SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Narkoba sudah menjalar sampai ke kampung-kampung, nelayan, pekerja perkebunan, pekerja tambang. Bahkan sasar hingga anak-anak di sekolah. Guru di sekolahnya hingga tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggal anak -anak perlu bersama-sama menjaga dan mengawasi pergaulan anak.
Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun Surabaya Pagi, hingga Minggu sore (21/9/2024). Pendapat dihimpun dari Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, Komisioner KPAI Kawiyan, seorang pendidik.
Baca Juga: Aktor AA Ditangkap Terkait Narkoba, Siapa?
"Dan para pebisnis haram narkoba ini, telah memahami bagaimana upaya membangun kerajaan bisnisnya lewat jejaring-jejaring sosial, lewat struktur-struktur sosial yang ada di masyarakat," pinta Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom di kantor BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2024).
Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom mengungkapkan peredaran narkotika saat ini juga tidak hanya di kalangan atas. Tetapi sudah merambah ke perkampungan bahkan menyasar anak-anak
Mantan Kadensus 88 Antiteror Polri ini mengatakan narkoba memberikan dampak buruk kepada masyarakat. Banyak penyakit sosial hingga kriminalitas yang ditimbulkan karena penyalahgunaan narkoba.
Peringatan KemenPPPA
KemenPPPA mengingatkan pentingnya perlindungan dan pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar menyebut anak-anak rentan menjadi obyek kejahatan orang dewasa, termasuk dalam peredaran dan penyalahgunaan NAPZA atau narkoba. Menurutnya, anak-anak akan dibujuk, ditipu, hingga dipaksa untuk menggunakan narkoba.
"Anak karena fisik dan psikisnya masih memiliki keterbatasan, dan bahkan mudah dipengaruhi iming-iming atau tipu muslihat untuk tujuan tertentu. Anak-anak dalam kondisi keterbatasan ekonomi, tidak mendapatkan perhatian ortu atau mengalami kekerasan dalam pengasuhan, tidak fokus belajar, pengaruh teman sebaya, pengaruh penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta karena statusnya sebagai anak digunakan sebagai media kejahatan baru dari pihak-pihak tertentu dengan cara mengeksploitasi anak secara ekonomi," kata Nahar kepada wartawan, Sabtu malam (21/9/2024).
Narkoba dari Jerman Tersamarkan
Kasus peredaran narkoba jenis lysergic acid diethylamide atau LSD terungkap menyasar anak sekolah. Narkoba yang didatangkan dari Jerman ini tersamarkan karena dikemas dalam bentuk kertas bergambar.
Kasus ini terungkap dari penangkapan NK, kurir narkoba yang membawa 2.500 lembar LSD. NK yang ditangkap di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024), terhubung dengan jaringan internasional.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Agus Marzuki mengatakan bahwa bahaya narkoba saat ini dapat menjerat siapapun, terutama para remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Untuk itu, pihaknya berinisiatif melakukan pencegahan dengan mendorong tes urine dilakukan di kalangan pelajar. “Kami secepatnya akan mengirimkan surat kepada pemerintah untuk pelaksanaan tes urine terhadap pelajar,” ucapnya, minggu lalu.
"Harus segera dilaksanakan untuk langkah preventif."
Dewan Pendidikan Purwakarta mengambil langkah dengan mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta untuk mengadakan tes urine bagi siswa pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK.
Baca Juga: Satreskoba Polres Blitar Kota Ungkap 6 Kasus dengan 8 Tersangka
Bahaya Konsumsi Buah Kecubung
Polres Hulu Sungai Tengah melalui Satuan Reserse Narkoba masif melakukan sosialisasi tentang bahaya konsumsi buah kecubung. Rabu lalu.
Upaya ini dilakukan pasca jajaran Satres Narkoba blusukan melaksanakan pemusnahan pohon kecubung di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"Pemusnahan kita lakukan dengan cara dicincang lalu dibakar. Hari ini kita lanjut sosialis tentang bahaya konsumsi buah kecubung menyasar lingkungan Sekolah-sekolah di HST," ungkap Kapolres HST, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasat Narkoba, AKP Siswadi.
AKP Siswadi mengatalan bahwa upaya sosialisasi yang masif dilakukan ini sebagai bentuk antisipasi dini menindaklanjuti kejadian penyalahgunaan kecubung yang akhir-akhir ini viral di di Kalsel.
Menjalar ke Anak-anak
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyikapi temuan Badan Narkotika Nasional (BNN) soal peredaran narkoba menjalar ke anak-anak. KPAI mengajak semua pihak waspada atas temuan tersebut.
"Terkait dengan pengungkapan kasus tersebut, KPAI mengajak semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkotika di kalangan anak. Sebab, jika anak-anak telah menjadi sasaran penyalahgunaan narkotika, maka negara ini di masa mendatang akan rusak karena merekalah yang akan memegang peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Komisioner KPAI Kawiyan kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).
Baca Juga: Satnarkoba Polres Blitar Kota Tangkap 5 Pengedar Sabu dan Pil Dobel L
Kawiyan meminta BNN dan Polri meningkatkan usaha pencegahan narkotika. Tak hanya itu, masyarakat, sekolah dan dunia usaha harus mendukung upaya pencegahan peredaran narkotika.
"Khusus untuk BNN dan Kepolisian harus menjangkau setiap titik pergerakan warga yang memungkinkan terjadinya peredaran narkotika," ucapnya.
Waspadai Warnet-warnet
Kawiyan juga menanggapi terkait adanya warnet-warnet yang menjadi tempat peredaran narkotika dengan sasaran anak-anak. Menurutnya, fenomena itu perlu disikapi dengan serius.
"Warnet, terutama yang menyewakan game online memang rawan jadi tempat peredaran narkotika. Anak-anak yang main game di warnet ingin memiliki stamina tinggi agar dapat bermain dengan durasi lama. Di situlah mereka menjadi sasaran pengedar narkotika. Mereka mengonsumsi narkotika atau barang sejenisnya untuk meningkatkan stamina agar dapat bermain game dengan durasi panjang," ujar Kawiyan.
Tak hanya rawan peredaran narkoba, Kawiyan menyebut warnet juga rawan terhadap pornografi dan judi online. Dia meminta polisi, pemda serta masyarakat peduli dan melakukan kontrol terhadap keberadaan warnet
"Saya mengingatkan agar seluruh Kementerian dan Lembaga, harus bersinergi meningkatkan pengawasan dan pencegahan narkotika di kalangan anak-anak. Para pengedar dari ditangkap dan diberi hukuman yang berat. Upaya pencegahan harus dilakukan secara terus menerus dan meluas melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua dan ormas keagamaan," imbuhnya. n jk/erc/pw/cr9/rmc
Editor : Moch Ilham