SURABAYAPAGI.com, Madiun - Masih memasuki musim kemarau, minat petani untuk menanam tembakau di Kabupaten Madiun meningkat signifikan seiring dengan besarnya keuntungan yang diperoleh saat panen tanaman perkebunan tersebut.
Hal itu juga diungkap Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun, lantaran para petani cukup terdongkrak yang dilihat dari semakin meluasnya lahan tanam dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Petani Lamongan Sumringah: Harga Kangkung Naik, Omzet Capai Ratusan Ribu
"Saat ini di 2024, total lahan tanam tembakau di Kabupaten Madiun mencapai 280 hektar," jelas Kepala Bidang Perkebunan, Disperta Kabupaten Madiun Imron Rasidi, Jumat (11/10/2024).
Luasan lahan tersebut, tersebar di sejumlah daerah, di antaranya di Kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Mejayan, Saradan, Gemarang, Kare, Dagangan, dan Dolopo.
Baca Juga: Momen Hari Pangan Sedunia, Para Petani di Jember Bagikan Beras Gratis
Menurut data dinas setempat mencatat, luas tanam tembakau di Kabupaten Madiun pada 2021 hanya 65 hektar. Luasan tersebut naik di 2022 yang mencapai 120 hektar lahan tembakau, 2023 seluas 160 hektar, dan tahun ini sudah sekitar 280 hektar.
Sementara itu, adanya peningkatan luas lahan tembakau tersebut, lanjut dia, karena beberapa faktor, diantaranya kemudahan pemasaran dan keuntungan yang menjanjikan sehingga minat petani untuk menanamnya juga tinggi, serta didukung dengan harga jual di petani yang cukup bagus.
Baca Juga: Genjot Kesejahteraan Petani, Pemdes Popoh Bangun TPT
Sedangkan menyoal harga, setiap panen daun tembakau yang paling bawah mencapai Rp 23 ribu per kilogram, sedangkan daun tembakau yang paling bagus bisa menembus hingga Rp 52 ribu per kilogram. md-01/dsy
Editor : Desy Ayu