SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Wisuda sarjana mahasiswa strata S1 Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) ke XXI kali ini cukup istimewa, karena dihadiri dua menteri sekaligus, yakni Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, dan Rachmat Pambudy Menteri PPN/Kepala Bappenas, di Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), Banjaranyar, Paciran Lamongan, Minggu (10/11/2024).
Selain dua menteri kabinet Merah Putih, Wisuda ke XXI ini juga dihadiri oleh Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional, Dirut Perum Bulog, Bendum PBNU Gudfan Arif dan sejumlah undangan jajaran KSAL dan Kopertais Wilayah IV Surabaya.
Baca Juga: Fenomena Waterspout Mirip Puting Beliung Hebohkan Warga di Lamongan
Abdul Muhaimin Iskandar Menko Pemberdayaan Masyarakat dalam orasi ilmiahnya mengatakan berharap seluruh alumni INSUD dan seluruh civitas akademik, untuk terus menjadi kekuatan yang sinergi dalam memajukan pendidikan. “Insya Allah berkat kerja keras pak rektor dekan, dan seluruh civitas akademika, maka INSUD ini akan menjadi Universitas Sunan Drajat di masa mendatang," kata Gusmen panggilan akrab Menko Pemberdayaan Masyarakat ini.
Menko Pemberdayaan Masyarakat saat orasi ilmiah dalam wisuda ke XXI INSUD Sunan Drajat Lamongan Jatim.
Disebutkannya, kerja keras semua pihak yang diiringi dengan kesungguhan untuk melihat masa depan, insyaAllah bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas bisa melihat Indonesia masa depan seperti apa, berbagai tantangan dan perspektif masa depan yang utuh.
"Dengan kesungguhan, ketelitian dan kedisiplinan yang kuat, dengan profesionalitas yang tinggi saya yakin Universitas-universitas Institut-institut dibawa naungan Pondok Pesantren bisa mengalahkan dan lebih unggul dari Universitas-universitas lainnya," ujarnya.
Dengan kesungguhan itu diharapkan para wisudawan dan civitas akademika INSUD, juga bisa menjadikan integral untuk kemajuan bangsa dan negara, pihaknya dan semuanya insyaAllah akan terus bahu membahu terus menerus di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, akan membawa Indonesia yang maju Indonesia yang sejahtera.
"Insya Allah program di depan kita adalah makan bergizi untuk siswa , dan kita harapan Pesantren yang biasanya makan siangnya makan nya pas pasan, insyaAllah nanti tidak lama lagi makanya bergizi," kata Muhaimin Iskandar.
Rachmat Pambudy Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam orasi ilmiahnya mengajak para wisudawan dan wisudawati untuk terus mengimplikasikan ilmu yang didapat di tengah-tengah masyarakat, bagaimana menjadi orang yang bermanfaat.
Dalam orasi nya juga, Rachmat panggilan akrab orang dekat Presiden Prabowo ini, dengan mengambil tema Pengembangan kewirausahaan santri menuju Indonesia emas 2045, dimana sasaran utama pada tahun 2025 diantaranya menjadi negara maju, tingkat kemiskinan menurun, ketimpangan berkurang dengan indikator tingkat kemiskinan menjadi 0,5 sampai 0,8%, dan indeks turun menjadi 0,29 hingga 0,32 persen.
Terus pihaknya juga akan terus mendorong sumber daya manusia meningkat, dibanding dengan indeks modal manusia pada angka 0,73 menuju visi Indonesia emas 2045, diperlukan pula upaya untuk memperkokoh posisi peran pesantren dan santri dalam pembangunan. "Santri peran pondok pesantren peran perguruan tinggi yang diasuh pondok pesantren, menjadi bagian yang tak terpisahkan, karena santri memiliki posisi sentral dan peran strategis dalam menjaga semangat kebangsaan dan mengukuhkan kebhinekaan melalui sifat mandiri bersahaja egalitter tawadhu, moderat, inklusif dan semangat berkorban," jelasnya.
Baca Juga: Puluhan Aktivis PMII Turun Aksi, Pertanyakan Pungutan dan Penahanan Ijazah Marak Terjadi di Lamongan
Para wisudawati membawa tulisan INSUD KEREN usai prosesi wisuda.
Di sisi lain Pesantren telah melahirkan santri-santri yang mampu dan telah bertransformasi menjadi kekuatan khas yang terlibat dalam pengenalan sosial ekonomi, penguatan sosial ekonomi masyarakat, serta menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi.
"Pesantren memiliki posisi dan peran strategis sebagai pusat pendidikan Islam, yang mampu melahirkan muslim terpelajar yang nantinya akan mewujudkan kemaslahatan kebajikan publik dalam menguatkan posisi Pesantren sebagai lembaga pemberdayaan perlu dilakukan optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan zakat infaq shodaqoh dan wakaf untuk pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan," jelasnya.
Pesantren juga perlu dikembangkan sebagai pusat kajian keagamaan Islam di tingkat dunia karena Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi. salah satunya sumbangsih pondok pesantren yang saat ini membangun para santri-santri menjadi santri wirausaha.
KH. Abdul Ghofur pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, dalam kesempatan itu memberikan harapan dan doanya, agar para wisudawan dan wisudawati dapat menjadi orang-orang sukses dan menjadi pemimpin-pemimpin agama, yang pemimpin negara.
Baca Juga: Musim Penghujan, Petambak Lamongan Kesulitan Dapat Benih Ikan dari Pemasok
"Jadi sarjana, sarjana yang bisa mengaji, jangan sampai sudah bergelar sarjana tapi tidak bisa mengaji buat apa, karena itu di PPSD ini dibentuk bagaimana sarjana lulusan INSUD bisa mengaji, bisa mengartikan Al-qur'an dan Hadist" ungkapnya.
Rektor INSUD, Ahmad Iwan Zunaih, menyampaikan rasa terima kasihnya, kepada orang tua wisudawan dan wisudawati yang telah mempercayakan pendidikannya di INSUD Pondok Pesantren Sunan Drajat. "Kami menyadari bapak ibu, yang kami berikan kepada wisudawan dan wisudawati bukanlah sempurna, sesempurna apapun yang kami berikan, saya yakin masih banyak yang kekurangan seperti yang bapak ibu harapkan semuanya karena itu di kesempatan ini kami memohon maaf dengan tulus atas ketidaksempurnaan itu," terangnya.
Pada kesempatan itu, Rektor juga menyebutkan saat ini INSUD telah memiliki 4 fakultas dengan 8 prodi, tahun ini membuka Pasca Sarjana S2 Ekonomi Syariah. "Tentunya bagi wisudawan yang berprestasi yang ingin melanjutkan S2 di INSUD akan diberikan bantuan beasiswa. Tapi yang lain bagaimana, silahkan mendaftar ke program pasca sarjana dengan menggunakan pembiayaan secara reguler," kelakarnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak kepada para wisudawan untuk bersiap dan bergerak , jangan melewatkan waktu, gunakan waktu sebaik-baiknya, kita akan menjadi orang merugi ketika kita tidak bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
Terus waktu itu digunakan untuk apa kata Gus Iwan yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini, harus menanamkan keimanan kita kepada Allah SWT. Karena bertambah nya hari demi hari akan bertambah pula persoalan yang dihadapi. "Karena itu, kekuatan modal kita adalah ayo selalu dekatkan diri kita kepada Allah, dan kita kuatkan keyakinan kita kepada Allah, permasalahan apapun yang kita hadapi saat ini ayo kita kembalikan kepada Allah SWT, bukan dikembalikan pada status wa atau Facebook," pungkasnya. jir
Editor : Moch Ilham