Rumah Dinas, Syukurilah Gajimu

Sayang, dengan status lembaga independen, KPK tidak garang menyikat dan memenjarakan mereka yang melanggar hukum meski keluarganya punya kuasa.

Catatan jurnalistik saya, KPK di masa lalu yang sangar dan garang melibas para koruptor dari partai penguasa kala itu. Kader Partai Demokrat banyak dijebloskan ke penjara, karena pimpinan KPK bernyali tinggi. Termasuk besan presiden SBY.

KPK diperiode yang lampau juga bisa menjebloskan jenderal Polisi ke jeruji besi. Begitu juga petinggi partai, dari ketua, sekjen, hingga orang penting di partai ditangkap dan diadili KPK.

Begitu juga pimpinan lembaga tinggi negara, seperti ketua dan wakil ketua DPR, Ketua dan anggota Hakim MK, komisioner KPU, dan ketua DPD. Mereka semua pernah merasakan keganasan KPK. Karena pimpinan KPKnya punya nyali. Artinya punya keberanian untuk memenjarakan mereka yang korup.

Apakah keganasan KPK di masa yang lalu akan terulang kembali. Apakah pimpinan KPK dalam bayang-banyak presiden.

Hal positif, Pj Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan para calon pimpinan (capim) KPK harus memiliki nyali untuk merespons intervensi yang hadir saat menjadi pimpinan lembaga antirasuah.

Tapi menjadi pimpinan di lembaga ini, tak cukup sekadar berintegritas dan kompeten, tapi lebih dari itu memiliki nyali 'berani' menyikapi 'intervensi' dari berbagai kepentingan yang ujungnya berimbas pada 'independensi' lembaga,” kata Nawawi saat dihubungi, Kamis (25/7/2024).

Kita tunggu integritas dan keberanian dan indepedensi dalam menangani kasus tanpa takut diintervensi oleh pihak mana pun. Kita tunggu nyali Pak Nawawi Pomolango. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU