SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto akan melakukan simulasi program makan siang bergizi gratis untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Mojokerto.
Rencananya, simulasi program besutan Presiden Prabowo Subianto ini bakal dilaksanakan dua kali di bulan November 2024 dengan sasaran 19 ribu siswa.
Baca Juga: Gathering PMI Kota Mojokerto, Ning Ita Beri Apresiasi Penggerak dan Rumah Sakit Pengguna Darah
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan pembagian makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan tahun 2025 nanti.
Mas Pj menjelaskan pentingnya gizi seimbang bagi siswa, terutama di usia anak-anak dan remaja. Pihaknya optimistis simulasi yang akan dilaksanakan akan berjalan lancar.
"Simulasi ini sangat perlu dilakukan, hasilnya akan kita evaluasi, mana yang perlu dibenahi, agar saat pelaksanaannya nanti sudah siap," tukasnya.
Petinggi Pemkot ini menuturkan program makan siang gratis ini bukan hanya sekedar pembagian makanan, tetapi juga bagian dari upaya membentuk generasi muda yang sehat dan cerdas.
"Dengan asupan gizi yang cukup, diharapkan siswa dapat lebih fokus dalam belajar dan meraih prestasi yang lebih baik," tegasnya.
Baca Juga: Puncak HUT ke-53, KORPRI Kota Mojokerto Gelar Makan Bersama Jukir dan Tim Gercep Kota Mojokerto
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengatakan, uji coba makan siang gratis akan dilakukan dua kali di bulan November 2024, Dan hasilnya akan di evaluasi serta di mitigasi agar siap dilaksanakan di tahun 2025 nanti.
"Uji coba pertama kita rencanakan tanggal 13 Nopember ini, anggaran kita ambilkan dari Bosda. Yakni untuk SD Rp 17.500 per siswa dan untuk SMP Rp 20 ribu per siswa," jelasnya.
Terkait menu bergizinya, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan soal pengelolaan sampah yang dihasilkan, juga sudah dikoordinasikan dengan DLH.
Baca Juga: Sidak Tiga TPS, Pj Wali Kota Mojokerto Pantau Kondusifitas dan Partisipasi Masyarakat
"Bercermin dari simulasi di Tangerang kemarin, ada masalah dengan pengelolaan sampah bungkus susunya. Dan kita sudah koordinasi dengan Dinkes, susu kita ganti dengan yang lain yang memiliki kandungan protein setara," ujarnya.
Masih kata Ruby, pihaknya juga masih menunggu petunjuk teknis serta Surat Edaran terkait pelaksanaan program makan siang gratis ini.
"Masih belum dianggarkan di APBD tahun 2025. Pasalnya, belum ada juknisnya dari pemerintah pusat. Namun untuk kesiapan kesana, kami akan melakukan uji coba sesuai perintah dari Pak Pj Wali Kota," jelasnya. Dwi
Editor : Moch Ilham