SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Tak Banyak yang mengetahui jika KH Hasan Dipo adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tahun 1926-1934. Sebagai Ketua Umum PBNU Pertama, Hasan Dipo merupakan panutan yang patut diteladani.
Hal tersebut disampaikan Luluk Nur Hamidah, Calon Gubernur dari PKB saat ziarah ke Makam Mbah Hasan Dipo di Komplek Masjid Ampel Surabaya. Kegiatan ziarah ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga menjadi teladan dan tabarukan, serta sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh-tokoh keagamaan yang telah berjuang untuk bangsa.
Baca Juga: Gelar Rakor Tim Pemenangan, Khofifah Serukan Politik Santun
Mbah Hasan Gipo adalah salah satu muasis NU sekaligus Ketua PBNU pertama yang sangat dihormati. Beliau memiliki peran penting dalam sejarah pendirian organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Sebagai ketua pada periode awal berdirinya NU, Mbah Hasan Gipo menjadi simbol perjuangan dan pengabdian kepada umat.
"Mudah-mudahan dengan tabarukan perjalanan saya di Jatim ini, saya bisa memenuhi harapan masyarakat dan menjaga amanah yang akan diberikan," imbuhnya.
Selama di sana, Luluk turut berziarah ke makam KH Mas Mansur, tokoh Muhammadiyah yang juga memiliki pengaruh besar dalam perkembangan agama di Jawa Timur dan Indonesia. Kemudian diakhiri dengan ziarah ke Makam Sunan Ampel salah satu Wali Songo.
Baca Juga: Khofifah Dukung dan Lindungi Industri Manufaktur yang Serap Banyak Tenaga Kerja
Dalam ziarah tersebut, Luluk berdoa agar diberikan kekuatan dan petunjuk dalam menjalankan amanah yang sedang diembannya dari PKB.
“Kami berharap, dengan doa dan berkah dari para kyai, langkah kami ke depan akan lebih terang dan kami dapat membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat Jawa Timur,” harapnya.
Cagub nomor urut 1 lantas menanggapi hasil survei yang menempatkannya pada posisi terakhir dengan sikap tenang dan optimis. Meskipun survei dari Indikator Politik Indonesia dan Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitasnya masih rendah, masing-masing di angka 2,2% dan 1,8%, Luluk menganggap hal ini sebagai cermin untuk memperkuat strategi pemenangan.
Baca Juga: Diiringi Kesenian Khas Jatim, Khofifah-Emil Diarak Ribuan Pendukungnya ke Tugu Pahlawan
Ia juga menambahkan, 38 kabupaten/kota di Jatim bukan wilayah kecil, butuh waktu dan upaya besar. Luluk yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim dalam Pilgub Jatim 2024, menegaskan bahwa PKB sebagai pengusungnya sudah memobilisasi seluruh struktur partai hingga tingkat fraksi.
“Survei itu mahal, jadi kami lebih memilih mempelajari kekuatan rival daripada terlalu fokus pada hasil sementara,” imbuhnya. rko
Editor : Desy Ayu