SURABAYAPAGI, Surabaya - Baru-baru ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan pengadaan lima unit mobil listrik, untuk digunakan sebagai kendaraan operasional kepala perangkat daerah (PD). Hal itu mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni. Menurutnya Pemkot Surabaya sudah melakukan langkah benar dengan mengkonversi kendaraan dinas dari berbahan fosil ke berbahan listrik.
Politisi Golkar ini berharap kedepan di Surabaya ada sektor transportasi publik juga akan dilakukan langkah yang sama, baik pengadaannya dilakukan oleh Pemkot Surabaya dengan biaya APBD maupun menggandeng sektor swasta untuk masuk dalam sektor transportasi publik.
Baca Juga: Arif Fathoni: Eri Cahyadi Punya Kemampuan Mengharmoniskan Keberagaman Politik di Surabaya
"Tentu dengan pemberian insentif, kemudahan dan kepastian hukum trayek dalam jangka waktu panjang," ungkap Arif Fathoni, Jumat, (20/12).
Pemerintah pusat sedang berjuang untuk mengurangi ketergantungan impor BBM yang selama ini menbuat APBN tidak sehat. "Jika kebijakan konversi kendaraan berbahan fosil ke kendaraan berbahan listrik ini berhasil akan mengurangi konsumsi BBM kita sebesar 29,8 juta barel perhari kalau kita sudah mampu mendorong konversi ini ke angka 13 juta motor listrik dan 2 juta mobil listrik,"katanya.
Baca Juga: Ketua Komisi A Apresiasi Warga Kota Surabaya Jaga Ketertiban Rayakan Malam Tahun Baru 2024
Selain itu, Fathoni terus mendorong Pemkot Surabaya harus menyiapkan dengan baik trend global ini disamping mendukung kebijakan konversi kendaraan ini juga harus menyiapkan SDM tenaga kerja Surabaya melalui Balai Latihan Kerja ( BLK) yang memberikan pelatihan tentang keteknisian sepeda motor listrik dan mobil listrik, sehingga ekosistem bisa tercipta dengan baik di kota Surabaya
"Pemkot bisa mengundang seluruh distributor motor listrik dan mobil listrik untuk memberikan pelatihan terhadap anak-anak muda Surabaya tentang teknologi dan perawatan motor dan mobil listrik, sehingga bisa menjadi modal pengetahuan dan kemampuan dalam membuka lapangan pekerjaan dimasa yang akan datang," terang mantan Jurnalis ini.
Baca Juga: Ketua Fraksi Golkar Surabaya: Talenta Hebat Bisa Muncul Dari Kampung
Ketika kebijakan konversi ini berjalan, lanjut Fathoni, juga harus disertai dengan kebijakan pengetataan operasional kendaraan ( truk) tua yang ada di kota Surabaya.
"Karena tujuan dari konversi dari energi fosil ke energi hijau adalah agar rakyat Surabaya bisa menikmati langit Surabaya biru, tidak hitam pekat karena polusi yang ditimbulkan salah satunya dari kendaraan truk tua yang masih dibiarkan beroperasi di kota Surabaya,"pungkasnya. Alq
Editor : Mariana Setiawati