SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pabrikan otomotif asal Italia, Fiat baru saja mengumumkan kabar kurang menyenangkan terkait model kendaraan listrik miliknya yakni 500e yang terpaksa menghentikan sementara selama 1 bulan mulai 13 September 2024.
Hal itu dipicu rendahnya permintaan akan konsumen, sehingga turut mengakibatkan penurunan penjualan kendaraan listrik tak hanya dialami pabrikannya, tapi juga seluruh produsen otomotif di Eropa.
Baca Juga: Royal Enfield Kenalkan Motor Kustomisasi ‘Phoenix’ Berkonsep Bagger
Selain itu, masalah ini disebabkan kurang kejelasan seputar insentif dan masa depan EV terus menjadi tantangan bagi konsumen untuk mempertimbangkan model kendaraan listrik.
Dengan lambatnya penjualan dari model 500e dan akan segera berakhirnya produksi 500 versi bensin, mendorong pabrikan dari negeri pizza ini untuk mendorong 500 Ibrida terbaru.
CEO Fiat Olivier Francois, mengatakan bahwa fenomena ini terjadi di luar perkiraan dari semua pihak sehingga harus menerima kenyataan perpindahan menuju elektrifikasi sepenuhnya berjalan dengan lambat.
Baca Juga: Triumph Rilis Motor Kelas Dunia TF 450-RC Edition Seharga Rp 219,9 Juta
“Kami tidak dapat memperkirakan bahwa Covid, kekurangan bahan mentah, dan sebagian masyarakat Eropa mengabaikan solusi berkelanjutan akan benar-benar terjadi. Inilah kenyataannya,” kata Francois, Selasa (17/09/2024).
Selain akan memperkenalkan 500 versi mild-hybrid, Fiat juga akan menginvestasikan sebanyak 100 juta euro (Rp1,708 triliun) untuk pengembangan baterai baru untuk 500e yang diharapkan dapat meningkatkan jangkauan dan mengurangi biaya secara signifikan.
Baca Juga: Mercedes-Benz Hadirkan Supercar EV Eksotis, Berperforma Tinggi AMG
Sebagai informasi, menurut data dari Jato Dynamics, dikutip Selasa (17/09/2024), saat ini Fiat berhasil menjual 74.885 unit dari model 500 baik dalam teknologi mesin bensin maupun listrik di seluruh wilayah benua biru antara bulan Januari hingga akhir Juli atau lebih sedikit 24 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Meski, segmen kendaraan listrik yang ada di Eropa mengalami penurunan menjadi 13,5 persen atau turun dari 14,6 persen pada Juli tahun lalu. Dan meski penjualan lebih rendah dari yang diharapkan, 500e adalah model listrik terlaris keenam di wilayah tersebut. jk-02/dsy
Editor : Desy Ayu