SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, menyoroti rencana kenaikan PPN 12%. Yenny meminta agar kebijakan ini bisa dihentikan.
"Jika Gus Dur masih ada, saya yakin beliau akan berdiri bersama rakyat kecil dan mengatakan, hentikan rencana ini," ujar Yenny dalam peringatan Haul ke-15 Gus Dur di kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).
Baca Juga: Kado Tahun Baru Prabowo, Batalkan Kenaikan PPN 12%
Sejumlah jajaran menteri Kabinet Merah Putih terlihat hadir. Mulai dari Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, dan Wakil Menteri PPPA Veronica Tan.
Selain itu hadir juga Ketua KPU Mochammad Afifuddin, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno. Turut hadir pula mantan Menko Polhukam Mahfud Md.
Hadir juga jajaran ulama seperti KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, mantan Ketua PBNU Kiai Said Aqil Siraj, serta Waketum PBNU Zulfa Mustofa.
Kebutuhan Pokok yang Melonjak
Mulanya Yenny menjelaskan masyarakat saat ini tengah menghadapi tantangan yang besar terkait harga kebutuhan pokok yang melonjak. Dia juga menyinggung jumlah kelas menengah yang turun kelas.
"Saat ini kita menghadapi tantangan yang begitu besar. Rakyat hidup dalam kesulitan, harga kebutuhan pokok melonjak, daya beli menurun, kelas menengah turun kelas, bahkan berkurang jumlahnya sebanyak 9 juta orang," ujar Yenny dalam peringatan Haul ke-15 Gus Dur di kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).
Baca Juga: Soal Kenaikan PPN 12%, Gerindra-PDIP Panas!
Singapura Justru Berikan Bantuan
Malam itu, Yenny menjelaskan menurut ahli ekonomi, konsumsi domestik merupakan penopang terbesar perekonomian dalam negeri. Yenny menyinggung pemerintah yang justru malah menaikkan PPN hingga 12%.
"Para ekonom menganalisa bahwa konsumsi domestik adalah penopang terbesar laju ekonomi Indonesia. Tetapi justru saat ini ada rencana pemerintah untuk menaikkan pajak pertambahan nilai menjadi 12%," ucap Yenny.
Baca Juga: Ekonom: Kenaikan Tarif PPN 12%, Menyesatkan, Bisa Berdampak pada E-Commerce
Yenny pun mempertanyakan keputusan pemerintah terkait kenaikan PPN 12%.
Dia turut membandingkan dengan kebijakan-kebijakan menyangkut ekonomi di beberapa negara lain.
"Apakah ini bijak? Mari kita lihat negara lain. Singapura justru memberikan bantuan tunai kepada rakyatnya. Vietnam menurunkan pajaknya dan justru memperkecil jumlah pejabatnya. Namun Indonesia justru mengambil langkah sebaliknya," jelas Yenny.
Yenny lantas menyampaikan jika sang ayah, Gus Dur, masih ada, maka akan berada di pihak rakyat. Dia menekankan upaya pemerintah dalam menekan angka korupsi bukan dengan cara membebani rakyat dengan kenaikan pajak. n erc, jk, rmc
Editor : Moch Ilham