SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Prestasi yang patut dibanggakan ditorehkan Siswa SMAN 5 di ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2024.Sebanyak 50 siswa SMAN 5 membawa pulang 10 medali dari ajang yang digelar Ikatan Ilmuwan Muda Indonesia (IYSA) pada 4-9 November lalu. Empat medali emas diraih dari kategori Teknologi dan Ilmu Hayati.
Prestasi gemilang tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Hj. Lutfiyah. Ia sangat bangga dengan para siswa ini meskipun dengan biaya mandiri atau tanpa supor pemerintah mereka dapat mengharumkan bangsa yang patut kita apresiasi.
Baca Juga: Dirjen Imigrasi Amankan 12 PSK Asal Vietnam Jaringan Prostitusi Internasional
"Saya sangat bangga, mereka dapat membangkan kota Surabaya, anak2 pulang memborong medali emas dan perak dengan semua biaya sendiri. Mereka anak-anak yang pandai dan ulet yg merupakan aset bangsa, seharusnya ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat," ungkap Lutfiah, Minggu (17/11/2024).
Lutfiah mendorong pemerintah khususnya Pemkot Surabaya untuk meberikan suport baik dari pembiayaan, fasilitas dan pendampingan kepada mereka-mereka yang mengikuti ajang perlombaan yang mengharumkan nama bangsa.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terbitkan SE Peningkatan Keamanan dan Ketentraman Nataru 2024/2025
"Kami mendorong mereka mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk bisa dibantu memfasilitasi akses laboratorium serta pendampingannya dan juga anggaran selama penelitian yang membutuhkan waktu antara 6 bulan sampai satu tahun," terangnya.
Sementara Kepala Sekolah SMAN 5, Sukirin Wikanto, mengatakan para siswa sudah mempersiapkan produk penelitiannya sejak lama. Karya yang dihasilkan membutuhkan uji laboratorium yang cukup rumit.
Baca Juga: Cegah Banjir Rob, Wali Kota Eri Cahyadi Maksimalkan Mangrove hingga Tanggul Pengaman
"Kalau terbatas di sekolah, jadi kami kerja sama dengan lima kampus di Surabaya dan Malang," ujarnya kemarin. Sukirin menjelaskan, produk yang diteliti dan diinovasi sangat beragam. Mulai dari makanan berupa agar-agar dan mi, hingga produk layanan digital seperti situs web kesehatan untuk membantu daerah terpencil. Alq
Editor : Desy Ayu