Teks foto:
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, saat memberikan pemaparan dalam rakor Kemendikdasmen bersama Mendikdasmen dan anggota DPR RI Komisi X, di Jakarta.
Baca Juga: Elon Musk Sarankan Indonesia Miliki Akses Internet Cepat
Foto: antara foto
Judul sambungan: Sistem Zonasi akan Dikaji Ulang
Kemendikdasmen Diminta Wapres Gibran Terapkan Mata Pelajaran Coding di tingkat SD-SMP (sub judul)
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Wapres Gibran yakin Menteri saat ini yakni Abdul Mu'ti berbeda dengan Nadiem Makarim. Dia juga menyebut berbagai persoalan sudah ditanggung oleh Abdul Mu'ti. Ia mengaku pernah "dikerjai" Nadiem Makarim.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, beberkan sikap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem saat dirinya Wali Kota Solo. Gibran bercerita pernah bersurat ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, terkait keluhan-keluhan soal pendidikan. Dia menyebut surat ini belum ditanggapi sampai sekarang.
"Ini adalah surat yang saya kirim waktu saya masih jadi Wali Kota. Saya kirim surat ini ke Pak Menteri Pendidikan, namun kemarin saya cek ke Pak Sekda dan Kepala Dinas yang ada di Solo, surat ini belum mendapat tanggapan," ungkapnya, saat presentasi.
Baca Juga: Pelanggaran Hak Cipta, GoTo dan Nadiem Makarim Digugat Rp 41,9 Triliun
Ceritakan Terapkan Kebijakan Pendidikan
Mu'ti awalnya bicara terkait acara ini dihadiri oleh Kadisdik se-Indonesia. Dia menyebut nantinya mereka akan menceritakan pengalaman menerapkan kebijakan pendidikan dasar dan menengah selama ini.
Gibran, bangga , kini berbagai persoalan pendidikan sudah ditanggung oleh Abdul Mu'ti.
"Tapi Pak Menteri yang sekarang beda. Kemarin pulang dari Akmil, pulang dari Akmil Magelang, kita langsung koordinasi dan kita langsung klik untuk masalah-masalah zonasi ini," ujar Wapres Gibran, saat memberi pengarahan ke Kadisdik se-Indonesia, di Hotel Sheraton, Jaksel, Senin (11/11/2024).
Mu'ti awalnya bicara terkait acara ini dihadiri oleh Kadisdik se-Indonesia. Dia menyebut nantinya mereka akan menceritakan pengalaman menerapkan kebijakan pendidikan dasar dan menengah selama ini.
"Izinkan kami sampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh para Kadisdik dari seluruh Indonesia dan juga beberapa kepala daerah yang kami undang secara khusus untuk menceritakan pengalaman mereka dalam menerapkan kebijakan pendidikan dasarnya dan menengah," kata Mu'ti saat menyampaikan laporan.
Selain itu, Mu'ti menyebut persoalan PPDB, Zonasi, hingga PPPK juga akan dibahas dalam rakor ini. Dia menyebut persoalan-persoalan memang selalu menjadi pembahasan.
"Isu tersebut sudah mengemukakan bahkan sebelum saya sertijab dengan Mas Nadiem," imbuhnya.
Baca Juga: 4 Menteri Jokowi Dalam Pusaran Reshuffle Kabinet
Mata Pelajaran Coding
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendapat pekerjaan rumah baru dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Yakni untuk menerapkan mata pelajaran coding di tingkat SD atau SMP.
Gibran ikut menanggapi terkait mata pelajaran matematika yang akan mulai diajarkan dari tingkat pra sekolah atau taman kanak-kanak (TK). Menurutnya ini langkah yang baik, tetapi mata pelajaran coding sudah menjadi titipan terbarunya untuk segera dibahas.
"Saya kira ini sangat baik dan kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita, ini kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran coding," kata Gibran dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City Hotel, Jl Sultan Iskandar Muda, Kebayoran, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Dengan mata pelajaran coding diajarkan di sekolah, ia berharap Indonesia emas benar-benar bisa dicapai. RI ke depan akan dipenuhi banyak ahli termasuk coding dan machine learning.
"Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya," tuturnya n erc/jk/rmc
Editor : Moch Ilham