Seru Bercampur Seram, Karnaval di Desa Mojowuku Kedamean Tampilkan 45 Sosok Mak Lampir

author M. Aidid Koresponden Gresik

- Pewarta

Senin, 16 Sep 2024 15:53 WIB

Seru Bercampur Seram, Karnaval di Desa Mojowuku Kedamean Tampilkan 45 Sosok Mak Lampir

i

45 sosok Mak Lampir yang dikenal jahat ikut tampil di acara karnaval memperingati Kemerdekaan ke-79 RI di Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik. SP/ M.Aidid

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Meski di tengah musim kemarau warga Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik tidak mau ketinggalan untuk menggelar karnaval HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada Minggu (15/09/2024).

Sebanyak 18 RT di desa setempat ikut tampil meramaikan karnaval dengan menampilkan berbagai kostum unik dan menarik. Di antaranya memakai kostum daur ulang hasil karya sendiri. Juga ada pakaian adat Papua lengkap dengan senjata tombak dan panah, kostum bertema tokoh komik Mak Lampir yang dibuat dari tali rafia dan kain satin. 

Baca Juga: Desa Cagak Agung Cerme Resmi Menyandang Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur

Linda peserta karnaval mengatakan, kelompoknya membuat khusus sebanyak 45 kostum bertema tokoh komik serial Mak Lampir. 

"Tema Mak Lampir, kreasi ini dibuat sendiri. Kalau rambutnya terbuat dari tali rafia, kalau bajunya kain satin, seru pokoknya," ujar Linda, sambil menirukan ciri khas tertawa Mak Lampir yang nyaring melengking.

Sebagian menyewa kostum kebaya pakaian adat Jawa Timur, ada juga peserta rela menyewa kereta kencana lengkap dengan kudanya senilai jutaan rupiah.

Karnaval kreasi kostum daur ulang ini seluruh peserta diberangkatkan dari balai desa menuju lapangan desa setempat sejauh dua setengah kilometer.

Sepanjang perjalanan, aksi peserta karnaval ini membuat warga terhibur, meski rela kepanasan selama enam jam peserta tetap semangat dan antusias.

Baca Juga: Destinasi Wisata ‘Jati Sewu Gresik’, Tawarkan Tempat Berlibur Murah Meriah

"Warga luar biasa ada 18 RT menampilkan kostum sebagian hasil karya sendiri, ada juga yang menyewa jutaan rupiah. Kalau saya pakai kebaya bersama istri dan anak saya, naik kereta kencana lengkap dengan kudanya," kata Aji Prawiro, Kepala Desa Mojowuku Kedamean ditemui usai karnaval.

Namun, akibat cuaca cukup panas dengan suhu berkisar 29 hingga 30 derajat, peserta emak-emak mengalami kelelahan. Puluhan emak-emak ini lantas minta disemprot dan mandi bersama dengan air sumur bor.

"Panas sekali supaya adem disemprot air," lontar Khoiriyah sambil berjoget mengikuti irama musik.

Baca Juga: Desa Betiting Cerme Jadi Sasaran Penelitian Ahli Pertanian Malaysia dan Indonesia

Lucunya, ada juga peserta karnaval menjadi bayi hanya memakai pembalut bayi. Peserta lanjut usia ini juga ikut berjoget bersama emak-emak yang baru mandi bersama.

Meski sempat kelelahan akibat kepanasan, peserta karnaval akhirnya finish di lapangan dan unjuk kebolehan di atas panggung hiburan.

"Semangat warga luar biasa, meski kepanasan tetap semangat. Terimakasih, semoga karnaval ini semakin mempererat tali silaturahim, dan ke depan karnaval HUT Kemerdekaan RI semakin meriah," tutup Aji Prawiro dengan penuh kegembiraan. grs

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU