SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kepala Presidential Communication Officer (PCO) Hasan Nasbi memberikan pembelaan kepada Ketum PSI Kaesang Pangarep perihal dugaan gratifikasi jet pribadi.
Hasan menilai kehebohan ketika Kaesang naik jet pribadi dipicu karena kebencian yang menumpuk sehingga dijadikan momentum untuk melempar kritik. Hasan lagi-lagi mempertanyakan adakah motif di balik hal tersebut. Ia menduga adanya kesengajaan menyudutkan Kaesang dan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Kaesang : Inginkan Jalan Mulus, Pilih Paslon Bagus
"Makanya saya merasa ini kayak semacam trial by press terhadap Mas Kaesang karena soal kebencian tadi, kebencian yang mereka tumpuk-tumpuk kemudian ketemu ini kemudian diglorifikasi, tapi kalau mau fair termasuk juga teman-teman media kalau mau trial by press, untuk Mas Kaesang libatkan juga dong yang lain, biar fair masyarakat melihatnya, ini kalau kalau hanya untuk untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh tapi untuk yang lain Ibu Mega, Pak Mahfud, Ibu Puan dan yang lain-lain mereka nggak ambil pusing mereka, tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias. Ada apa di situ," kata Hasan Nasbi dalam cuplikan video yang diunggah di akun Instagramnya, Rabu (18/9/2024).
"Ini kan pertanyaan nih apakah sengaja melakukan trial by press atau trial by netizen untuk menyudutkan Mas Kaesang atau menyudutkan Pak Jokowi kalau urusan hukumnya serahkan saja kepada penegak Pak, ini sama-sama nih statusnya ada orang bahkan ada orang yang sedang jadi pejabat publik kemudian naik private jet," lanjut Hasan.
Baca Juga: Vinanda dapat Mentoring dari Kaesang dan Emil Dardak untuk Kemenangan Pilwali Kediri
Ungkit Mahfud Md
Hasan mengungkit Mahfud Md yang tidak sekali pun dikritik para tokoh antikorupsi. Menurutnya, sikap para tokoh antikorupsi justru membelok-belokkan saat bicara soal dugaan gratifikasi Mahfud, dibanding dengan Kaesang yang tutup poin.
"Bahkan khusus untuk Pak Mahfud itu para pendekar antikorupsi meliuk-liuk jawabannya enggak ada yang lurus jawabannya satu pun, ya oke ini gratifikasi tapi ini apakah gratifikasi yang terlarang, katanya, loh kok tiba-tiba kalau untuk Pak Mahfud kemudian meliuk-liuk seperti itu, tapi kalau untuk Mas Kaesang straight to the point," ucapnya.
Baca Juga: Kaesang Putra Bungsu Presiden Lawatan ke Lamongan, Jargon "Ganti Bupati" Semakin Menggema
Hasan Nasbi menyinggung tokoh lain yang juga kerap menggunakan jet pribadi, dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Mantan Menko Polhukam Mahfud Md.
"Yang disorotkan pertama kali soal gaya hidup yang konteks ini konteks private jet ini kan yang disorot soal gaya hidup kemudian dikaitkan dengan bahwa Mas Kaesang adalah anaknya presiden. Saya ingin ngasih statement pertama bahwa Mas Kaesang ini bukan pejabat publik dan dia sudah dewasa, dia sudah punya hidup sendiri, sudah punya bisnis sendiri dan dia bukan pejabat publik, dalam tema yang sama kira-kira banyak pejabat publik yang juga menggunakan private jet, saya nggak tahu kapan terakhir misalnya kapan terakhir misalnya Ibu Megawati menggunakan pesawat komersil," pungkasnya. n erc/rmc
Editor : Moch Ilham