SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menemui Ivan Sugianto, di Polrestabes Surabaya. Legislator partai NasDem menilai Ivan Sugianto, seseorang yg berlaku sangat buruk di hadapan semua orang. "Mudah mudahan kasus ini menjadi pembelajaran kepada semua pihak bahwa jangan merasa hebat dan jumawa untuk melakukan se enak enaknya..," ujar Sahroni dalam postingannya di Instagram @ahmadsahroni88, Minggu (17/11/2024).
Ahmad Sahroni Juga meminta aparat kepolisian menelusuri temuan PPATK soal dugaan aktivitas keuangan ilegal Ivan Sugianto.
Baca Juga: PPATK Sebut Ivan Sugianto Terlibat TPPU, Penyidik Polrestabes Belum Bidik
Ivan merupakan pelaku intimidasi dan perundungan terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya berinisial EN. Sahroni mengunjungi Ivan yang kini ditahan di Polrestabes Surabaya.
"Untuk kasus Ivan ini, diusut hingga tuntas. Termasuk temuan PPATK-nya, kemarin kan ada indikasi kejahatan keuangan. Nah, itu silahkan lanjut ditelusuri," harap Sahroni dalam keterangannya, Minggu (17/11).
Belakangan, PPATK turut memblokir rekening milik Ivan. PPATK memblokir sejumlah rekening terkait Valhalla Spectaclub Surabaya yang disebut-sebut dimiliki Ivan.
Kendati demikian, PPATK belum membeberkan ihwal kasus apa yang melibatkan pengusaha asal Surabaya itu hingga PPATK melakukan pemblokiran rekening.
Temui Ivan Sugianto
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menemui Ivan Sugianto, tersangka perkara menyuruh siswa SMA di Surabaya menggonggong.
Dalam foto yang dibagikan, Sahroni terlihat berbincang empat mata dengan Ivan. Terlihat Ivan mengenakan baju tahanan oranye dengan tangan terborgol.
Baca Juga: Usai Ditangkap, Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Diduga Lakukan Kegiatan Ilegal
Sahroni lalu berbicara bahwa sebagai orang tua hendaknya lebih berhati-hati dalam bersikap. Dia berharap orang tua seharusnya lebih bijak dalam bertindak.
"Pesan kepada semua orang tua termasuk saya tanpa terkecuali bahwa Sikap sikap anak anak kita Wajib kita awasi dengan baik agar mereka tetep saling bersapa ramah dan tidak merasa hebat pd posisi org tua nya masing2," ujarnya.
"Sikap anak anak kita kadang pergaulan yg bisa melakukan hinaan atau bully kpd seseorang yg di lihat kelucuan yg menyebabkan banyak bully di semua sekolah. Sebagai orang tua pasti merasa iba dan kasian bilamana anaknya di lakukan tidak baik," tambahnya.
Ivan saat ini juga ditahan pihak kepolisian karena kasus memaksa siswa SMA menggonggong itu. Ivan ditahan di rutan Polrestabes Surabaya.
Baca Juga: Ivan Sugianto, Perundungan Siswa SMAK Gloria 2, Ditangkap di Bandara
Baru Kenal Anak Ivan
Kuasa hukum siswa SMAK Gloria 2 Surabaya, korban perundungan Ivan, menegaskan antara korban dan anak Ivan tak pernah saling ejek.
"Terkait dengan kronologi awal mula kasus ini, sesuai dengan fakta yang kami terima dari korban, tidak pernah terjadi perkelahian dan tidak pernah terjadi saling ejek," ujar kuasa hukum korban, Reifon Cristabella kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).
Bella menyebut, kedua anak tersebut bahkan baru mengenal dan bertatap muka saat Ivan mendatangi korban dan keluarga korban ke sekolah. Pun begitu, Bella menegaskan tidak pernah ada aksi bullying ataupun perkelahian.
"Kami justru mempertanyakan, orang-orang dewasa yang datang itu siapa dan kapasitasnya sebagai apa dan untuk apa datang di situ," tutur Bella. rmc
Editor : Raditya Mohammer Khadaffi