SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Sebanyak 61 peserta mengikuti Pendidikan Dasar - Pendidikan Kaderisasi Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) yang di gelar oleh PCNU Babat melalui MWC NU Sukodadi, yang resmi dibuka oleh ketua Tanfidziah PCNU Babat, KH. Ma'mun Afandi, pada Selasa, (24/12/2024).
Pelatihan untuk mencetak kaderisasi handal di tubuh Nahdlatul Ulama tersebut, akan digelar selama 3 hari, mulai Selasa, Rabu dan Kamis, 24, 25, dan 26 Desember 2024 di Kampus Universitas Islam Darul Ulum (Unisda), Sukodadi, Lamongan.
Baca Juga: Rapat di Rumah Rois Aam PBNU Simpulkan PKB Hilangkan Peran Dewan Syuro
Kyai Ma'mun Afandi dalam sambutanya mengatakan, kalau Pelaksana PD-PKPNU di bawah naungan PCNU Babat ini, MWC Sukodadi ini paling akhir menggelar di tahun 2024. Tentu sebagai pengurus pihaknya terus selaku mensupport kegiatan pengkaderan ini karena organisasi Jam'iyah Nahdlatul Ulama ini harus terus berjalan.
Disebutkan olehnya, meski pembukaan ini dalam kondisi listri mati, hal itu tidak menyurutkan langkah semangat para pengurus dan peserta untuk mensukseskan acara yang sudah disetujui oleh PBNU ini. "Listrik mati seperti ini tentu ada hikmah dibalik ini semua, apa hikmah ittiba, sehingga tetap harus semangat," ujarnya.
Disebutkan olehnya, kegiatan PD PKPNU ini digelar dengan maksud tujuan serta manfaat, pertama menyiapkan generasi penerus untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di NU,
"Pengurus MWC itu kepengurusan nya harus memiliki sertifikat PD-PKPNU, dan usulan SK ke PCNU ini nanti akan diverifikasi kalau ada yang tidak memiliki sertifikat maka tidak diberikan SK," tegasnya.
Baca Juga: Musker ke I, ISNU Lamongan Berhasil Telurkan 45 Program Andalan
Kegiatan pengkaderan di Nahdlatul Ulama itu juga berjenjang, setelah PD-PKPNU maka yang kedua Kedua, tingkat menengah yakni PKMNU atau Pendidikan Kader Menengah Nahdlatul Ulama, serta yang ketiga tingkat tinggi yaitu AKN-NU atau Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama. "Untuk yang AKN-NU pesertanya harus bisa bahasa inggris," kelakarnya.
Tujuan kedua lanjut Kyai Ma'mun untuk menyatukan gerak langkah visi misi untuk menuju satu tujuan yang bisa koheren. " Kegiatan ini bisa mencetak muharrik kader, NU adalah Islah (Memperbaiki) untuk menuju kesana harus disiapkan untuk menjadi kader apapun di semua tingkatan," ungkapnya.
Garis besarnya, kaderisasi ini ada tiga hal, Pertama Riyadhatul Fikriyah (Pola Pikir) diajak untuk berfikir, tentu ini semua sudah nyambung IW sanad keilmuan dan perjuangan Muassis dan pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim As'ari.
"Maka kita sebagai kader harus meneliti. Niat ikut PD-PKPNU adalah Tholabul Ilmi ngaji atau mondok ke sanad KH. Hasyim As'ari , dan Khidmat ke Nahdlatul Ulama," pintanya
Baca Juga: Ngalap Berkah Puncak 1 Abad NU, Bupati Berangkatkan 11.419 Warga NU Lamongan ke Sidoarjo
Kedua kata Kyai Ma'mun, harus Riyadhatul Qolbiah (Olah rasa olah hati), NU tidak hanya besar di Indonesia tapi international, maka NU tidak saja diolah pikiran tapi juga harus diolah dengan hati).
Ketiga Riyadhatul Badaniyah (olahraga), akal yang sehat terdapat badan/jiwa yang sehat."Dengan Khidmat itu Drajat, semakin khidmat maka pengurus itu Drajat nya akan semakin naik," terangnya.
Sementara itu, ketua panitia PD-PKPNU MWC Sukodadi, Nuril Huda mengatakan, peserta yang teregrestasi pada saat pembukaan sudah ada 61 peserta dari 67 yang mengkonfirmasi. Sebanyak 61 peserta itu, terdiri dari peserta laki-laki sebanyak 46 orang, perempuan 15 dan mereka akan digembleng dan menerima materi dari PW NU Jawa Timur selama 3 hari. jir
Editor : Moch Ilham