SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Ramdhani, mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan koleksi benda sejarah keimigrasian terbanyak dalam Seminar Perpustakaan Imigrasi 2024.
Kegiatan tersebut menjadi pusat perhatian instansi keimigrasian se-Indonesia.
Baca Juga: Direktur Intelijen Keimigrasian Perkuat Peran Intelijen Imigrasi di Wilayah Jawa Timur
Bertajuk "Menuju Pusat Literasi Keimigrasian di Indonesia", seminar tersebut menyoroti pentingnya peran perpustakaan dalam menjaga warisan sejarah dan budaya.
Koleksi benda sejarah yang dimiliki Kantor Imigrasi Surabaya, menurut Ramdhani, bukan hanya sekadar artefak lama, tetapi juga simbol nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh generasi sebelumnya.
"Benda-benda seperti Cap Keimigrasian, Alat Verifikasi Paspor, Mesin Cetak, hingga Alat Pengambilan Bio Metrik adalah bukti nyata dari komitmen dan integritas petugas imigrasi dalam melayani masyarakat," kata Ramdhani, Sabtu (14/09/2024).
Baca Juga: Imigrasi Surabaya: 282 Anak WNI-WNA di Jatim Belum Pilih Kewarganegaraan
Ia juga menambahkan bahwa melestarikan benda-benda ini merupakan wujud dedikasi yang terus dipertahankan oleh para petugas keimigrasian dari masa ke masa.
"Menjaga benda-benda ini berarti menjaga semangat kejujuran, ketelitian, dan dedikasi yang harus terus hidup untuk generasi mendatang," imbuhnya.
Dengan penghargaan ini, Kantor Imigrasi Surabaya semakin mengukuhkan perannya dalam merawat jejak sejarah keimigrasian yang tak ternilai, sekaligus memperkuat komitmen mereka dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya Indonesia.
Baca Juga: Imigrasi Surabaya Bekuk WNA Bangladesh Buronan Penyelundupan Manusia
Sekaligus menegaskan posisi Imigrasi Surabaya sebagai pelestari utama sejarah keimigrasian Indonesia.
Ramdhani berharap langkah ini akan menginspirasi generasi selanjutnya untuk belajar dari peninggalan berharga tersebut.
"Penghargaan ini adalah langkah awal bagi kami untuk terus menjaga dan melestarikan warisan benda keimigrasian. Kami berharap generasi mendatang dapat belajar dari warisan ini, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya perpustakaan sebagai penjaga pengetahuan dan sejarah," pungkasnya. lni
Editor : Redaksi